Selasa, 20 Mei 2014

(Puisi) - Pohon Kayu







aku memilih sebuah pohon kayu
yang kutanam sejak kecil
sampai ia besar dan tinggi
hingga lebar bulatannya
dari jauh orang memandang
sebuah pohon kayu yang tumbuh besar
mencolok dikejauhan mata memandang

pohon kayu yang tak berbuah
aku tebang tidak sampai bonggol
aku buat sebuah tiang dan papan
sampai bagian yang terkecil
dari sebuah huma
pohon kayu yang mengingatkanku
tentang cerita anak manusia
yang dipantek dalam satu tiang dan mati
lalu pada hari ketiga segera bangkit
untuk membangun sebuah rumah tinggal
kesanalah sebuah bangsa akan berbondong-bondong datang
dan berteriak dengan penuh sukacita
hosana, hosana
bapak tukang kayu, ahli bangunan bersukacita
pohon kayunya telah menjadi
rumah tinggal abadi





Jaga Blengko 20-5-14
Jack Phenomenon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar