Sumber Gambar : Google Images
ENGKAULAH SANG SEGALA RASA
: Sonny H. Sayangbati
Membaca hatimu serupa alif
Diam-diam meyemai Rindu
Frieska, bdg 2014
Membaca
puisi-puisi Frieska Rara Berlian (FRB) memang terasa sekali nuansa
religinya, seringkali penyair FRB ini menulis puisi dengan tema ini,
nampak sekali sisi dalam hidupnya yang religius. Dan seperti saya
ungkapkan bahwa tema-tema puisi religi dan cinta (romantik) ini
menguasai perpuisian dari zaman dahulu hingga sekarang. Kedua tema
tersebut memang yang paling dicari dalam diri manusia, walaupun
tema-tema lain juga seringkali menghias perpuisian seperti tema : kritik
sosial, alam semesta, bahkan ada yang dinamakan dengan sastra hijau
itu.
Yang dimaksud dengan 'religi; adalah: "kepercayaan kepada Tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia ..." (Kamus KBBI Online), sedangkan arti religius itu: "bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut-paut dengan religi ..." (KBBI Online). Kenapa saya mengatakan puisi FRB bernuansa religi, nuansa sendiri berarti: "tentang makna, perasaan, atau nilai". (KBBI Online). Mudah sekali menebaknya dari beberapa kata yang dia pilih seperti dari judulnya (ENGKAULAH SANG SEGALA RASA), pemakaian kata: "(Alif) dan (RINDU).
KATA ALIF
Kata
Alif ini diambil dari bahasa Arab, dan inilah salah satu penanda yang
kuat kalau puisi FRB ini puisi 'religi'. Kata Alif merupakan huruf awal
atau yang pertama dalam aksara bahasa Arab. Huruf 'Alif' mengandung
beberapa makna jika ditarik nilai sebuah filosofinya, misalnya saya
kutip dari (http://jiwa2kegelapan.wordpress.com/2012/01/18/rahasia-huruf-bismi-alif/):
Alif terbentuk dari Ulfah (kedekatan) dan ta’lif ( pembentukan). Dengan huruf inilah ALLAH menta’lif (menyatukan) seluruh ciptaanNya dalam landasan tauhid dan ma’rifah dengan kecintaan penghayatan iman dan tauhid.
Sehingga Alif ini membuka makna dan pengertian tertentu dengan banyak bentuk rupa dan warna yang ada pada huruf-huruf yang lain. Maka jadilah Alif sebagai “Kiswah” (pakaian) bagi huruf lainnya.
Di
antara kata dalam puisi FRB memang saya tertarik dengan kata Alif
tersebut, sebab menurut hemat saya kata ini memiliki kekuatan arti atau
arti filosofi yang mendalam. Makna 'alif' seperti halnya dalam
pengertian (perspektif) Alkitabiyah, sama artinya dengan 'Alpha' yang
diartikan sebagai 'awal' atau 'permulaan'. Jika ada 'awal' pasti juga
ada istilah 'terakhir' (Omega).
'Alif'/ ا sebagai
'pakaian' memang tepat sekali arti filosofi ini, sebagai jati diri
sehingga bisa dikenali, bisa diidentifikasikan, sebagai permulaan atau
yang awal sebelum huruf-huruf yang lain terlahir atau terkemudian, atau
disambung lagi dengan arti/huruf selanjutnya sampai pada huruf yang
terakhir 'ya'
“Ketahuilah, barangsiapa di berikan pengetahuan tentang Alif dan mengamalkannya, maka telah diberi pengetahuan tentang rahasia tauhid Wahdaniyah (keesaan) dan naik menuju rahasia Ahadiah (kewujudan)”
Membaca Hatimu Serupa Alif
Siapa
yang bisa mengetahui hati orang atau mengerti arti hati/keinginan hati
seorang wanita ataupun pria, siapa ? Sanggupkan manusia membaca pikiran
atau hati seseorang itu secara benar dan akurat ? Secara teori tidak
akan mungkin manusia membaca pikiran atau mengerti sebuah keingainan
hati seseorang, namun dalam pengertian apa seseorang bisa paham hati
orang lain ?
“tak ada semesta tempat rinduku berlari selain hatimu, ning
rentang cintamu seluas cakrawala, di manapun aku berada, rinduku menjejak di bawahnya”
― firman nofeki (Goodreads)
Ada
suatu sudut pandang lain yang bisa membaca hati seseorang, yaitu
apabila dia memiliki 'cinta', hanya ini yang bisa Anda lakukan untuk
membaca sebuah hati. Seorang dokter bedah profesional mungkin dia paling
tahu mengenai hati manusia, bahkan dia bisa tahu fungsi setiap jaringan
di dalam hati yang kemungkinan besar si dokter sering membedahnya.
Namun apa mungkin seorang ahli bedah profesional bisa membaca keinginan
hati, seperti dia membaca sebuah 'kotak hitam' (blackbox) sebuah pesawat
terbang yang jatuh karena kecelakaan ?
“Lalu seakan semuanya lapang, kosong, tak ada siapa pun di sana, kecuali aku dan Dia. Dalam jarak yang tak terkatakan dekatnya, sedemikian dekat. Perlahan kehangatan, kekuatan hati, dan jiwa kudekap.”
― Dian Nafi, Miss Backpacker Naik Haji [Goodreads]
Disamping
kekuatan cinta, seseorang bisa membaca hati atau maksud, kehendak
ilahi, apabila dirinya memang sengaja datang mendekat padaNya, biarkan
hatimu mencarinya dan Dia akan mendekatkan hatiNya dan hatimu kepada
sebuah keinginan (Alif).
Diam-Diam Menyemai RINDU
"Diam-diam
menyemai RINDU, sebenarnya saya mengusulkan diksi yang menurut saya
lebih tepat daripada memakai kata pengulangan 'diam-diam'. Saya
mengusulkan seperti ini: "Diam menetap
menyemai RINDU". Menurut hemat saya lebih memiliki kata yang cocok
dengan istilah 'hati' tersebut, sebab cinta dalam hati itu telah
menemukan rumahnya dan menetap dalam hati, sehingga menyemai RINDU.
Bukankah kata menetap itu bisa berarti telah menemukan yang sejati,
sehingga tidak beralih tempat atau hati yang lain.
Engkaulah Sang Segala Rasa
Pada
akhirnya tema juga yang menentukan ke mana sebuah puisi itu diarahkan,
walaupun kita tahu bahwa dalam puisi religi, seringkali memiliki makna
ganda, misalnya kata kekasih dalam puisi-puisi Rumi bisa diartikan
kekasih dalam pengertian sepasang manusia yang saling jatuh cinta, dan
kekasih yang diartikan sebagai Maha Pencipta.
Penyair FRB
membuat judul yang tidak multi tafsir, judulnya sudah dikunci kepada
arti yang paling hakiki, yaitu Sang Khalik atau Tuhan Yang Maha Esa yang
memiliki segala rasa. Penggunaan kata 'Sang' itu saja sudah berarti yang 'Maha', identik dengan Tuhan.
“Letakan hati, simpan, lantas terbang tinggi.”
― Ivan Vanalsa [Goodreads]
Sumber Foto : Album Foto Facebook Frieska Rara Berlian
Jaga Blengko, 16-11-14
Jack Phenomenon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar