Modern
Daun-daun berguguran di tanah permai
sungai-sungai mengering di negeri curah hujan
Padi dan biji-bijian layu di negeri ripah loh jinawi
Hutan belantara beton ditanam di kota-kota
janganlah heran menuai manusia kotak-kotak
robot dengan kemampuan manajemen canggih
Tanpa perasaan
semua dihitung dengan kalkulator
hitung untung tak mau impas
Siapa menabur angin menuai badai
siapa memakan ubi-ubian akan menuai kentut
bau busuk di mana-mana
Aromanya menyebar sampai ke tulang dan darah
siapa mampu menghentikan
sastrawan sibuk dengan kritik sastranya
Menelisik yang paling dalam
Penyair sekarang jarang yang dipenjara
paling-paling ditulis sebagai DOH
Oh negeriku yang beragam macam
disudut-sudut negeri orang masih terbelakang
dinegeri yang melimpah dan kaya
Orang pintar berkata: manajemen, manajemen
semua belajar ilmu hitung menghitung
akhirnya jadi pandai dalam hitung menghitung
Generasi sekarang mengatakan bapak-bapak kita
mengajar anak serba berkecukupan, karena itu kita hidup
jangan sekali-kali menjadi sastrawan, hidup dari menjual kata-kata dan buku?
Oh stereotype, sarkasme, satir entahlah bicara yang kejam
panggilan hati dihitung dari budaya materialisme
mengejar yang tak terkejar
Benarlah kata pepatah, hidup seperti air mengalir
jadilah air nak kata bapak kepada anak-anaknya
pahamilah itu, kelak engkau akan punya anak
Jakarta, 7/9/2013
Sonny H. Sayangbati
______________
DOH : Daftar Orang Hilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar