Manusia tidak berada di pusat alam semesta. Ia hanya tinggal di sebuah
planet, yang mengitari matahari. Dengan tesis ini Galilei guncang gereja
Katolik dan kuasanya. Hingga sekarang penelitiannya masih berdampak
luas.
Di antara pohon-pohon zaitun dan tumbuhan lain, dengan anggur yang
lezat. Ilmuwan Italia yang lain daripada yang lain itu bisa saja hidup
enak di Toskana. Tetapi Galileo Galilei bukan tipe orang yang menikmati
hidup.
Galilei berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya musisi dan senang
matematika. Kesenangannya itu ditularkannya kepada anaknya. Ketika
Galileo Galilei meninggal dalam usia 78 tahun, ia sudah jadi pakar
astronomi, matematika, fisika dan filsafat terkenal. 15 Februari 2014
adalah ulang tahunnya yang ke-450.
Anak Masa Pencerahan
Sejak kecil Galilei sudah sadar status keluarganya yang rendah. Tetapi
ia merasa dirinya jenius di bidang matematika, walaupun ia tidak
menyelesaikan studinya di bidang itu.
Galilei adalah anak masa Renaissance atau pencerahan. Ketika itu Eropa
sedang melepaskan diri dari berbagai pandangan yang berlaku di masa abad
pertengahan, serta menjadikan prestasi dan tradisi Yunani dan Romawi
dari masa sebelum Masehi sebagai panutannya. Pakar humanisme
menempatkan manusia, dan bukan Tuhan, jadi pusat perhatian. Mereka
tidak berspekulasi lagi tentang sesuatu yang ada di luar daya tangkap
manusia, melainkan mengamati alam. Banyak pengukuran dilakukan, juga
penghitungan dan percobaan. Galilei juga ikut tertarik pada ilmu alam
dan memberikan sumbangan besar.
Ia membagi ilmu di universitas Pisa dan Padua dan di beberapa keluarga.
Sebagai pakar matematika ia mengajar di rumah keluarga tenar dan kaya
dari Firenze, keluarga Medici. Itu mendorong karirnya, karena Medici
adalah dinasti dengan pengaruh luas. Lagipula Firenze berkembang jadi
pusat pandangan hidup baru.
Aristoteles Sudah Lewat Masanya
Galilei terkenal sulit dan ingin menang sendiri. Ia jarang menghindari
pertikaian, senang memuji diri sendiri. Begitu dikatakan Wilhelm
Schmidt-Biggemann, profesor di bidang sejarah filsafat di Berlin. Selain
itu Galilei punya rencana besar. Ia ingin menghapus filsafat Aristoteles yang berlaku ketika itu, dan mengembangkan filsafat alam yang mekanis.
Itu dikatakan Schmidt-Biggemann dalam wawancara dengan DW. Menurut
Aristoteles, gerakan adalah sesuatu yang organis dan tubuh berdasarkan
kekuatan dalam diri sendiri. Sementara menurut Galilei, gerakan adalah
fenomena mekanis. Oleh sebab itu, gerakan bumi dan benda langit juga
berfungsi dengan prinsip itu dan dapat diperhitungkan.
Ketika ia berhasil mengembangkan teropong yang ditemukan di Belanda, ia
melakukan pengamatan yang hasilnya mengherankan. Bulan permukaannya
tidak rata. Matahari memiliki banyak bercak dan Saturnus bentuknya tidak
teratur. Sedangkan Yupiter punya
empat bulan, dan Bima Sakti bukanlah kabut, melainkan kumpulan milyaran
bintang. Akhirnya ia melihat, bahwa Venus menunjukkan fase-fase
tertentu, kadang berbentuk sabit, kadang bundar. Ia berpendapat, dengan
itu ia bisa membuktikan, bahwa Venus mengelilingi matahari, bukan Bumi.
Galileo Galilei: Mengguncang Pandangan Dunia
Penghinaan terhadap Manusia dan Vatikan
Galilei bersikeras, pandangan yang heliosentris adalah yang benar, di
mana matahari menjadi pusat alam semesta, dan bumi hanya sebuah planet
dari banyak lainnya, yang mengitari matahari. Ide itu tidak baru lagi.
Galilei mengkaitkan pendapatnya dengan pandangan yang sudah ada dari
masa sebelum Masehi, yang terutama dibela pendukung Pitagoras. Awal abad
ke-16 Nikolaus Kopernikus mengambangkan lagi pandangan Galileo Galilei.
Pandangan heliosentris yang diajukan Galileo Galilei
Di jaman Galilei sendiri, teorinya itu belum bisa dibuktikan secara
empiris. Waktunya belum tepat untuk pengetahuan baru, yang menyingkap
bahwa manusia dan mumi bukanlah yang terpenting di alam semesta.
Pertentangan antara ide itu dan pandangan sesuai ajaran gereja masih
terlalu besar. Pakar psikologi Sigmund Freud yang hidup di abad ke-19/20
menyebut penemuan seperti ini, yang memutar balik sepenuhnya pandangan
manusia atas dirinya sendiri, sebagai "penghinaan terhadap manusia".
Terutama gereja Katolik sama sekali tidak merasa senang dengan pandangan
Galilei. Dua kali Galileo Galilei harus menghadapi pengadilan
inkuisisi, yaitu pengadilan gereja Katolik yang bertugas memeriksa orang
yang dianggap menganut dan menyebarkan ajaran sesat, yang tidak jarang
memakai penyiksaan sebagai metode pemeriksaan. Akibat ancaman siksaan
berat, Galilei menarik kembali tesisnya. Akhirnya ia hanya dijatuhi
hukuman tahanan rumah.
Ketika itu, hubungan eratnya dengan keluarga Medici sangat membantu.
Karena dengan demikian ia bukan sekedar orang biasa. Ia menjalani
hukuman rumah di sebuah vila cantik di dekat Firenze. Di sana ia
meninggal tanggal 8 Januari 1642. Baru di tahun 1992, gereja Katolik
memberikan pengampunan dan menerima kembali Galilei menjadi anggota
gereja.
Apa yang masih tersisa sekarang dari penemuan Galileo Galilei? Tidak
bisa diragukan, banyak penemuannya sekarang terbukti benar. "Yang paling
penting adalah penerapan metode matematika atas semua gerakan, yang
dikaitkan dengan pengawasan, misalnya dengan memakai teleskop.
Itu berhubungan erat dengan ilmu astronomi yang dipakai sekarang,"
demikian dikatakan Schmidt-Biggemann, profesor di bidang sejarah
filsafat di Berlin. Karena jasanya, alam semesta sekarang menjadi salah
satu bidang ilmu pengetahuan. Tetapi apakah lewat perhitungan dan teknik
orang bisa menguasai segalanya? Ide-ide Galilei masih banyak yang
kontroversial di masa modern ini.
____________________
Sumber : http://www.dw.de/galileo-galilei-mengguncang-pandangan-dunia/a-17431294
: http://www.dw.de/galileo-galilei-mengguncang-pandangan-dunia/a-17431294-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar