Sabtu, 25 Oktober 2014

(Puisi Tamu) - Keberangkatan

Koleksi Album Teratai Abadi






"Sebelum keberangkatan itu kulalui, 
aku ingin sekali melihat kamu di sini, 
bertelingkah tentang siapa yang lebih setia, 
atau siapa yang akan lebih nestapa, 
bila maut tersenyum di hadapan kita.
Seperti dahulu, 
angin nakal menjatuhkan rambut di dahimu, 
bibir gementar meluncurkan kalimat rahsia 
dan suara-suara asing di luar daerah kedekatan ini, 
tidak menjejaskan kita untuk saling berbagi mesra. 

Kau, 
bersama kebiasaanmu yang hangat, 
merenung aku dengan segenggam janji yang perlahan, 
berubah menjadi pencuri, 
mencuri ketenangan berkali-kali, 
setelah kau pergi.

Bagaimana aku mampu berangkat, 
dari penaklukan ini? 
Seluruhnya adalah tentang kamu. 
Di beranda, sepi yang berkumpul, 
dan tanpa tahu pamit memeluk aku 
untuk terus kekal terpaku. 

Kau yang selalu hidup, 
begitu angkuh berada di langit-langit, 
menutup mentari yang seharusnya menyuluh ubunku dengan kilaunya, 
mendekamkan aku pada perjalanan waktu.
Kau tahu, suaramu tidak pernah meninggalkan teras kita.
Membunuh aku tanpa henti.
Membunuh aku tanpa berhenti."


Kuala Lumpur, 25 Okt' 14




____________________

Nama Pena : Teratai Abadi, penyair wanita Malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar