Jurnal Kirbat Sastra : - e-mail : sonny14sayangbati@gmail.com - sms (6221) 8161458020
Minggu, 23 Maret 2014
(Cerita Penjuru Dunia) - Rujak Cingur
Rujak Cingur merupakan makanan yang khas dan banyak dijumpai di kota asalnya Surabaya dan tidak lekang oleh jaman dengan rasa yang sangat enak.
Rujak Cingur mempunyai ciri-ciri yang wajib ada yaitu Cingur atau dalam bahasa Indonesia berarti Mulut sapi (biasanya hidung termasuk) yang harus direbus terlebih dulu.
Beberapa bahan yang biasanya ada di makanan ini antara lain: kacang tanah goreng, bawang putih goreng, pisang hijau muda (kluthuk), cabai rawit (merah), gula merah, petis udang (dari Jawa berwarna hitam terasa manis dan dari Madura berwarna coklat yang terasa asin) dan air matang, semua bahan diatas di Ulek (dihaluskan) dalam cobek (surabaya: cowek) untuk dijadikan semacam saus. Setelah saus jadi, maka penjual biasanya menanyakan ke pembeli dengan dua pilihan, mau Matengan (bahan yang dimasak saja tanpa ada buah-buahan) dan Biasa (Surabaya: biasanya terdiri dari buah-buahan dan kebanyakan dicampur dengan matengan sesuai selera), setelah itu seluruh bahan dicampur dan disajikan/ditempatkan dalam sebuah piring atau bisa memakai daun pisang yang di pincuk (bagian daun agak ketengah dibuat menyudut agar bisa menampung makanan).
Bahan Matengan (Matang) terdiri dari: Cingur, tempe goreng, tahu goreng, lontong, sayur rebusan (kangkung, taoge, kacang panjang), dan bendoyo (krai atau sejenis timun yang direbus).
Bahan Biasa/campur terdiri dari: Timun, kedondong, mangga muda, belimbing, bengkuang dan ditambah semua bahan matengan. (buah-buahan yang dibawa penjual disesuaikan dengan kesukaan pembeli dilingkungan penjual).
Perhatikan didalam foto: semua alat, bahan dan cara berpakaian penjual rujak cingur mengalami sedikit perubahan, salah satunya seperti tempat air matang, tahun 1956 menggunakan kaleng sedangkan tahun 2014 menggunakan bekas botol air minum mineral.
Sumber foto 2014: Koleksi Chrisyandi Tri Kartika. 2014.
Sumber foto 1956: University of Wisconsin-Milwaukee Libraries.
_____________________
Sumber : Indonesian History
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar