Jumat, 13 Juni 2014

(Tokoh-Tokoh Dunia Sastra) - Emily Dickson ? Kisah Penyair Wanita Amerika


Emily Dickinson



Emily Dickinson adalah salah satu penyair paling terkenal Amerika, dikenal karena penggunaan bait bebas inovatif dan pemilihan subjek tak lazim seperti alam, spiritualitas, kematian, dan kesendirian.

Emily Dickinson lahir pada tahun 1830 di Amherst, Massachusetts, dan menghabiskan hidupnya di rumah masa kecilnya.

Dickinson berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan. Ayahnya adalah seorang senator negara bagian dan kemudian anggota DPR Amerika Serikat.

Dickinson memasuki sebuah sekolah swasta eksklusif, Amherst Academy, dan kuliah di Mount Holyoke Female Seminary, sekarang disebut Mount Holyoke College.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Emily Dickinson menjadi tertutup dan jarang meninggalkan rumahnya di Amherst. Dia meninggal pada usia 55 tahun akibat penyakit ginjal yang disebut nefritis.

Selama hidupnya, Emily Dickinson tidak benar-benar dikenal sebagai penyair. Hanya sepuluh puisinya diterbitkan saat dia masih hidup.

Setelah kematian Dickinson, keluarganya menemukan kumpulan koleksi hingga 1.700 puisi.

Seorang kritikus sastra, Thomas Wentworth Higginson dan Mabel Loomis Todd, seorang teman dari keluarga Dickinson, menemukan kecemerlangan bahasa yang digunakan Emily Dickinson.

Mereka menyusun dan mengedit serangkaian koleksi anumerta Emily. Sayangnya, mereka mengedit terlalu banyak dengan menyesuaikan pilihan kata dalam puisi asli dengan tata bahasa waktu itu.


Akibatnya, banyak tata bahasa dan tanda baca yang menjadi ciri khas Emily Dickinson yang membuatnya terkenal turut dihilangkan.

Meskipun naskah editan ini mendapat pengakuan luas, karya asli tanpa editan tidak diterbitkan hingga tahun 1955.

Saat ini, puisi Emily Dickinson banyak diajarkan di sekolah tinggi dan program universitas di AS.

Tak satu pun dari puisinya yang memiliki judul, sehingga mereka diidentifikasi dengan nomor atau baris pertama.

Salah satu puisi Dickinson paling terkenal adalah “I heard a Fly Buzz – when I died.”

Dalam puisi itu, dia merasa melayang antara kehidupan dan kematian dengan lalat adalah akhir, gambaran yang menghantui hidupnya.

Puisi Emily Dickinson juga dikenal untuk nuansa musikalitasnya. Meskipun Dickinson tidak menulis dengan rima seperti halnya sebagian penyair pada waktu itu, masing-masing puisinya memiliki rasa terukur.

Meskipun Emily Dickinson jarang meninggalkan rumahnya, dia menulis ribuan surat kepada teman-teman dan kenalan selama hidupnya.

Korespondensinya yang paling sering adalah dengan Susan Gilbert, yang menikah dengan saudara laki-laki Emily, Austin.

Banyak penulis biografi berspekulasi bahwa Emily jatuh cinta dengan Susan, namun tidak ada bukti mereka menjalin hubungan seksual.

Karya Emily Dickinson memiliki pengaruh luar biasa pada puisi Amerika kontemporer.

Dia dan teman sejamannya, Walt Whitman, terutama bertanggung jawab atas pergeseran dari rima formal menjadi rima bebas.

Karya Dickinson juga inovatif pada penggunaan kapitalisasi dan garis, serta tema yang dipilihnya.

Subyek emosional dan gelap dinilai membuka jalan bagi penyair perempuan modern seperti Sylvia Plath dan Anne Sexton.[]




____________________

Sumber : http://www.amazine.co/28233/siapakah-emily-dickinson-kisah-penyair-wanita-amerika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar