Tahun 2000: Gao Xingjian
Gao
Xingjian (pinyin: Gāo Xíngjiàn, 4 Januari 1940), ialah penulis seorang
novelis, dramawan, dan kritikus Tionghoa seberang lautan. Ia juga
seorang penerjemah, sutradara, dan pelukis terkenal.
Gao Xingjian
lahir di Ganzhou, provinsi Jiangxi di Tiong Koq, namun kemudian pindah
ke Perancis, lalu menjadi warga negara Perancis.
Pada tahun 2000 Gao
memenangkan Penghargaan Nobel dalam Sastra. Sebelumnya, pada tahun 1992
ia dianugerahi Chevalier de l'Ordre des Arts et des Lettres oleh
pemerintah Perancis.
Gao terkenal di China sebagai pembangkang terhadap pemerintahan di negerinya. Karya-karyanya dilarang di China.
Buku terkenal Gao adalah Gunung Roh (1990).
Tahun 2001: Vidiadhar Surajprasad Naipaul
Vidiadhar
Surajprasad Naipaul TC, (lahir 17 Agustus 1932), adalah seorang penulis
Britania kelahiran Hindia Barat. Lahir di Trinidad dan Tobago dan
tinggal di Britania Raya sejak 1950.
Vidiadhar Surajprasad Naipaul lebih sering dikenal sebagai V. S. Naipaul.
Pada
1990 ia dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elisabeth. Menerima
Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2001. Dalam beberapa buku ia
memusatkan diri pada peran agama, seperti Islam, dan ia menuai kritikan
karena bertumpu dari sudut negatif, seperti nihilisme di antara
fundamentalis. Ia tetap menjadi tokoh yang dicaci di Pakistan. Selain
itu, nasionalisme dan kolonialisme juga menjadi tema dalam
buku-bukunya.
Karya pilihan
Magic Seeds, 2004
A House for Mr. Biswas, 1961
Among the Believers: An Islamic Journey, 1981
Tahun 2002: Imre Kertész
Imre Kertész (lahir 1929) adalah sastrawan Yahudi Hongaria.
Lahir
di Budapest dari keluarga Yahudi, Kertész dideportasi ke Auschwitz pada
1944 dan kemudian ke Buchenwald. Ia dibebaskan dari kamp pada 1945.
Setelah perang, ia bekerja di surat kabar Budapest, Vilagossag, namun
pada 1951 ia dipaksa mundur karena pengambilalihan oleh komunis. Kertész
bergabung dengan militer selama 2 tahun dan sejak itu membuat
terjemahan tulisan berbahasa Jerman ke dalam bahasa Hongaria.
Di
antara karyanya adalah novel tahun 1975 berjudul Sortanslanság,
berdasarkan pengalamannya di kamp konsentrasi Nazi. Novel itu tak
disambut baik saat pertama kali diterbitkan. Disusul Fiasco pada 1988.
Jilid ke-3 dari Kaddis a meg nem született gyermekért, dicetak pada
1997. (Kaddish adalah doa Yudaisme yang diucapkan untuk mengingat orang
mati). Tokoh utama novel itu, Gyorge Koves, tak berkenan memiliki anak
di dunia yang mengakui keberadaan Auschwitz.
Karya lain termasuk A
nyomkereső (1977), Az angol lobogó (1991), dan Gályanapló (1992). Ia
juga memberi kuliah setelah jatuhnya komunisme di Eropa Timur pada 1989,
dan kuliah-kuliahnya telah dikumpulkan dan diterbitkan. Kertész
memenangkan Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2002. Sebagian besar
novelnya bercerita seputar 'Holocaust'. Di samping Hadiah Nobel, ia
telah memenangkan sejumlah hadiah lain termasuk Brandenburger
Literaturpreis pada 1995 dan Leipziger Buchpreis zur Europaischen
Verstandigung pada 1997.
Atas darah Yahudinya, Kertész
menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan El Pais, sebuah harian
Spanyol: "Saya bukan orang Yahudi yang beriman. Namun karena sebagai
orang Yahudi saya dibawa ke Auschwitz, sebagai Yahudi saya berada di
kamp kematian dan sebagai Yahudi saya di lingkungan yang membenci
Yahudi, dengan besarnya anti-Semitisme. Saya selalu merasa bahwa saya
wajib menjadi Yahudi. Saya Yahudi, saya menerimanya, namun di tingkat
yang lebih luas juga benar bahwa hal itu dipaksakan pada saya." (The
Jerusalem Report, 4 November 200.
Tahun 2003: John Maxwell Coetzee
John
Maxwell Coetzee (lahir 9 Februari 1940) adalah penulis Afrika Selatan.
Pada tanggal 2 Oktober 2003 ia memperoleh Penghargaan Nobel dalam Sastra
sebagai penulis ke-4 dari benua Afrika yang menerimanya.
Ia lahir
di Cape Town sebagai John Michael Coetzee (ia kemudian mengubah nama
tengahnya), dan masa mudanya dihabiskan antara kota pelabuhan itu dan
Worcester. Ia belajar di Universitas Cape Town, di mana ia mendapatkan
gelar dalam matematika dan bahasa Inggris.
Pada awal tahun 1960-an
ia pindah ke Inggris, untuk bekerja sebagai programer komputer. Setelah
itu ia belajar sastra di Universitas Texas, setelah itu mengajar bahasa
Inggris dan sastra di Universitas Negeri New York, Buffalo hingga 1983.
Pada
1984 ia kembali ke Afsel untuk menjadi profesor sastra Inggris di
University of Cape Town. Saat pensiun pada tahun 2002, ia pindah ke
Adelaide, Australia di mana ia diterima di Universitas Adelaide.
Ia
adalah penulis pertama yang dianugerahi Booker Prize 2 kali: The Life
and Times of Michael K pada tahun 1983 dan Disgrace pada tahun 1999.
Namun ia sendiri tidak mengkoleksi salah satu dari 2 bukunya yang
memenangkan penghargaan itu. Di samping Hadiah Nobel maupun Booker
Prize, ia juga menerima sejumlah penghargaan lain.
Tahun 2004: Elfriede Jelinek
Elfriede
Jelinek (lahir 20 Oktober 1946 di Mürzzuschlag, Steiermark) ialah
wanita pengarang asal Austria, pemenang Hadiah Nobel Sastra pada 2004.
Elfriede
Jelinek, yang ibunya (Olga Jelinek/Olga Buchner) ialah manager personel
di sebuah perusahaan terkenal dan ayahnya (Dr. Friedrich Jelinek) ialah
kimiawan dengan latar belakang kelas pekerja, besar di Wina. Ia
menggambarkan tahun-tahunnya di sebuah taman kanak-kanak Katolik dan
kemudian sekolah biara sungguh amat membatasi. Saat masih di sekolah ia
kursus organ dan piano di Sekolah Musik Wina. Ia belajar sejarah seni
dan seni teater di Universitas Wina dan menyelesaikan pelajaran organnya
pada 1971.
Sejak 1966 ia telah bekerja sebagai penulis, hidup
mondar-mandir di Wien dan Muenchen. Pada 1974 Jelinek menikah dengan
Gottfried Hüngsberg, yang saat itu menggubah musik film untuk Rainer
Werner Fassbinder namun sejak pertengahan 1970-an telah bekerja di
Munchen dalam bidang teknologi informasi.
Karya Jelinek dapat
dikelompokkan dalam 3 tahap. Karyanya yang paling awal mengkritik
kapitalisme dan masyarakat konsumtif. "Pada 1980-an ia bertujuan
menyerang kritik pada masyarakat partiarkhal . Dalam Oh Wildnis, oh
Schutz vor ihr (Oh Hutan Belantara, Oh Perlindungan Darinya, 1985), Die
Klavierspielerin (Guru Piano, 1988), Lust (Birahi, 1989), Die Kinder der
Toten (Anak-Anak Orang Mati, 1995), drama-drama Was geschah, nachdem
Nora ihren Mann verlassen hatte oder Stützen der Gesellschaft (Apa yang
Terjadi Setelah Nora Meninggalkan Suaminya atau Pilar Masyarakat, 1979),
Clara S. (1982) dan Krankheit oder Moderne Frauen (Penyakit atau
Wanita-Wanita Modern, 1984) Jelinek menggambarkan jerat mematikan di
mana tokoh wanita dipikat" (D. von Hoff) – tanpa menciptakan pahlawan
wanita positif. Sejak akhir 1980-an ia telah menyerang fasisme di masa
lalu dan anti-Semit di masa kini di Austria dan Jerman. Pada 1998
Jelinek dianugerahi Hadiah Georg Büchner.
Elfriede Jelinek ialah
pemenang Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2004. Dalam pengumuman
resminya pada 7 Oktober komite Nobel mengutip "aliran suara dan
kontra-suara musik" dalam karyanya, bahwa "dengan semangat linguistik
luar biasa mengungkap kemustahilan kata klise masyarakat dan kekuasaan
yang menaklukkan."
Jelinek ialah wanita ke-10 yang menerima Hadiah Nobel dalam bidang sastra.
Tahun 2005: Harold Pinter
Harold
Pinter CH, CBE (lahir pada 10 Oktober 1930 di Hackney, London) adalah
seorang dramawan Inggris yang meraih Hadiah Nobel bidang Kesusasteraan
pada tahun 2005.
Putra seorang pembuat busana keturunan Yahudi,
Pinter selain telah menulis 30 naskah drama, juga penulis banyak puisi
dan skenario film. Ia juga sering menyutradarai pementasan drama maupun
sutradara film dan bahkan pernah menjadi aktor.
Naskah drama paling
terkenal yang dia tulis adalah The Dumb Waiter (1957) dan The Caretaker
(1959) yang disebut-sebut merupakan pengamatan tajam atas persoalan
sosial dan linguistik, dengan alur cerita dan percakapan yang sangat
mendalam. Film terbaik yang pernah ia sutradarai adalah The French
Lieutenant’ Woman, yang diangkat dari novel karya John Fowles.
Selain
penulis, Pinter juga adalah aktivis HAM dan politik. Naskah drama yang
ia tulis terkadang mengandung unsur politik tidak secara langsung.
Atas
jasa-jasanya, Pinter mendapat gelar Commanders of the British Empire
(CBE) dari pemerintah Britania Raya pada tahun 1966 dan kemudian diberi
gelar tambahan Companion of Honour pada tahun 2002. Ia sebelumnya pernah
menolak diberi gelar ksatria (knighthood).
Pada tanggal 13 Oktober
2005, Pinter dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang Kesusasteraan karena
merupakan ‘tokoh terdepan yang mewakili dunia drama Inggris
pascaperang’.
Tahun 2006: Orhan Pamuk
Ferit
Orhan Pamuk (lahir 7 Juni 1952 di Istanbul, Turki) adalah seorang
novelis Turki terkemuka dalam sastra pasca-modernis. Ia sangat populer
di dalam negeri, dan pembacanya di seluruh dunia juga bertambah terus.
Sebagai salah seorang novelis Eurasia paling terkemuka, karya-karyanya
telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa. Ia telah mendapatkan
banyak penghargaan di dalam negeri maupun internasional.
Pada 2005,
pemerintah Turki mengenakan tuduhan kriminal terhadap Pamuk setelah ia
membuat pernyataan-pernyataan mengenai pembunuhan lebih dari 1 juta
orang Armenia dan 30.000 orang Kurdi di Anatolia. Jika terbukti
bersalah, Pamuk dapat dipenjara hingga tiga tahun. Pengadilannya dimulai
pada 16 Desember 2005, tetapi segera ditunda karena menunggu
persetujuan dari Departemen Kehakiman Turki. [1] Tuduhan terhadapnya
akhirnya dibatalkan pada 22 Januari 2006.
Tahun 2007: Doris Lessing
Doris
Lessing (lahir sebagai Doris May Tayler di Kermanshah, Persia (sekarang
Iran), pada 22 Oktober 1919) adalah seorang penulis Inggris. Ia
mendapatkan Penghargaan Nobel dalam Sastra pada tahun 2007. Salah satu
karya Lessing yang terkenal dan awal adalah The Grass is Singing
terbitan tahun 1950.
Semasa muda ia pernah tinggal di Rodesia Selatan (sekarang Zimbabwe).
Doris
dikenal sebagai penulis beraliran kiri, komunis, dan antiapartheid. Dia
adalah ateis namun mendalami bidang mistisisme Islam.
Nobel Sastra 2008 untuk Novelis Perancis Le ClezioLiterature Festival Internazionale di Roma
Jean-Marie Gustave Le Clezio, novelis Perancis penerima Nobel Sastra 2008
/
Tahun 2008 : Jean-Marie Gustave Le Clezio
Kamis, 9 Oktober 2008 | 20:22 WIB
STOCKHOLM,
KAMIS - Novelis Perancis Jean-Marie Gustave Le Clezio terpilih menjadi
penerima hadiah Nobel untuk bidang sastra tahun 2008 yang diumumkan di
Stockholm, Swedia, Kamis (8/10). Ia diganjar penghargaan atas
novel-novel, esai, dan cerita anak yang penuh petualangan.
Akademi
Swedia yang mendapat hak memilih peraih Nobel Sastra 2008 menyebutnya
sebagai seorang penulis dengan gaya-gaya baru, petualangan yang puitis,
dan "sensual ecstasy", penjelajah kemanusiaan di atas dan di bawah batas
peradaban. Di awal debutnya sebagai novelis, ia sangat lihai bermain
kata dan menggunakan kata-kata kiasan, namun beralih ke bahasa yang
lebih membumi untuk mengangkat kehidupan nyata hingga cerita bertema
anak-anak.
Le Clezio menjadi sangat terkenal saat menulis novel
berjudul Desert pada tahun 1980. Novel tersebut juga mendapat
penghargaan dari Akademi Perancis sebagai penulis terbaik Perancis.
Komite penilai Nobel menilai karya tersebut mengandung gambaran yang
sempurna sekali mengenai suku terasing di kawasan gurun Afrika Utara
yang kontras dengan gambaran dari sudut pandang orang Eropa, imigran
yang tidak diinginkan.
Sebagai nobelis, Le Clezio berhak mendapat
hadiah sebesar 10 juta kronor atau sekitar Rp13,7 miliar. Hadiah
tersebut akan diberikan saat penganugerahan pada bulan Desember.
_______________
http://bagusprasetyo.blogspot.com/2008/10/biografi-singkat-pemenang-sastra-nobel.html
Sumber: http://id.wikipedia.org dan kompas. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar