Sabtu, 14 Juni 2014

(Tokoh-Tokoh Dunia Sastra) - Siapakah Friedrich Nietzsche ? Kisah Sang Filsuf Eksistensial



Friedrich Nietzsche



Friedrich Nietzsche (1844-1900) adalah seorang penulis dan filsuf Prusia yang karyanya mempengaruhi banyak filsuf, seniman, dan cendekiawan abad ke-20.

Berkat editing kreatif atas karyanya setelah kematiannya, Friedrich Nietzsche kadang dianggap sebagai misoginis anti -Semit, meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar.

Karya Friedrich Nietzsche dikenal berani dan menantang bagi pembacanya karena sarat mempertanyakan masyarakat serta aturan hidup didalamnya.

Nietzsche dianggap sebagai salah satu filsuf eksistensial terbesar.

Friedrich Nietzsche lahir di Saxony tahun 1844 dari orang tua beragama Lutheran.

Ayahnya meninggal saat Nietzsche berusia 5 tahun. Selanjutnya, dia banyak diasuh oleh kerabat dari pihak ibu.

Nietzsche lantas dikirim ke sekolah asrama dan kemudian ke universitas, pertama di Bonn dan kemudian Leipzig.

Di universitas, Nietzsche mempelajari sastra klasik dan linguistik. Dia pertama kali mulai menonjol saat mengajar di Basel, posisi yang dipegang sampai tahun 1879.

Pada tahun 1872 , Nietzsche menerbitkan The Birth of Tragedy, diskusi tentang bentrokan antara budaya Apolonia dan Dionisia.

Friedrich Nietzsche percaya bahwa keseimbangan harus dicapai antara dua ekstrem dan bahwa manusia yang secara inheren bersifat Dionisia, harus meredam kecenderungan ini dengan kontrol diri dan fokus pada eksistensi Apolonia.

Buku itu cukup baik diterima sebagai analisis kritis budaya kontemporer.

Pada tahun 1879, Friedrich Nietzsche mengalami masalah kesehatan serius sehingga harus meninggalkan posisi mengajar.

Dia mulai hidup nomaden, mengembara di Eropa dan memproduksi beberapa karyanya yang paling terkenal, termasuk Thus Spoke Zarathustra (1883) dan Beyond Good and Evil (1886).

Buku-buku ini ditandai dengan konsep-konsep filosofis yang jauh lebih abstrak dan ditandai oleh ide-ide radikal ateis.

Buku Nietzsche tidak menerima banyak perhatian selama masa hidupnya. Karya Nietzsche menjadi populer saat munculnya abad ke-20 yang diiringi semakin bergeloranya perjuangan untuk pemahaman baru.

Pada tahun 1889, Friedrich Nietzsche ditemukan di jalan-jalan Turin, Italia, menangis dan menuntun kuda tua.

Penyebab penurunan mental dan fisiknya diduga terkait dengan sifilis. Nietzsche menghabiskan tahun-tahun sisa hidupnya jauh dari perhatian publik di bawah perawatan adik perempuannya.

Sayangnya, adik Friedrich Nietzsche sangat anti-Semit serta melakukan banyak editan terhadap karya Nietzsche sehingga menjadi semacam panduan bagi gerakan Nazi.

Setelah kematian Friedrich Nietzsche, adiknya menerbitkan Will Power pada tahun 1901 dan Ecce Homo pada tahun 1908.

Karya Friedrich Nietzsche memiliki efek mendalam pada masyarakat abad ke-20, yang seperti telah diprediksinya, bersifat sangat Dionisia.[]




____________________

Sumber : http://www.amazine.co/28106/siapakah-friedrich-nietzsche-kisah-sang-filsuf-eksistensial/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar