Minggu, 18 Mei 2014

(Puisi) - Laila Gadis Sulamit Hitam Manis







Ada yang lebih manis dari gula ? Ada dialah Laila gadis sulamit yang menari bagai bunga lili di padang







Ingatkah engkau dengan si hitam manis yang berdendang di tengah padang

saat musim gandum dan buah barli dan menanyikan lagu kesukaan

Oh dia si Laila memiliki pipi yang kemerah-merahan terbakar sinar matahari terik

Aku memandangnya si manis jelita gadisku beramain musik rebana dan para pria memainkan musik
seruling

Seolah-olah tak ada musim kemarau tiba bertahun-tahun yang akan datang

Segala susu dan madu berlimpah,

pohon anggur yang sepanjang tahun berbuah

dengan buah zaitun mengeluarkan cairan emasnya



Semuanya bersemarak

menghadirkan sepasang penganten yang lama dipertemukan

seorang anak gadis yang dileps dari masa kegadisannya dan

seorang perjaka mengakhiri masa bujang yang lama dideritanya

menunggu pujaan hati gadis sulamit hitam manis Laila



Sang gadis lebih memilih seorang pemuda biasa seperti diriku,

daripada dia memilih seorang raja kaya raya berpengaruh

aku bersyukur memiliki gadisku Laila



Biar dia hitam tapi lebih manis dari gula bahkan madu hutan sekalipun












Jaga Blengko, 13-4-14
Jack Phenomenon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar