terik matahari membakar kulitku
di bawah kolong langit
akulah si hitam
lihat generasiku memenuhi bumi
dahulu generasiku melintas samudra
seperti sebuah hadiah
aku diberikan kepada raja-raja
menjadi pelayan para ratu
sering aku berada dalam kebun luas
ladang-ladang para tuan kaya
saudagar-saudagar kulit putih
menukar aku dengan mata uang
kakiku dirantai
tidur di ruang gelap dan pengab
lebih dari apapun
generasiku bertahan hingga kini
sebagian orang menyebutku si hitam
dengan sudut mata menolehku
dan mencibir: hi negro
aku diam seperti permata
bahkan seorang raja bijaksana mencintaiku
menemukan aku di tanah lapang
dan sering melihatku di kebun anggur
atau memetik gandum
aku sungguh hanya mencintai kekasihku
dia saja yang boleh menyentuhku
di hari petang aku menyulam
sebuah selendang untuk Majnun
___________________
Jaga Blengko, 24-8-14
Jack Phenomenon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar