Sentuhan Lembutmu
Senja selalu datang, terlihat langit merah kermizi, seperti sapuan kuas di kanvas, melukis dengan warna yang paling dalam.
Gerabah yang kau bentuk menjadi sentuhan dan genggaman tanganmu yang lembut menyentuh jiwaku yang paling dalam dan hangat.
Seperti loyang bertemu alu bertalu, menumbuk setiap bubuk kasar menjadi butiran halus, seperti suara yang memanggil dalam alunan melodi rindu.
Sentuhan embun yang jatuh di daun, melelehkan butiran dingin, sehijau daun bertaut di ranting-ranting tertiup angin sepoi-sepoi melambai.
Jakarta, 1/9/2013
© Originally written by Sonny H. Sayangbati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar