Jurnal Sastra KIRBAT

Jurnal Kirbat Sastra : - e-mail : sonny14sayangbati@gmail.com - sms (6221) 8161458020

Menu

  • Beranda
  • Watchtower Library
  • KBBI
  • Kamus Sabda
  • Facebook Sonny H. Sayangbati
  • Tulisan Di DInding

Rabu, 01 Januari 2014

(Native American Poem) - "The Ten Native American Commendments













_______________


Native American Poems
Diposting oleh Unknown di 14.10 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Native American Poems
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Kumpulan Puisi & Sketsa Tulisan Di Dinding / Download Free

Kumpulan Puisi & Sketsa Tulisan Di Dinding / Download Free

Kumpulan Puisi dan Sketsa Sonny H. Sayangbati

Kumpulan Puisi dan Sketsa Sonny H. Sayangbati
ISBN 978-602-1478-4 - Jumlah Halaman xiv + 132- Ukuran 13 x 19 cm - Pedas Publishing Maret 2014

Tulisan Di Dinding

Tulisan Di Dinding
Kumpulan Puisi dan Sketsa Karya Sonny H, Sayangbati

Tulisan Di Dinding (2014)

Tulisan Di Dinding (2014)
Kumpulan Puisi dan Sketsa (1)

Sasa Syakira dan 2 buku puisi Tulisan Di dinding Dan Merangkai Damai

Sasa Syakira dan 2 buku puisi Tulisan Di dinding Dan Merangkai Damai
Penyair Yogyakarta Sasa Syakira

Antologi Puisi "Memo Untuk Presiden"

Antologi Puisi "Memo Untuk Presiden"
Digagas Oleh Penyair Sosiawan Leak bersama 196 penyair yang lolos seleksi, akan diluncurkan bln Oktober dan Nopember 2014

Antologi Puisi Memo Untuk Presiden - 196 Penyair Indonesia

Antologi Puisi Memo Untuk Presiden - 196 Penyair Indonesia
Apresiasi Peluncuran antologi Puisi Memo Untuk Presiden

Antologi Puisi Dari Negeri Poci 5 (153 Penyair 2014)

Antologi Puisi Dari Negeri Poci 5 (153 Penyair 2014)
Ada beberapa puisi Sonny H. Sayangbati di buku ini, Tgl 20 s/d/ 22 Juni 2014 di Kota Tegal

Antologi Puisi :Lentera Sastra ii dan penyair ASEAN

Antologi Puisi :Lentera Sastra ii dan penyair ASEAN
Peluncuran tgl 23-25 di Cilegon, Banten - Pertemuan Penyair ASEAN

Antologi Puisi "Lentera Sastra ii - Bersama para Penyair dari ASEAN

Antologi Puisi "Lentera Sastra ii - Bersama para Penyair dari ASEAN
Buku Antologi Lentera Sastra ii ini akan di luncurkan bertepatan dengan acara pertemuan para Penyair ASEAN 23-25 Oktober 2014 di Cilegon - Banten

PUISI BAITKAN KATA SUARA

PUISI BAITKAN KATA SUARA
Antologi puisi empat negara, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darusalam yang diselenggarakan oleh PBKS GROUP dan launching pertama diadakan di Kuala Lumpur Malaysia

Coretan Dinding Kita

Coretan Dinding Kita
Antologi bersama Komunitas CDK dan beberapa puisiku dimuat di dalamnya

Antologi Puisi Cinta, Rindu dan Kematian

Antologi Puisi Cinta, Rindu dan Kematian
113 Penyair Coretan Dinding Kita (Ada 3 Puisiku di buku ini)

Jendela Senja

Jendela Senja
Antologi bersama komunitas Kabut Tipis

Antologi Puisi Jendela Senja 17 Penyair Kabut Tipis

Antologi Puisi Jendela Senja 17 Penyair Kabut Tipis
Ada 7 puisiku di buku ini - LauncingAgustus 2013

Buku Puisi 2 Koma 7 (Antologi Puisi 2, 7)

Buku Puisi 2 Koma 7 (Antologi Puisi 2, 7)
Ini merupakan buku pertama (perdana) yang dipublikasikan di Group puisi 2, 7, dan ada 9 puisiku di buku ini

Antologi Puisi "Jadilah Terang" 22-2-14

Antologi Puisi "Jadilah Terang" 22-2-14
Bersama 13 Penyair (Launching Di GSBO, Cibubur, Bogor

Antologi Puisi Metamorfosis

Antologi Puisi Metamorfosis
Bersama 50 penulis puisi yang tergabung dalam group sastra Dapur Sastra Jakarta, Des 2014

Ibu, Aku Pernah Dalam Rahim Cintamu

Ibu, Aku Pernah Dalam Rahim Cintamu
Kumpulan Puisi Bersama, Januari 2015

MERANGKAI DAMAI

MERANGKAI DAMAI
Antologi Puisi 149 Penyair Nusantara

Nama Allah YHWH

Nama Allah YHWH
Nama Allah : YHWH dalam huruf Ibrani yang bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia Menjadi YEHUWA

100 Penyair Indonesia - Malaysia [Antologi Puisi Syair Persahabatan Dua Negara]

100 Penyair Indonesia - Malaysia [Antologi Puisi Syair Persahabatan Dua Negara]
Antologi Puisi

Satu Pintu (Puisi)

Satu Pintu (Puisi)
Puisi ini dimuat diberbagai media online (sastra)

Tante Nontje

Tante Nontje
Aku ingat Nontje yang cantik jelita, suatu hari di balik jendela terdengarlah senandung lagu 'Om Oscar naik di dokar, roda taputar, om talempar.' Nontje panas dingin, namun dia tersenyum dengan manisnya, kepalanya melomgok dari balik jendela. Husshh diam, jangan berisik, matanya terlihat indah tiada duanya.(Sonny H. Sayangbati)

Koleksi Puisi Bergambar

Koleksi Puisi Bergambar

Puisiku Sederhana

Puisiku Sederhana
Hanya ada dua pilihan bagi manusia untuk bertindak, apakah dia memilih diam atau bicara, bagiku diam adalah mati, bicara adalah hidup, untuk suatu keberkahan hidup tangan untuk menulis dan bibir untuk bicara, aku merasa terpanggil untuk bicara dan menulis karena puisiku sederhana (Jakarta 10 Juli 2013)

Puisi Bergambar

Puisi Bergambar
Puisi ini diterbitkan di beberapa media online

Lelaki

Lelaki
Puisi Bergambar

Rumah Tinggalku

Rumah Tinggalku
Bagaimana mungkin aku bisa melukaimu, sedangkan rumah tinggalku ada dihatimu

Write Every Day

Write Every Day

Menulis dan Bersyair

Menulis dan Bersyair
Bukanlah perkara kriminal, bukan pelanggaran, sesuatu yang dipelajari, hanyalah sebuah pemikiran, kenapa harus takut (Jack Fenomenon)

Love

Love
Someday Love Will Find You

Rumi Quotes

Rumi Quotes
Move outside the tangle of fear-thinking

Rumi Quotes

Rumi Quotes
I'm every religion, there is LOVE ... yet LOVE has no religion

Angsa (Lambang Kesetiaan)

Angsa (Lambang Kesetiaan)

Puisi Bergambar

Puisi Bergambar

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer
Sang penyair pengilham penyair

Chairil Anwar

Chairil Anwar
AKU - Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi.. Maret 1943

Penyair Remy Sylado (Pelopor Puisi Mbeling)

Penyair Remy Sylado (Pelopor Puisi Mbeling)
-MASALAH MENARA BABIL- ayam di Tanjungpinang, berkokok ayam di Magelang, kluruk ayam di Sumedang, kongkorongok ayam di Amurang, bakuku ayam di Nanking, kukuyu ayam di Oxford, crow ayam di Nijmegen, kraalen ayam di Bonn, krahen ayam di Cordoba, cacareo ayam di Montpellier, chant du cog ayamnya sama kuping manusia yang salah urus Bandung, 1974

Sapardi Djoko Damono (Penyair Liris)

Sapardi Djoko Damono (Penyair Liris)
AKU INGIN Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

WS Rendra (Burung Merak)

WS Rendra (Burung Merak)
KANGEN - Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku… menghadapi kemerdekaan tanpa cinta kau tak akan mengerti segala lukaku kerna luka telah sembunyikan pisaunya. Membayangkan wajahmu adalah siksa. Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan. Engkau telah menjadi racun bagi darahku. Apabila aku dalam kangen dan sepi itulah berarti aku tungku tanpa api. (diambil dari buku : EMPAT KUMPULAN SAJAK, karya RENDRA, penerbit Pustaka Jaya, cetakan kedelapan, tahun 2003), budhisetyawan

Sutardji Colzum Bachri (Presiden Penyair)

Sutardji Colzum Bachri (Presiden Penyair)
Puisi Mantra - lima percik mawar tujuh sayap merpati sesayat langit perih dicabik puncak gunung sebelas duri sepi dalam dupa rupa tiga menyan luka mengasapi duka puah! kau jadi Kau! Kasihku

D. Zawawi Imron (Penyair Madura)

D. Zawawi Imron (Penyair Madura)
IBU - Karya: D. Zawawi Imron - kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyemerbak bau sayang ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku.

Taufik Ismail - Penyair Kawakan

Taufik Ismail - Penyair Kawakan
DENGAN PUISI AKU - (Taufiq Ismail) - Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbaur cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Napas jaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya

H.B. Jassin (Kritikus Sastra Indonesia Termasyur)

H.B. Jassin (Kritikus Sastra Indonesia Termasyur)
Ciptakan Dunia Bahagia - Alangkah rapuh badan manusia Walau seabad hidup di dunia Hanya sedetik di samudra masa, Lebih lama waktu terasa Lebih hebat menderita raga dan jiwa Oleh dikacau nafsu kebendaan, Di atas bumi sedang berputar Hilangkan angkara murka Ciptakan bahagia di stasiun antara Dari keabadian ke keabadian 1945

Joko Pinurbo - merupakan parodi dari tradisi puisi Indonesia (Wikipedia Indonesia)

Joko Pinurbo - merupakan parodi dari tradisi puisi Indonesia (Wikipedia Indonesia)
Mata Waktu - Pagi menemukan mata di atas daun: mata embun yang berbinar-binar melihat matahari menghangatkan matamu. Pagi berkata: "Ah mata, aku mau memasangmu pada batu yang pendiam itu." Ah di situ berasal dari desah angin yang merayap di leher bajumu. Malam menemukan mata di gigir cangkir: mata kopi yang menyala-nyala menyaksikan hujan memandikan waktu. Malam berkata: "Ah mata, aku mau memasangmu pada jam dinding yang mengantuk itu." Ah di situ berasal dari haus rindu yang singgah minum di bibirmu. Subuh menemukan mata di atas buku: mata ibu yang berjaga-jaga menemani insomniamu. Subuh berkata: "Ah mata, aku mau memasangmu pada kening yang tak mau tidur itu. Ah di situ berasal dari celah sunyi yang menganga di pedalaman tubuhmu. (2012)

Ajip Rosidi - sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa pener

Ajip Rosidi -  sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa pener
WAJAH - Wajah yang puluhan tahun kukenal dari hari ke hari Bagian akrab hidupku, tetap asing dan rahasia.

Hamzah Fansuri - Tokoh Sastrawan Melayu (Penyair Sufi)

Hamzah Fansuri - Tokoh Sastrawan Melayu (Penyair Sufi)
Hamzah Fansuri di negeri Melayu Tempatnya kapur di dalam kayu Asalnya manikam di manakan layu Dengan ilmu dunia di manakan payu Hamzah Syahr Nawi terlalu hapus Seperti kayu sekalian hangus Asalnya laut tiada berarus Menjadi kapur di dalam barus (kutipan Syair Perahu) Kerjamu itu hai anak dagang Pada ahl-ma’rifat terlalu malang Marikab Tauhid Yogya kau parang Di tengah laut yang berkarang (Kutipan Syair Dagang)

Tengku Amir Hamzah - sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru

Tengku Amir Hamzah - sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru
Berdiri Aku Berdiri aku di senja senyap camar melayang menepis buih melayah bakau mengurai puncak berjulang datang ubur terkembang Angin pulang menyejuk bumi menepuk teluk menghempas emas lari ke gunung memuncak sunyi berayun-alun di atas alas Benang raja mencelup hujung naik marak menyerak corak elang leka sayap tergulung di mabuk warna berarak-arak Dalam rupa maha sempurna rindu sendu mengharu kalbu ingin datang merasa sentosa mengecap hidup bertentu tuju. ~ Amir Hamzah

Mochtar Lubis - Sastrawan dan Wartawan

Mochtar Lubis - Sastrawan dan Wartawan
Novel Harimau Harimau - melintas ketakutan lewat sudut jalan-jalan dan tanah lapang meratap kengerian angil lalu ada yang tidur yang lain bangun hati berdebar cemas turunlah hujan semuanya teror dan sunyi sepi Puisi di atas dipajang di halaman paling depan, setelah halaman hak cipta, di buku sangat menggetarkan karya Mochtar Lubis, Harimau! Harimau! Puisi itu ciptaan Jose M.A. Capdevilla. Saya tidak tahu siapa Capdevilla dan kenapa puisi itu diletakkan di situ. Aslinya puisi itu seperti berbahasa Spanyol. Ketika saya membaca kembali dan merenungkannya, kayaknya memang tepat untuk menggambarkan suasana menegangkan di beberapa halaman buku Harimau! Harimau! Bagi saya, novel Mochtar Lubis yang diciptakan pada 1992 ini memang sebuah bacaan yang menghibur—menghibur dalam mengajak pembacanya merasakan ketegangan.

Marah Roesli - Sastrawan Angkatan Balai Pustaka

Marah Roesli -  Sastrawan Angkatan Balai Pustaka
1. Bergetah tangan kena cempedak digosok dengan bunga karang Entah berbalik entah tidak entah hilang di rantau orang Jarang berbunga tapak lenman orang Padang mandi di pulau orang berkampung bersalaman Dagang membilang telu rantau 2. Putih berkembang bunga kecubung mati tiram di tepi pantai maksud hendak memeluk gunung apa daya tangan tak sampai 3. Jika begini condongnya padi tentu ke barat jatuh buahnya jika begini bimbangnya hati tentu melarat badan akhirnya Jika begini naga-naganya kayu hidup dimakan api Jika begini rasa-rasanya badan hidup rasakan mati Lurus jalan ke Payakumbuh kayu jati bertimbal jalan hati siapa tidakkan rusuh ayah mati kekasih berjalan Anak Judah duduk mengarang syair dikarang petang dan pagi Alangkah sudah hidup seorang bagi menentang langit tinggi Jika 'ndak tahu di Tanjung Raja bermalam semalam di kampung pulai mudik berkayuh ke Merangin Cerana Nanggung di Supayang Jika 'ndak tau diuntung saya lihat kelopak bunga bulai kalau pecah ditimpa angin entah ke mana terbang melayang ______________ Marah Roesli, dalam Novel Sitti Nurbaya

Sutan Takdir Alisyahbana - Sastrawan Angkatan Pujangga Baru

Sutan Takdir Alisyahbana - Sastrawan Angkatan Pujangga Baru
Penulis Novel : Layar Terkembang, Dian Tak Kunjung Padam, Tebaran Mega (sajak), Anak Perawan Disarang Penyamun, Puisi Lama, Puisi Baru, Pelangi, dll

Sitor Situmorang - Dalam kesusastraan, Sitor dikenal sebagai angkatan 45, yang berarti seangkatan d

Sitor Situmorang - Dalam kesusastraan, Sitor dikenal sebagai angkatan 45, yang berarti seangkatan d
Dia dan Aku Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta? - Bukankah udara penuh hampa ingin harga? - Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini Tapi jangan sampai terbakar sekali Akankah kita utamakan percakapan begini? - Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? - Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi Bukankah dada hamparkan warna Di pelaminan musim silih berganti Padamu jua kelupaan dan janji Akan kepermainan rahasia Permainan cumbu-dendam silih berganti Kemasygulan tangkap dan lari

Andrea Hirata (Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1967; umur 46 tahun)

Andrea Hirata (Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1967; umur 46 tahun)
Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1967; umur 46 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah novel Laskar Pelangi, novel sastra yang paling laris di Indonesia dari tahun 2006 sampai sekarang. Novel Laskar Pelangi merupakan novel yang diadaptasi menjadi berbagai bentuk seni lainnya, seperti film, lagu-lagu, dan drama musikal.- Tak Tahu Engkau di Mana Tak tahu engkau di mana Tapi, kulihat dirimu, di antara bayang pohon willow Kudengar suaramu, dalam riak Sungai Darrow Dan kucium dirimu, dalam angin yang berembus dari utara

Y.B. Mangunwijaya (Sastrawan, Rohaniawan)

Y.B. Mangunwijaya (Sastrawan, Rohaniawan)
menerima kasih dan memberi kasih itu perkara yang satu-tunggal; tanpa ada yang menerima, orang juga tidak bisa memberi; maka menerima kasih sekaligus juga memberi kasih karena memungkinkan orang lain memberi kasih #RomoMangun "Burung-burung Manyar"

Jan Engelbert Tatengkeng

Jan Engelbert Tatengkeng
(lahir di Kalongan, Sangihe, Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 19 Oktober 1907 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, 6 Maret 1968 pada umur 60 tahun) adalah penyair Indonesia dari era Pujangga Baru. Selain itu ia juga pernah menjabat Perdana menteri Negara Indonesia Timur. - Puisi – Di Majalah Poedjangga Baroe Hasrat Hati Anak Kecil Laut Beethoven Petang en:Alice Nahon O, Bintang Gambaran Sinar dan Bayang Katamu Tuhan Sinar di Balik en:Willem Kloos Tangis - Prosa Datuk yang Ketularan Kemeja Pancawarna Prawira Pers Tukang Nyanyi Saya Masuk Sekolah Belanda Sepuluh Hari Aku Tak Mandi Drama Lena (1958)

NH Dini

NH Dini
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau lebih dikenal dengan Nh Dini lahir di Semarang, 29 Februari 1936. NH Dini dilahirkan dari pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara.- Hasil Karya La Barka (1975) Orang-orang Tran (1983) Pertemuan Dua Hati (1983) Pada Sebuah Kapal (1985) Sebuah Lorong di Kotaku (1986) Namaku Hirolo (1986) Keberangkatan (1987) Padang Ilalang di Belakang rumah (1987) Sekayu (1988) Tirai Menurun (1993) Kuncup Berseri (1996) Hati yang Damai (1998) Langit dan Bumi Sahabat Kami (1998) Kemayoran (2000) Jepun Negerinya Hiroko (2001) Dari Parangakik ke Kampuchea (2003) Dari Fontenay ke Magallianes (2005) La Grande Borne (2007) Argenteuil Hidup Memisahkan Diri (2008) Jalan Bandungan (2009) Kuncup Berseri (2009) Pondik Baca Kembali ke Semarang (2011) Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang (2012)

La Rose

La Rose
La Rose adalah nama pena dari Jenny Mercelina Laloan yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, tahun 1933, menghabiskan masa kanak dan remajanya di Desa Naongan, Manado, Sulawesi Utara. Pada masa kecilnya, ia bercita-cita menjadi dokter, namun, lantaran bosan dengan pelajaran berhitung ia berganti haluan menjadi sastrawati. Kendati sudah menulis sebelumnya, ia justru terkenal pada waktu membanjirnya majalah-majalah wanita. Ia menulis apa saja tentang wanita, lelaki, cinta, dan rumah tangga. Nama penanya, La Rose, menunjukkan kegemarannya pada bunga mawar. Tulisannya cenderung blak-blakan, Juga dalam melukiskan adegan percintaan, sehingga ia dituduh terlalu berani menulis tentang seks, ia berkilah, “Saya menulis tentang perjalanan hidup manusia,” ujar wanita yang menamatkan berpendidikan sampai tingkat SLA, namun menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Prancis ini. Wanita yang gemar membaca buku karangan Iqbal, Khalil Gibran dan Ghazali ini juga merancang mode dan melukis. Bersama suaminya, Dhamar Sosrodanukusumo, seorang wiraswastawan, membuka bisnis jahit-menjahit, berpapan merk Don Rio, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Sastrawati ini melangsungkan pernikahan pada tahun 1965 di Hongkong dengan seorang pemuda yang bernama Haji Ario Damar Sosrodanukusumo. Karya-karyanya. - Wajah-Wajah Cinta (Cerita bersambung di Majalah Kartini, dan Novel, 1975), - Keliling Dunia bersama La Rose (majalah Selecta, 1976), - Takdir Marina - Chairiah - Jalan yang Sepi - Kebenaran di Balik Kenyataan - Benang-benang kusut - Lingkaran Cinta - Pribadi Mempesona (Buku Non Fiksi, 1987), kemudian diterbitkan di Malaysia, singapura, Jepang dan Inggris<

Layar Terkembang

Layar Terkembang
St. Takdir Alisyabana

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
HAMKA

Cau Bau Kan

Cau Bau Kan
Remy Sylado

Mata Hari

Mata Hari
Remy Sylado

The Adventures of Huckleberry Finn

The Adventures of Huckleberry Finn
Mark Twain

Oliver Twist

Oliver Twist
Charles Dickens

Harimau Harimau

Harimau Harimau
Mochtar Lubis

Tetralogi

Tetralogi
Pramoedya Ananta Toer

Siti Nurbaya

Siti Nurbaya
Marah Rusli

Puisi Mbeling, karya Remy Sylado

Puisi Mbeling, karya Remy Sylado
Buku Puisi Mbeling yang memprotes !

Sajak Soneta Cinta - Pablo Neruda

Sajak Soneta Cinta - Pablo Neruda
Penyulih : Tia Setiadi - Jogyakarta

Perempuan Bernama Arjuna 1 & 2

Perempuan Bernama Arjuna 1 & 2
Karya Remy Sylado

Translate

Rubrik Kirbat Sastra

  • Apakah Ini Dirancang ? (9)
  • Artikel Ringan (5)
  • Artikel Sastra (30)
  • Berita (Info) Sastra (18)
  • Biodata Pribadi (Sonny H. Sayangbati) (1)
  • Cerita Hidup (6)
  • Cerita Penjuru Dunia (80)
  • Cerpen Menarik (21)
  • Jual Buku/Info Buku (50)
  • Kisah Perang (23)
  • Kotak Penyair (5)
  • Majalah Sastra dan Media Online Serta Buku Antologi Puisi (1)
  • Musikalisasi Puisi (2)
  • Native American Poems (1)
  • Prosa (6)
  • Puisi (133)
  • Puisi Art Work (5)
  • Puisi Menarik (19)
  • Puisi Tamu (37)
  • Puisi-Puisi Religi (1)
  • Puisi-Puisi Sonny H. Sayangbati Di Media Surat Kabar (1)
  • Puisi-Puisi Terkenal dan Legendaris (15)
  • Quotes Poem (2)
  • Resensi/Review/Esai (4)
  • Rumi Quotes dan Puisi (7)
  • Seluk Beluk Sastra (84)
  • Serba-Serbi (88)
  • Sudut Pandang (Referensi) (18)
  • Tahukah Anda ? (1)
  • Tokoh-Tokoh Dunia Sastra (28)

Entri Populer Kirbat Sastra

  • (Cerpen Menarik) - Robohnya Surau Kami [AA Navis]
    Robohnya Surau Kami Karya : AA Navis ______________________ Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiran...
  • (Puisi Menarik) - Kepada Kawan (Chairil Anwar)
    Puisi Menarik Kepada Kawan   Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, se...
  • (Puisi-Puisi Terkenal dan Legendaris) - Puisi-Puisi Rabindranath Tagore
    Puisi-Puisi Terkenal dan Legendaris Panggilan Hidup   Jika gong berdegung sepuluh kali di pagi hari dan aku berjala...
  • (Artikel Sastra) - Burung Pungguk Dan Bulan
    "Bagai pungguk merindukan bulan" Peribahasa Tentu saja Anda mengenal peribahasa ini, ungkapan yang sering kit...
  • Seluk Beluk Sastra - MACAM-MACAM METODE KRITIK SASTRA
    Seluk Beluk Sastra Selain Jenis-jenis Kritik Sastra , ada juga Macam-macam Metode kritik sastra . Para pakar kritik sastra memba...

Bukan Sekedar Bunga

Bukan Sekedar Bunga
Akrilik pada kertas hitam 52 x 57 cm Desember 2014 Mega Art Karya : Altje Wantania (Pelukis, Seniman, Penyair)

Karyaku

  • September 2015 (2)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (8)
  • Mei 2015 (4)
  • April 2015 (6)
  • Maret 2015 (5)
  • Februari 2015 (3)
  • Januari 2015 (21)
  • Desember 2014 (73)
  • November 2014 (53)
  • Oktober 2014 (46)
  • September 2014 (37)
  • Agustus 2014 (49)
  • Juli 2014 (41)
  • Juni 2014 (85)
  • Mei 2014 (34)
  • April 2014 (25)
  • Maret 2014 (53)
  • Februari 2014 (3)
  • Januari 2014 (1)
  • Desember 2013 (2)
  • November 2013 (6)
  • Oktober 2013 (50)
  • September 2013 (82)
  • Agustus 2013 (10)

Jurnal Jom Susastera Maret 2015

Jurnal Jom Susastera Maret 2015
Beberapa karyaku diterbitkan di Jurnal Jom Susastera Maret 2015 Terbitan Sabah , Malaysia

Jurnal Sastra Santarang

Jurnal Sastra Santarang
Beberapa Puisi di Jurnal Santarang 2013

Jurnal Indoprogres 2013

Jurnal Indoprogres 2013
satu puisiku di sini

Puisi : Bangku Kosong

Puisi : Bangku Kosong
Puisi ini diterbitkan di suratkabar (akhbar) New Sahah Times (NST), Sabah, Malaysia, 30 Nop 2014

IA TAK PERNAH LUPA (New Sabah Times edisi 6 April 2014)

IA TAK PERNAH LUPA (New Sabah Times edisi 6 April 2014)
Burung melintas dan terbang tinggi di atas awan, menyeberang lautan biru sejauh-jauhnya ia pergi ia pasti pulang ya, pulang ke rumahmu mengebaskan debu yang hinggap di bulu membawa seribu cerita tentang musim rindunya adalah naluri paruhnya mencium bau sang kekasih berjuta mil jauhnya ia tak pernah lupa 23-3-14 Jack Phenomenon

4 Puisi Di Buletin Sastra Pawon Edisi # 39 Tahun VI / 2013

4 Puisi Di Buletin Sastra Pawon Edisi # 39 Tahun VI / 2013
Sekrang Kamu Mengerti, Jernih Melihatmu, Bangsa Kucing, Bunga Sakura

Karyaku di Majalah Sastra Pusat

Karyaku di Majalah Sastra Pusat
Majalah sastra ini dikelola oleh Kemendikbud

Profil Penulis dan Puisi Sonny H. Sayangbati

Profil Penulis dan Puisi Sonny H. Sayangbati
Di Surat kabar Kerawang Bekasi Oktober 2014

Puisi Di SKH Kerawang Bekasi

Puisi Di SKH Kerawang Bekasi
Beberapa puisi Sonny H. Sayangbati yang diterbitkan di SKH Kerawang Bekasi edisi 3 Oktober 2014

Lentera Sastra II Antologi Penyair Lima Negara

Lentera Sastra II Antologi Penyair Lima Negara
Puisi Sonny H. Sayangbati : "2 POHON"

Tabloit Ruang Rekonstruksi Edisi Bulan Agusts 2014

Tabloit Ruang Rekonstruksi Edisi Bulan Agusts 2014
Esai : Sonny H. Sayangbati Dan Puisi-Puisi Dindingnya Oleh Muhamad Rois Rinaldi

Tabloit Ruang Rekonstruksi Edisi Agustus 2014

Tabloit Ruang Rekonstruksi Edisi Agustus 2014
Esai : Sonny H. Sayangbati Dan Puisi-Puisi Dindingnya - Karya Muhamaad Rois Rinaldi

Tabloit Sastra Ruang Rekonstruksi

Tabloit Sastra Ruang Rekonstruksi
4 Puisi (Rubrik Anomali) Edisi Pebruari 2014

4 Puisi di Tabloit Sastra Ruang Rekonstruksi Edisi Pebruari 2014

4 Puisi di Tabloit Sastra Ruang Rekonstruksi Edisi Pebruari 2014
Bait Serulingmu, Layar Terkembang, Bulan Merah, Tumpukkan Batu

SURAT KABAR

SURAT KABAR
Puisipuisi yang termuat di dalam surat kabar UTUSAN BORNEO

Akhbar Utusan Borneo 2013

Akhbar Utusan Borneo 2013
Beberapa puisi di Akhbar Utusan Borneo 2013

Akhbar New Sabah Times Malaysia - Edisi Bahasa Melayu

Akhbar New Sabah Times Malaysia - Edisi Bahasa Melayu
Beberapa puisiku diterbitkan di sini

Akhbar Berita Minggu Singapura

Akhbar Berita Minggu Singapura
satu puisi di Harian Berita Minggu Singapura

Puisi-Puisiku Di SKH Republika

Puisi-Puisiku Di SKH Republika
Merupakan Puisi Pertama di SKH Republika Bulan Maret 2013 (SKH Republika membuka kembali Rubrik Puisi) Puisi saya adalah yang pertama

Puisiku di SKH Mata Banua

Puisiku di SKH Mata Banua
Engkau Sungguh Mempesona (Puisiku di SKH Mata Banua 2013)

Informasi Sastra

  • AS Laksana
  • ASEAN Young Writers
  • Absurditas Kata
  • Akinini.com
  • Antologi Puisi Dari Negeri Poci (APDNP)
  • Artadista.com
  • BBC Indonesia
  • Badan Bahasa Kemendikbud
  • Balytra.com
  • Bandung Magazine
  • Basabasi.co
  • Bataviase Nouvelles
  • Bengkel Sastra
  • Berdikari Online
  • Buletin Cangkir
  • Buletin Sastra Pawon
  • Buruan
  • CNN Indonesia
  • Cabiklunik
  • Caknun.com
  • Ceentina Digital Magazine
  • Cerita Kecil
  • Cerpen Kompas
  • Cerpen Koran Minggu
  • Dewan Kesenian Jakarta
  • Dewantara Center
  • Dunia Essai (Sastra)
  • Dunia Penyair
  • Encyclopedia Britannica
  • Ensiklopedi Jakarta
  • Ensiklopedia Indonesia
  • FAM Indonesia
  • FIB UGM
  • Fordisastra
  • Forumlingkarpena.net
  • Goenawan Mohamad
  • History
  • Horison Online
  • Indo Sastra
  • Indonesia Art News
  • Indonesia Book Fair
  • Indonesia Sastra
  • Indonesia Seni
  • Indosastra
  • Info For Us (Pages)
  • Info For Us by Sonny H. Sayangbati
  • Info Sastra
  • Inside Indonesia
  • Isains
  • Isi Good
  • Istilah-Istilah Dalam Sastra
  • Jakarta Beat
  • Jiwa Slavia
  • Jogja Review
  • Joko Pinurbo (Koleksi Puisi)
  • Jurnal Perempuan
  • Jurnal Sastra Boemipoetra
  • Kamus Frasa Kata Latin
  • Kamus Peribahasa Indonesia
  • Kamus Rima Kata (Metafora)
  • Khatulistiwa Literary Award
  • Khatulistiwa Literary Award
  • Kliping Sastra Indonesia
  • Kolom Marhalim Zaini (Riau Pos)
  • Kuflet.Com
  • Kulturpedia
  • Layanan ISBN (International Standart Book Number) Indonesia
  • Lembar Kebudayaan Indoprogres
  • Lentera Timur
  • Mahayana-Mahadewa.Com
  • Majalah Historia
  • Majalah Kultur
  • Majalah Sagang Online
  • Majalah Sastra Surah
  • Majalah Suluh
  • Masterpoems
  • Mediasastra
  • National Geographic Indonesia
  • Nobel Prize Literature
  • Online Popular Knowledge
  • Pedoman Umum EYD
  • Penulispro.com
  • Poem Hunter
  • Poetry Foundation
  • Poets
  • Prisma Jurnal
  • Radar Seni
  • Radio Buku
  • Rayakultura
  • RetakanKata.Com
  • Rumi, Saadi, Hafiz Poems and Quotes
  • Rumpun Nektar
  • SEA Write
  • Sagang Online
  • Salihara
  • Sarbikita
  • Sastra 33
  • Sastra Alibi
  • Sastra Digital
  • Sastra Dunia

Sonny H. Sayangbati

Unknown
Lihat profil lengkapku

Fotoku Seorang Diri

Fotoku Seorang Diri
Sedang di Mall Anggrek 2011

Aku dan Sahabat

Aku dan Sahabat
Kumpul2 Group 1680

Toleransi

Toleransi
Semakin Kita Banyak Tahu, Semakin Kita Toleran (Taat Kepada Allah Yehuwa)

Pengunjung

Flag Counter

Prayer

Prayer
Pryer is an open line to Heaven. No cards to use, no lowbat problem, no charging, always good signal, and all messages sent

Sonny Sedang Bergaya

Sonny Sedang Bergaya
Siap-siap berangkat ke Cilegon

Sonny Saat Kecil

Sonny Saat Kecil
Bergaya dan rambut belah miring

Berkunjung Ke Pabrik

Berkunjung Ke Pabrik
Sonny dan Kaston Naibaho di pabrik baja

Patrick Modiano (Perancis) Perail Nobel Sastra Thn 2014

Patrick Modiano (Perancis) Perail Nobel Sastra Thn 2014
Patrick Modiano Modiano meraih popularitas melalui debutnya sebagai penulis La place de l'étoile, sebuah novel yang menarik banyak perhatian. Karya terbaru adalah novel Pour que tu ne te perdes pas dans le quartier (2014). Modiano juga menulis buku anak-anak dan skenario film. Bersama sutradara film Louis Malle ia membuat film Lacombe Lucien (1974).

Alice Munro - Penerima Nobel Sastra 2013

Alice Munro - Penerima Nobel Sastra 2013
Penulis Cerpen dari Canada, yang mengangkat genre cerpen sebagai karya sastra bergengsi

Mo Yan (Peraih Nobel Sastra 2012)

Mo Yan (Peraih Nobel Sastra 2012)
Judulnya diambil dari sebaris puisi Xin Qiji (1140 -1207) Bulan Sungai Barat. Malam Berjalan di Jalur Pasir Kuning.

Thomas Transtromer (Pemenang Nobel Sastra 2011)

Thomas Transtromer (Pemenang Nobel Sastra 2011)
THE COUPLE They turn the light off, and its white globe glows an instant and then dissolves, like a tablet in a glass of darkness. Then a rising. The hotel walls shoot up into heaven’s darkness. Their movements have grown softer, and they sleep, but their most secret thoughts begin to meet like two colors that meet and run together on the wet paper in a schoolboy’s painting. It is dark and silent. The city however has come nearer tonight. With its windows turned off. Houses have come. They stand packed and waiting very near, a mob of people with blank faces.

Mario Vargas Llosa (Peraih Nobel Sastra 2010)

Mario Vargas Llosa (Peraih Nobel Sastra 2010)
“Matinya Para Penulis Besar” - Inti essai Vargas Ilosa adalah budaya yang kini didominasi oleh kapitalisme pasar telah mendangkalkan ruang suci dan alternatif (dimana dulu sastra memeliki tempat dan otoritasnya) kini mengalami pendangkalan sampai pada degradasi paling dasar

Herta Muller (Pemenang Nobel Sastra 2009)

Herta Muller (Pemenang Nobel Sastra 2009)
1 Aku tumbuhkan waktu, buncis, warna abu-abu dan menjahit bayangan dari hari yang sekarat. Mereka menyebabkan seorang wanita, bukannya gadis, tersesat di lautan ibarat butiran mutiara. Angsa-angsa Coole terbang di atasku, akankah mereka istirahat sebentar di sampingku! Mungkin inilah giliranku sekarang. Di dalam embun beku, di mana pandanganku tak akan pernah berpindah, Sang Leopard hendak mencetakkan cakarnya dan dengan lompatan tiba-tiba, membebaskan segala genta puisi. Mungkin inilah giliranku sekarang. Binatang buas yang kejam tak pernah lahir Meskipun kita telah merencanakan kandang untuk awal hidupnya. Mungkin inilah giliranku sekarang. Aku punya kisah untuk kuceritakan Aku juga akan menderingkan ingatan. Ketika kau mulai percaya Ketika kau mulai mendengar. Mungkin itulah giliranku sekarang. 2 Hari-hari ini aku tak memikirkanmu. Namun, setelah jelaga meliputiku aku mulai heran di manakah malam-malam itu telah hilang, pengembaraan-pengembaraan pada padang pikatan-gaib yang lapang dan terasa tak berpola, meskipun kita telah bertekad untuk membuatnya masuk akal. Burung-burung pagi mendapatkan cacingnya. Aku berbaring pada detak tak kenal lelah arloji tuaku. Menghitung kepingan darah beku. Mendengarkan cacing-cacing yang ada pada kita semua. 3 Aku baik padanya. Dia baik padaku. Hanya saja pintu-pintu kami, jendela-jendela kami tetap tertutup agar kami tak saling membaui. (Diterjemahkan oleh Norman Pasaribu dari versi Inggris yang diterjemahkan oleh Roger Woodhouse)

Jean Marie Gustave Le Clezio (Pemenang Nobel Sastra 2008)

Jean Marie Gustave Le Clezio (Pemenang Nobel Sastra 2008)
Novelis berbangsa Perancis, Jean-Marie Gustave Le Clezio memenangkan nobel sastra 2008, Kamis (9/10) atas puisi petualangan dan “ekstasi sensual” yang dikarangnya. Sementara itu penulis keturunan Jerman yang lahir di Romania, Herta Mueller dan pembuat puisi Korea Selatan Ko Un juga mendapat penghargaan sebagai satrawan terfavorit. Le Clezio yang kini berusia 68 tahun disebut akademi bahasa Swedia sebagai “penulis angkatan baru, pembuat puisi petualangan dan “ekstasi sensual”, yang mampu menjelajah hingga ke batas luar manusia namun tetap berada di jalur peradaban” . (“Author of new departures, poetic adventure and sensual ecstasy, explorer of a humanity beyond and below the reigning civilization.”) Le Clezio berhasil menjadi novelis terkenal melalui salah satu novelnya “Padang Pasir” ("Desert") pada 1980, yang berisi tentang bayangan kebudayaan yang hilang di padang pasir Afrika utara yang berlawanan dengan gambaran Eropa. Le Clezio memenangkan hadiah dari akademi bahasa Perancis atas karyanya itu. Akademi bahasa Swedia mengatakan Le Clezio sebagai penulis ekologi yang berorientasi pada novel Terra Amata, The Book of Flights, War, dan The Giants. Tak jauh berbeda dengan penilaian dari akademi bahasa Swedia, penulis asal Eropa itu kini mendapat penghargaan bergengsi nobel sastra. Tahun lalu nobel tersebut jatuh ketangan Doris Lessing asal Inggris

Doris Lessing (Peraih Nobel Sastra 2007)

Doris Lessing (Peraih Nobel Sastra 2007)
Trust no friend without faults, and love a woman, but no angel.

Ferit Orhan Pamuk (Peraih Nobel Sastra 2006)

Ferit Orhan Pamuk (Peraih Nobel Sastra 2006)
“I don't want to be a tree; I want to be its meaning.” ― Orhan Pamuk, My Name is Red

Harold Pinter (Peraih Nobel Sastra Thn 2005)

Harold Pinter (Peraih Nobel Sastra Thn 2005)
Cahaya berpijar Apa yang akan terjadi selanjutnya? Malam susut Hujan berhenti Dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Malam akan semakin susut Ia tak tahu Apa yang akan aku katakan padanya Ketika ia pergi Aku akan mengatakan sesuatu Yang tak akan terlupa olehnya Dan mengatakan apa yang hampir Aku katakan pada sebuah pertemuan Yang baru akan terjadi yang mana sekarang Telah terjadi. Tetapi tak ada yang dikatakannya ketika pertemuan itu baru akan terjadi Baginya hal seperti ini hanya terjadi sekarang dan tersenyum, lantas berbisik: “Aku tak tahu Apa yang akan terjadi selanjutnya.” 1981

Elfriede Jelinek (Peraih Nobel Sastra Thn 2004)

Elfriede Jelinek (Peraih Nobel Sastra Thn 2004)
Beberapa di antara karyanya yang terkenal adalah Die Liebhaberinnen (1975), Die Ausgesperrten (1980), dan novel autobiografis Die Klavierspielerin (1983), yang dalam edisi Inggrisnya adalah The Piano Teacher (1988) yang pada tahun 2001 diangkat ke layar lebar oleh sutradara bernama Michael Hanneke. Jelinek adalah wanita ke-10 peraih nobel di bidang sastra.

John Maxwell Coetzee - (Peraih Nobel Sastra Thn 2003)

John Maxwell Coetzee - (Peraih Nobel Sastra Thn 2003)
ohn Maxwell "J. M." Coetzee is a South African novelist, essayist, linguist, translator and recipient of the 2003 Nobel Prize in Literature. He has lived in Australia since 2002. He became an Australian citizen in 2006

Imre Kertész (Peraih Nobel Sastra thn 2002

Imre Kertész (Peraih Nobel Sastra thn 2002
Kutipan cerita novelnya : "Aku kelaparan di pabrik bata, di kereta api, di Auschwitz, dan bahkan di Buchenwald, tapi aku belum pernah merasakan sensasi seperti itu dalam jangka waktu lama—perpisahan yang panjang, kata orang. Aku sudah menjadi lubang, sebentuk ruang yang kosong, dan segala upaya, segala usahaku, ditujukan untuk menutupi, mengisi, atau memuaskan lubang tanpa dasar ini. Aku memasang mata hanya untuk ini: akalku cuma bisa bekerja untuk ini, segala tindakanku hanya termotivasi oleh ini, dan jika aku tidak makan kayu, besi, atau batu, itu cuma karena alasan sederhana bahwa barang-barang itu tidak bisa dikunyah atau ditelan. Misalnya, aku pernah mencoba makan pasir, dan jika melihat rumput, aku tidak akan ragu sedikit pun. Sayangnya rumput sangat sulit ditemukan baik di pabrik maupun di kamp. (Hlm. 261)

Vidiadhar Surajprasad Naipaul (Peraih Nobel Sastra Thn 2001)

Vidiadhar Surajprasad Naipaul (Peraih Nobel Sastra Thn 2001)
Vidiadhar Surajprasad Naipaul TC, (lahir di Chaguanas, Trinidad dan Tobago, 17 Agustus 1932; umur 81 tahun), adalah seorang penulis Britania kelahiran Hindia Barat. Lahir di Trinidad dan Tobago dan tinggal di Britania Raya sejak 1950. Vidiadhar Surajprasad Naipaul lebih sering dikenal sebagai V. S. Naipaul. Pada 1990 ia dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elisabeth. Menerima Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2001[1]. Dalam beberapa buku ia memusatkan diri pada peran agama, seperti Islam, dan ia menuai kritikan karena bertumpu dari sudut negatif, seperti nihilisme di antara fundamentalis. Ia tetap menjadi tokoh yang dicaci di Pakistan. Selain itu, nasionalisme dan kolonialisme juga menjadi tema dalam buku-bukunya. Magic Seeds, 2004 A House for Mr. Biswas, 1961 Among the Believers: An Islamic Journey, 1981

Gao Xingjian (Peraih Nobel Sastra Thn 2000)

Gao Xingjian (Peraih Nobel Sastra Thn 2000)
Gao Xingjian (pinyin: Gāo Xíngjiàn, 4 Januari 1940), ialah penulis seorang novelis, dramawan, dan kritikus Tionghoa seberang lautan. Ia juga seorang penerjemah, sutradara, dan pelukis terkenal. Gao Xingjian lahir di Ganzhou, provinsi Jiangxi di Tiong Koq, namun kemudian pindah ke Perancis, lalu menjadi warga negara Perancis. Pada tahun 2000 Gao memenangkan Penghargaan Nobel dalam Sastra. Sebelumnya, pada tahun 1992 ia dianugerahi Chevalier de l'Ordre des Arts et des Lettres oleh pemerintah Perancis. Gao terkenal di China sebagai pembangkang terhadap pemerintahan di negerinya. Karya-karyanya dilarang di China. Buku terkenal Gao adalah Gunung Roh (1990).

Gunter Grass - Peraih Nobel Sastra thn 1999

Gunter Grass - Peraih Nobel Sastra thn 1999
puisi-puisi Gras ternyata tak sekadar berupa rangkaian kata-kata indah. Seluruh puisi yang dipajang berpigura di rumah itu ditulis tangan di atas goresan sketsa, litografi, bahkan foto dan grafis. Seperti sajak berjudul Letze Tanze (Tarian Terakhir), Geteert und gefeedert (Beraspal dan Berbulu) danLiebe gepraft (Bukti Cinta).

Jose Saramago (Novelis), peraih Nobel sastra 1998

Jose Saramago (Novelis), peraih Nobel sastra 1998
Jose Saramago, Novelis, peraih Nobel tahun 1998, asal Portugal - “But loneliness is not living alone, loneliness is the inability to keep someone or something withing us company,” kata Jose Saramago di salah satu novelnya yang barangkali bisa dibilang terbaik, The Year of the Death of Ricardo Reis.

Dario Fa, Itali, peraih Nobel Sastra Thn 1997

Dario Fa, Itali, peraih Nobel Sastra Thn 1997
Dario Fo, lahir 24 Maret 1926 di Sangiano, Varese, Lombardia, Italia; dramawan, sutradara, satiris, dan aktivis politik Italia. Ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 1997 karena perannya "yang melebihi pelawak Abad Pertengahan pada pemerintahan yang menakutkan dan menegakkan martabat yang tertindas".

Wislawa Szymborska, Polandia, peraih Nobel Sastra 1996

Wislawa Szymborska, Polandia, peraih Nobel Sastra 1996
Wisława Szymborska (2 Juni 1923 - 1 February 2012) adalah penulis, eseis, kritikus sastra dan penerjemah sastra Perancis dari Polandia. Pada tahun 1996 Szymborska dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra. Szymborska lahir di Bnin (kini bagian Kórnik) dekat Poznań di Polandia. Pada 1931 keluarganya pindah ke Kraków, dan hingga kini tinggal di sana. Pada bulan Maret 1945 Szymborska menerbitkan karya pertamanya, "Szukam słowa" ("Aku Mencari Kata") di harian Dziennik Polski. Dari tahun 1945 hingga 1948 ia belajar bahasa Polandia dan sosiologi di Uniwersytet Jagielloński, Krakow. Pada tahun 1953 ia mulai bekerja di harian sastra Życie Literackie (Kehidupan Sastra) hingga tahun 1981.

Seamus Justin Heaney, Irlandia, peraih Nobel Sastra thn 1995

Seamus Justin Heaney, Irlandia, peraih Nobel Sastra thn 1995
Seamus Justin Heaney (lahir di County Derry, Irlandia Utara, 13 April 1939 – meninggal di Dublin, Irlandia, 30 Agustus 2013 pada umur 74 tahun) adalah seorang penyair Irlandia dan pemenang Nobel Sastra. Merupakan anak tertua dari 9 bersaudara, ia besar bersama paman dan bibinya. Pada tahun 1963 ia mengajar di St. Joseph's College, Belfast. Atas petunjuk Philip Hobsbaum (1932- ), ia masuk ke sebuah komunitas penyair, yang di situ ia mulia menulis karya. Dengan nama samaran Incertus ia menerbitkan karya-karyanya di majalah universitas itu. Pada tahun 1966 ia menulis karya pertamanya, Death of a Naturalist, yang mengantarkannya menerima E.C. Gregory Award, de Cholmondeley Award (1976), Somerset Maugham Award (1968) dan Geoffrey Faber Memorial Prize (1968). Karyanya sudah ratusan kali diterbitkan. Karyanya yang ke-2, Door into the Dark (1969), terpilih ke Poetry Book Society. Pada tahun 1995 Heaney dianugerahi Nobel Sastra.

Kenzaburo Oe (大江 健三郎 Ōe Kenzaburō, Jepang, peraih Nobel Sastra thn 1994

Kenzaburo Oe (大江 健三郎 Ōe Kenzaburō, Jepang, peraih Nobel Sastra thn 1994
Kenzaburo Oe (大江 健三郎 Ōe Kenzaburō?, lahir di Uchiko, Prefektur Ehime, Jepang, 31 Januari 1935; umur 79 tahun) adalah tokoh besar dalam sastra Jepang modern. Karyanya, yang banyak dipengaruhi oleh sastra Perancis dan Amerika serta teori sastra, sarat dengan isu-isu politis, sosial, dan filosofis seperti senjata nuklir, non-konformisme sosial dan eksistensialisme. Oe dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Sastra pada tahun 1994[1] .

Toni Morrison, AS, peraih Nobel Sastra Thn 1993

Toni Morrison, AS, peraih Nobel Sastra Thn 1993
Toni Morrison (terlahir Chloe Anthony Wofford pada 18 Februari 1931 di Lorain, Ohio, Amerika Serikat) adalah seorang penulis Afrika-Amerika. Romannya Beloved mengantarkannya memenangkan Penghargaan Pulitzer pada 1988. Pada 1993 ia dianugerahi Hadiah Nobel dalam Sastra, dan merupakan tokoh pertama Afro-Amerika yang menerimanya., 1970 - The Bluest Eyes 1973 - Sula 1977 - Song of Solomon 1987 - Beloved 1992 - Jazz 2003 - Love

Derek Alton Walcott, St Lucia, peraih Nobel Sastra Thn 1992

Derek Alton Walcott, St Lucia, peraih Nobel Sastra Thn 1992
Derek Alton Walcott (lahir di Castries, Saint Lucia, 23 Januari 1930; umur 84 tahun) adalah seorang penulis dari Saint Lucia. Ia memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada 1992, Derek Walcott lahir di Saint Lucia. Ia memiliki seorang saudara kembar bernama Roderick, dan ayahnya telah meninggal sejak mereka kanak-kanak. Ia menempuh pendidikan di University of West Indies, dan pada 1959 ia mendirikan Trinidad Theatre Workshop, yang sejak tahun itu memproduksi dramanya. Ia membagi waktunya antara tinggal di Trinidad, di mana ia menulis sebagian besar karyanya, dan di Boston, Amerika Serikat, di mana ia bekerja sebagai dosen universitas., Dalam karya-karyanya, Walcott terinsipirasi kehidupannya yang besar di pulau vulkanik bekas koloni Britania, bagian konflik antara budaya setempat dan Eropa Barat. Ia menulis karya besarnya Omeros, versi Karibia atas Iliad karya Homerus. Atas Omeros ini, ia memperoleh Penghargaan Nobel, dan ia dijuluki "Homerus dari Karibia".

Nadine Gordimer, Afrika Selatan, peraih Nobel Sastra thn 1991

Nadine Gordimer, Afrika Selatan, peraih Nobel Sastra thn 1991
Nadine Gordimer (lahir di Springs, Transvaal, Uni Afrika Selatan, 20 November 1923 – meninggal di Johannesburg, Afrika Selatan, 13 Juli 2014 pada umur 90 tahun) ialah sastrawati dari Afrika Selatan. Ia menerbitkan karya pertamanya pada usia 15 dan sejak itu mengarang 10 novel dan lebih dari 200 cerita pendek. Secara mengharukan tulisan-tulisannya menyerang kebengisan dan mengutuk pemisahan ras karena menghinakan negeri asalnya dan negara-negara Afrika lainnya. Dengan jelas, melalui pengalaman tokoh-tokohnya, Gordimer menjelajahi dan tanpa sentimentalitas bagaimana prejudis dan penindasan yang disahkan secara resmi menghancurkan kehidupan dan menyerang asas dasar keadilan sosial. Ia memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada 1991, dan pada masa lalu karya-karyanya telah dilarang oleh bekas pemerintahan Afrika Selatan. Di tengah-tengah kariernya, Gordimer juga mengajar dan menjadi dosen di perguruan-perguruan tinggi di Amerika Serikat dan mendukung gerakan-gerakan politik yang melawan kebijakan rasis negerinya. Di antara karyanya yang terkenal dan pedas ialah A Guest of Honour (1970), The Conservationist (1974), Burger's Daughter (1979) dan A Sport of Nature (1987).

Octavio Paz Lozano, Meksiko, peraih Nobel Sastra thn 1990

Octavio Paz Lozano, Meksiko, peraih Nobel Sastra thn 1990
Octavio Paz Lozano (lahir 31 Maret 1914 – meninggal 19 April 1998 pada umur 84 tahun) adalah seorang penulis, penyair dan diplomat dari Meksiko. Ia mendapatkan Penghargaan Internasional Neustadt Kesusastraan pada tahun 1982 dan Penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 1990., Penghargaan Nobel Kesusastraan Peace Prize of the German Book Trade Penghargaan Cervantes Penghargaan National Literature (Meksiko) Premio Mondello (Palermo, Italy) Penghargaan Alfonso Reyes Penghargaan Internasional Neustadt Kesusastraan Penghargaan Jerusalem Penghargaan Menendez y Pelayo Penghargaan Alexis de Tocqueville Penghargaan Xavier Villaurrutia Doctor Honoris Causa (Harvard) Doctor Honoris Causa (National Autonomous University of Meksiko)

Rabindranath Tagore (Pemenang Nobel Sastra 1913)

Rabindranath Tagore (Pemenang Nobel Sastra 1913)
- TAMU - Tamu Lama tiada tamu berkunjung ke rumah, pintu-pintuku tertutup, jendela terpalang: kupikir malam-malamku akan sepi. Ketika mataku kubuka kusaksikan gelap telah lenyap. Aku bangkit dan lari kemudian kulihat batu gapura rumah-ku hancur, dan lewat pintu terbuka angin dan cahayamu mengibarkan bendera-benderanya. Dulu ketika aku jadi tawanan di rumahku sendiri, dan pintu-pintu tertutup, hatiku senantiasa ingin melarikan diri dan pergi mengembara. Kini aku masih saja duduk di muka gapuraku yang hancur, menunggu kehadiramu. Kini kau telah mengikatku dengan kebebasanku.

sunset

sunset
Gambar tema oleh A330Pilot. Diberdayakan oleh Blogger.