Senin, 28 Juli 2014

(Sudut Pandang/Referensi) - ADIL, KEADILAN







Dipertahankan atau dilaksanakannya apa yang benar dengan cara yang jujur dan tidak berat sebelah dan sesuai dengan suatu standar. Kata Ibrani mis·pat′, yang sering diterjemahkan ”keadilan” atau ”penghakiman” (NW, TB), dapat juga menyampaikan gagasan tentang suatu rencana tertentu (Kel 26:30), kebiasaan (Kej 40:13), peraturan (2Taw 4:20), atau tata cara yang biasa (Im 5:10) dalam melakukan berbagai hal.

Kedua kata Ibrani yang dalam King James Version paling sering diterjemahkan ”keadilan” (tse′dheq dan tsedha·qah′), dalam Terjemahan Dunia Baru biasanya diterjemahkan ”keadilbenaran”. (Kej 18:19; Ayb 8:3) Walaupun keadilan berkaitan dengan hukum, pada dasarnya tidak ada perbedaan antara keadilan dan keadilbenaran.—Bdk. Am 5:24.

Satu kata Yunani yang diterjemahkan ”selaras dengan keadilan” (NW) menyatakan sesuatu yang ”adil” (TL), sudah selayaknya, atau setimpal (TB). (Rm 3:8; Ibr 2:2) ”Penghakiman” dan ”pembalasan” adalah arti utama dua kata Yunani lain yang kadang-kadang diterjemahkan ”keadilan”.—Mat 12:20, NW, BIS; Luk 18:7, NW.

Hakim tertinggi dan Pemberi Ketetapan (Yes 33:22), Allah Yehuwa, ”adalah pencinta keadilbenaran dan keadilan”. (Mz 33:5) ”Keadilan dan keadilbenaran yang limpah tidak akan ia remehkan.” (Ayb 37:23) Hal ini menjadi jaminan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan orang-orang-Nya yang loyal. (Mz 37:28) Yehuwa tidak berat sebelah dalam berurusan dengan makhluk ciptaan-Nya, tetapi Ia menerima semua orang yang takut kepada-Nya dan yang mempraktekkan keadilbenaran, dan Ia memberikan berkat-Nya kepada mereka. (Kis 10:34, 35) Orang perorangan dan bangsa-bangsa dihukum atau diberi ganjaran sesuai dengan perbuatan mereka. (Rm 2:3-11; Ef 6:7-9; Kol 3:22–4:1) Keadilan Yehuwa juga diimbangi dengan belas kasihan, dengan demikian memberikan kesempatan kepada orang-orang dan bangsa-bangsa untuk berbalik dari jalan-jalan mereka yang fasik sehingga luput dari hukuman yang Ia laksanakan.—Yer 18:7-10; Yeh 33:14-16; lihat ADIL-BENAR, NYATAKAN.

Hikmat Yehuwa jauh lebih unggul daripada hikmat manusia yang tidak sempurna, maka manusialah, dan bukan Allah, yang harus belajar tentang jalan keadilan. (Yes 40:14) Jadi, manusia tidak berhak menghakimi apakah tindakan Allah itu adil atau tidak, tetapi harus belajar menyesuaikan cara berpikirnya dengan standar keadilan yang Yehuwa singkapkan dalam Firman-Nya. Allah berfirman kepada orang Israel, ”Mengenai jalanku, bukankah itu tepat, hai, keturunan Israel? Bukankah jalan kamu sekalian yang tidak tepat?” (Yeh 18:29) Selain itu, kedudukan Yehuwa sebagai pencipta menyingkirkan semua dasar untuk meragukan kebenaran kegiatan-Nya.—Rm 9:20, 21; lihat juga Ayb 40:8–41:34.

Karena itu, sudah selayaknya Yehuwa selalu menuntut agar mereka yang ingin memperoleh perkenan-Nya mengenal standar keadilan-Nya dan bertindak selaras dengan itu. (Yes 1:17, 18; 10:1, 2; Yer 7:5-7; 21:12; 22:3, 4; Yeh 45:9, 10; Am 5:15; Mi 3:9-12; 6:8; Za 7:9-12) Seperti Allah, mereka tidak boleh berat sebelah, karena kelalaian dalam hal ini berarti mereka tidak adil dan melanggar hukum kasih. (Yak 2:1-9) Akan tetapi, menjalankan keadilan sesuai dengan standar Allah bukan suatu beban; sebenarnya kebahagiaan manusia bergantung pada hal itu. (Mz 106:3; bdk. Yes 56:1, 2.) Kebenaran ini diakui oleh Blackstone, ahli hukum yang terkenal dari Inggris, ”[Allah] telah sedemikian eratnya mengaitkan, sedemikian kuatnya menjalin hukum-hukum tentang keadilan yang kekal dengan kebahagiaan setiap individu, sehingga yang disebutkan belakangan tidak mungkin dicapai kecuali yang disebutkan terdahulu itu dijalankan; dan jika yang disebutkan terdahulu itu ditaati dengan tepat, hal itu pasti akan menghasilkan yang disebutkan belakangan.”—Chadman’s Cyclopedia of Law, 1912, Jil. I, hlm. 88.

Jika keadilan dijalankan dengan sepatutnya oleh kalangan yang berwenang, hal ini juga akan ikut menghasilkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. (Bdk. Ams 29:4.) Mengingat bahwa keadilan akan selalu dijalankan oleh Kristus Yesus sebagai Raja Kerajaan Allah dan oleh semua yang melaksanakan tugas-tugas administratif di bawah dia, rakyatnya yang loyal akan senang menundukkan diri kepada pemerintahannya yang adil-benar.—Yes 9:6, 7; 32:1, 16-18; 42:1-4; Mat 12:18-21; Yoh 5:30; bdk. Ams 29:2.

Mengenai pelaksanaan keadilan dan prinsip-prinsip yang terkait, lihat HUKUM; KASUS HUKUM; PENGADILAN.


_____________________

Sumber : http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200002558 (Watchtower Library/Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar