Senin, 17 November 2014

(Artikel Ringan) - Serupa 'Alif', Engkaulah Sang Segala Rasa


Sumber Gambar : Google Images






ENGKAULAH SANG SEGALA RASA
: Sonny H. Sayangbati


Membaca hatimu serupa alif
Diam-diam meyemai Rindu



Frieska, bdg 2014






Membaca puisi-puisi Frieska Rara Berlian (FRB) memang terasa sekali nuansa religinya, seringkali penyair FRB ini menulis puisi dengan tema ini, nampak sekali sisi dalam hidupnya yang religius. Dan seperti saya ungkapkan bahwa tema-tema puisi religi dan cinta (romantik) ini menguasai perpuisian dari zaman dahulu hingga sekarang. Kedua tema tersebut memang yang paling dicari dalam diri manusia, walaupun tema-tema lain juga seringkali menghias perpuisian seperti tema : kritik sosial, alam semesta, bahkan ada yang dinamakan dengan sastra hijau itu.

Yang dimaksud dengan 'religi; adalah: "kepercayaan kepada Tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia ..." (Kamus KBBI Online), sedangkan arti religius itu: "bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut-paut dengan religi ..." (KBBI Online). Kenapa saya mengatakan puisi FRB bernuansa religi, nuansa sendiri berarti: "tentang makna, perasaan, atau nilai". (KBBI Online). Mudah sekali menebaknya dari beberapa kata yang dia pilih seperti dari judulnya (ENGKAULAH SANG SEGALA RASA), pemakaian kata: "(Alif) dan (RINDU).




KATA ALIF



Kata Alif ini diambil dari bahasa Arab, dan inilah salah satu penanda yang kuat kalau puisi FRB ini puisi 'religi'. Kata Alif merupakan huruf awal atau yang pertama dalam aksara bahasa Arab. Huruf 'Alif' mengandung beberapa makna jika ditarik nilai sebuah filosofinya, misalnya saya kutip dari (http://jiwa2kegelapan.wordpress.com/2012/01/18/rahasia-huruf-bismi-alif/):





Alif terbentuk dari Ulfah (kedekatan) dan ta’lif ( pembentukan). Dengan huruf inilah ALLAH menta’lif (menyatukan) seluruh ciptaanNya dalam landasan tauhid dan ma’rifah dengan kecintaan penghayatan iman dan tauhid.

Sehingga Alif ini membuka makna dan pengertian tertentu dengan banyak bentuk rupa dan warna yang ada pada huruf-huruf yang lain.  Maka jadilah Alif sebagai “Kiswah” (pakaian) bagi huruf lainnya.



Di antara kata dalam puisi FRB memang saya tertarik dengan kata Alif tersebut, sebab menurut hemat saya kata ini memiliki kekuatan arti atau arti filosofi yang mendalam. Makna 'alif' seperti halnya dalam pengertian (perspektif) Alkitabiyah, sama artinya dengan 'Alpha' yang diartikan sebagai 'awal' atau 'permulaan'. Jika ada 'awal' pasti juga ada istilah 'terakhir' (Omega).

'Alif'/ ا  sebagai 'pakaian' memang tepat sekali arti filosofi ini, sebagai jati diri sehingga bisa dikenali, bisa diidentifikasikan, sebagai permulaan atau yang awal sebelum huruf-huruf yang lain terlahir atau terkemudian, atau disambung lagi dengan arti/huruf selanjutnya sampai pada huruf yang terakhir 'ya'




“Ketahuilah, barangsiapa di berikan pengetahuan tentang Alif dan mengamalkannya, maka telah diberi pengetahuan tentang rahasia tauhid Wahdaniyah (keesaan) dan naik menuju rahasia Ahadiah (kewujudan)”



Membaca Hatimu Serupa Alif



Siapa yang bisa mengetahui hati orang atau mengerti arti hati/keinginan hati seorang wanita ataupun pria, siapa ? Sanggupkan manusia membaca pikiran atau hati seseorang itu secara benar dan akurat ? Secara teori tidak akan mungkin manusia membaca pikiran atau mengerti sebuah keingainan hati seseorang, namun dalam pengertian apa seseorang bisa paham hati orang lain ?



“tak ada semesta tempat rinduku berlari selain hatimu, ning
rentang cintamu seluas cakrawala, di manapun aku berada, rinduku menjejak di bawahnya”


― firman nofeki (Goodreads)



Ada suatu sudut pandang lain yang bisa membaca hati seseorang, yaitu apabila dia memiliki 'cinta', hanya ini yang bisa Anda lakukan untuk membaca sebuah hati. Seorang dokter bedah profesional mungkin dia paling tahu mengenai hati manusia, bahkan dia bisa tahu fungsi setiap jaringan di dalam hati yang kemungkinan besar si dokter sering membedahnya. Namun apa mungkin seorang ahli bedah profesional bisa membaca keinginan hati, seperti dia membaca sebuah 'kotak hitam' (blackbox) sebuah pesawat terbang yang jatuh karena kecelakaan ?



“Lalu seakan semuanya lapang, kosong, tak ada siapa pun di sana, kecuali aku dan Dia. Dalam jarak yang tak terkatakan dekatnya, sedemikian dekat. Perlahan kehangatan, kekuatan hati, dan jiwa kudekap.”



― Dian Nafi, Miss Backpacker Naik Haji [Goodreads]


Disamping kekuatan cinta, seseorang bisa membaca hati atau maksud, kehendak ilahi, apabila dirinya memang sengaja datang mendekat padaNya, biarkan hatimu mencarinya dan Dia akan mendekatkan hatiNya dan hatimu kepada sebuah keinginan (Alif).





Diam-Diam Menyemai RINDU



"Diam-diam menyemai RINDU, sebenarnya saya mengusulkan diksi yang menurut saya lebih tepat daripada memakai kata pengulangan 'diam-diam'. Saya mengusulkan seperti ini: "Diam menetap menyemai RINDU". Menurut hemat saya lebih memiliki kata yang cocok dengan istilah 'hati' tersebut, sebab cinta dalam hati itu telah menemukan rumahnya dan menetap dalam hati, sehingga menyemai RINDU. Bukankah kata menetap itu bisa berarti telah menemukan yang sejati, sehingga tidak beralih tempat atau hati yang lain.



Engkaulah Sang Segala Rasa



Pada akhirnya tema juga yang menentukan ke mana sebuah puisi itu diarahkan, walaupun kita tahu bahwa dalam puisi religi, seringkali memiliki makna ganda, misalnya kata kekasih dalam puisi-puisi Rumi bisa diartikan kekasih dalam pengertian sepasang manusia yang saling jatuh cinta, dan kekasih yang diartikan sebagai Maha Pencipta.

Penyair FRB membuat judul yang tidak multi tafsir, judulnya sudah dikunci kepada arti yang paling hakiki, yaitu Sang Khalik atau Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki segala rasa. Penggunaan kata 'Sang' itu saja sudah berarti yang 'Maha', identik dengan Tuhan.




“Letakan hati, simpan, lantas terbang tinggi.”



― Ivan Vanalsa [Goodreads]



Sumber Foto : Album Foto Facebook Frieska Rara Berlian





Jaga Blengko, 16-11-14
Jack Phenomenon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar