Nu Shu, sebuah sistem penulisan yang unik,
yang hanya dipahami oleh wanita, telah digunakan selama berabad-abad di
sekelompok desa kecil Provinsi Hunan, Cina bagian selatan. Sistem ini
dikembangkan oleh para wanita jelata
pada masa manakala anak perempuan tidak diperbolehkan mengikuti
pendidikan formal. Abjadnya terdiri dari kira-kira 700 karakter fonetik,
sedangkan karakter ideografik Cina jumlahnya ribuan. Nu Shu ditulis
dengan garis-garis lembut yang melengkung dan miring, yang oleh Yang
Yueqing, pembuat film yang mendokumentasikan Nu Shu, dilukiskan sebagai
”sangat feminin dan indah, . . . juga sangat berseni karena ditenun pada
pakaian dan disulam sebagai pola”, lapor The Sunday Times dari London.
Para wanita itu mencatat tradisi rakyat dan menuangkan nasib hidup
mereka ke dalam nyanyian dan puisi yang ditulis dalam Nu Shu. Setelah
persamaan derajat wanita diakui di Cina pada tahun 1949, penggunaan Nu
Shu mulai merosot. Sekarang, hanya tiga orang yang diketahui dapat
menulis tulisan kuno tersebut, dan mereka sudah lanjut usia.
_____________________
Sumber : Wathtower Library
Tidak ada komentar:
Posting Komentar