Sabtu, 14 September 2013

(Puisi) "Bunga Liar, Gadis Sulamit - Puisi @ Lifespirit 2, 7"

Puisi







Suatu kali ku temukan 
Bunga ditepi jalan
Siapa yang menanamnya 
Tak seorangpun mengira 
Bunga ditepi jalan 
Alangkah indahnya 
Oh..kasihan 
Kan kupetik S'belum layu 

Disekitar belukar 
Dan rumput gersang 
Seorangpun tak kan mau
Memperhatikan
Biarlah kan kuambil
Penghias rumahku



Bunga Di Tepi Jalan, Koes Plus



1.

Engkaulah gadis Sulamit,
bunga liar yang tumbuh!



2.

Engkau yang kehitam-hitaman,
sungguh aku ingin memilikimu




3.

Engkau kesukaan raja agung,
oh juitaku, kemarilah!



4.

Tiada yang menabur biji,
Lihatlah! Sulamit berdendang



5

Sungguh engkau gembala tersenyum,
sang Juita memilihmu




6.

Seperti bunga lili,
Sulamit kesukaan makhluk-makhluk bumi






Jakarta, 10/8/2013
© Originally written by Sonny H. Sayangbati




_______________


Catatan Tentang Gadis Sulamit



Gadis Sulamit (Sulam) hidup sewaktu zaman raja Sulaiman (Salomo) dikenal karena : kesalehan, kesetiaannya pada sang gembala di padang daripada hidup bersama sang raja Israel di Yerusalem, gadis berkulit hitam dan manis.

Dalam catatan Kidung Agung disebutkan bahwa gadis Sulamit disebut sebagai: 'Bagaikan pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara anak-anak lelaki. Naungannya sangat kudambakan, di sanalah aku duduk, dan buahnya manis bagi langit-langitku'.

'Aku memang gadis yang hitam, namun molek ... Janganlah memandang aku karena aku kehitam-hitaman, oleh karena matahari telah menerpa aku. Putra-putra ibuku marah kepadaku; mereka menetapkan aku sebagai pengurus kebun-kebun anggur'.

'gadis Sulamit yang saleh dengan serius memohon kepada rekan-rekannya ’agar tidak membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya’. 'Aku menyuruh kamu bersumpah, hai, putri-putri Yerusalem, demi kijang-kijang betina atau demi rusa-rusa betina di padang, agar kamu tidak berupaya membangunkan atau membangkitkan cinta dalam diriku sebelum dikehendakinya.'

Sebuah lagu berjudul : Kaum Sisa Sulamit (Nyanyian No. 11)

'Gadis Sulamit nan manis juita,
Kebajikan rohanimu berlimpah.
Tuturmu menyenangkan,
kau memikatku.
Kau Sulamit sayang mempesonaku.

....

”Kaum sisa” Sulamit tahan godaan,
Untuk mempelai jaga kesucian.
Para teman put’rimu, yang menyertaimu,
Ikut bergembira, ’kan pahalamu


(Sumber : Watchtower Library versi bahasa Indonesia)



# Puisi di atas menggunakan metode puisi @ Lifespirit 2, 7 (dua baris dan tujuh kata).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar