riak bergelombang di antara dua sungai itu
menghempas sampan besi hati kami
yang bergerak menembus rembulan
tirakat gelembung-gelembung kata syahdu terucap
dari bidadari-bidari kerudung ungu di ujung haluan
menyinggahkannya ke pendaratan yang erat
menyisakan jejaknya di udara yang sulit dihilangkan
endusan hidung kekaguman kami
selalu membutuhkannya setiap masa terlewatkan
Bumi Lelabi Putih, 21 Agustus 2014
___________________
Saifun Arief Kojeh (Penyair/Cerpenis/Novelis)
Tinggal di Bumi Lelabi Putih Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar