Lewis Carroll adalah pena nama dari Charles Lutwidge Dodgson.
Dodgson
adalah seorang penulis Inggris yang menghasilkan dua karya terkenal
‘Adventures Alice in Wonderland’ dan ‘Through the Looking Glass’.
Karakter
dan frase dari buku-buku ini telah menjadi bagian dari leksikon bahasa
Inggris yang mungkin hanya bisa disaingi oleh karya-karya Shakespeare.
Charles Dodgson merupakan seseorang dengan banyak kebisaan.
Selain
menjadi seorang penulis yang kreatif, dia juga seorang Don Matematika
di Oxford, seorang ahli logika yang sangat diakui, seorang fotografer
yang berbakat, serta seorang pendeta Anglikan.
Awal Hidup
Charles
Dodgson lahir pada tanggal 27 Januari 1832 dan menghabiskan sebelas
tahun pertama hidupnya di Warrington, Cheshire, di mana ayahnya, juga
bernama Charles, adalah Parson dari Daresbury.
Selanjutnya keluarganya pindah ke Yorkshire, ke tempat yang disebut Croft-on-tees.
Dodgson adalah anak ketiga dari tujuh anak perempuan dan empat anak laki-laki.
Sebagai
anak muda, Dodgson agak gagap ketika berbicara. Namun dia tumbuh
menjadi seorang yang tinggi dan tampan. Kegagapannya tidak menjadika
Dodgson enggan berbicara di depan umum.
Pendidikan
Pendidikan
awal Dodgson diperoleh di rumah, kemudian melanjutkan ke sekolah asrama
di Richmond dan di Rugby. Akhirnya, dia masuk ke Christ Church College,
Oxford.
Dodgson cukup berprestasi di sekolah meskipun tidak belajar dengan sungguh-sungguh.
Di
Christ Church College, dia tidak mendapatkan beasiswa bergengsi karena
kekurangseriusannya, namun masih cukup pandai sehingga ditunjuk sebagai
pengajar matematika.
Meskipun bergaji besar, tapi minat utama Dodgson bukanlah menjadi pengajar.
Namun
begitu, dia tetap bekerja di Oxford sampai kematiannya, bahkan dengan
kekayaan dan ketenaran yang diperoleh dari buku-bukunya.
Karir dalam Bidang Sastra
Dodgson
dikenal memiliki kemampuan menulis yang baik. Sebelum menulis
buku-bukunya yang terkenal, dia telah mempublikasikan beberapa artikel
ilmiah dalam berbagai jurnal.
Buku ‘Alice Adventures in Wonderland’ pertama muncul pada tahun 1862
sebagai sebuah cerita yang dibuat Dodgson untuk Alice Liddell, seorang
gadis berusia 10 tahun anak temannya yang bernama Dean Henry Liddell.
Buku ini kemudian dilengkapi ilustrasi oleh Dodgson dan ditunjukkannya ke penulis dongeng George MacDonald dan anak-anaknya.
Mereka ternyata menyukainya dan mendesak Dodgson untuk segera menerbitkan buku tersebut.
Pada tahun 1865, Alice in Wonderland akhirnya diterbitkan setelah diberi ilustrasi secara lebih profesional oleh Sir John Tenniel dan segera menjadi best-seller.
Buku sekuel yang berjudul ‘Through the Looking Glass’ terbukti sama populernya.
Buku
terakhir Charles Dodgson yang berjudul ‘Sylvie dan Bruno’ ditulis
sebelum kematiannya, namun tidak begitu populer karena dianggap terlalu
rumit.
Kontroversi
Sejak tahun 1930-an, banyak penulis menduga bahwa Dodgson memiliki kecenderungan pedofil.
Tuduhan ini didasarkan pada beberapa hal semisal bahwa Dodgson senang mengambil foto gadis-gadis kecil, karena dia berteman dengan Alice Liddell dan gadis kecil lainnya, karena Dodgson adalah seorang penyendiri dan tidak pernah menikah, dan karena dia sering menggambarkan dirinya sebagai orang yang berdosa dalam catatan hariannya.
Dodgson juga dituduh sebagai pecandu narkoba yang dianggap menjelaskan semua keanehan di Alice in Wonderland.
Dengan
mengesampingkan semua tuduhan tersebut, banyak orang melupakan fakta
bahwa Dodgson juga mengambil foto banyak objek lain, bahwa dia menikmati
kehidupan sosial di London dan memiliki banyak teman seperti Alfred
Lord Tennyson, John Everett Millais, Dante Gabriel Rosetti, William
Holman Hunt, Mark Twain, dan banyak lainnya, dan bahwa karena dia
seorang pendeta, bisa saja Dodgson tidak menikah karena alasan religius.
Adapun
tentang penggunaan narkoba, yang pasti Dodgson mengambil obat untuk
arthritis dan penyakit lainnya, tetapi dia bukanlah pecandu.
Dodgson menderita epilepsi, hal ini bisa menjelaskan semua keanehan yang ditulis dalam bukunya.
Sebagai orang yang imajinatif, bisa jadi Alice in Wonderland murni merupakan hasil imajinasi Dodgson.
Akhir Hidup
Pada tahun 1898, Dodgson mengalami influenza. Baru saja pulih dari penyakit ini, pneumonia ganti menyerang.
Serangan pnemumonia ini terbukti fatal. Dodgson akhirnya meninggal pada tanggal 14 Januari 1898, saat berusia 66 tahun.[]
____________________
Sumber : http://www.amazine.co/22425/biografi-lewis-carrol-kisah-pengarang-alice-in-wonderland/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar