Anggur yang Manis
Sebab dalam doa, kita tahu, kita hanya debu”
― Goenawan Mohamad
Apakah engkau melihat pokok anggur ?
Dari satu pokok ada dahan, ranting dan daun,
jangan lupa ada akar dan buah yang manis,
apakah ini cukup menyenangkan bagimu ?
Tentu hal ini belumlah cukup
Coba sekali lagi kamu lihat tanah yang kamu pijak dan berdiri,
saat ini, adakah biji-biji anggur engkau tanam di tanah yang baik ?
Jika pun baik, adakah ia berbuah dengan lebatnya ?
Jika pun berbuah, adakah ia terasa manis dan menyegarkan jiwamu ?
Itulah pokok anggur yang benar !
Jika engkau adalah biji anggur biasa dan engkau merasa biasa-biasa saja,
maukah engkau memohonkannya kepada pemilik pokok anggur ?
Mintalah dengan rendah hati dan mohonkanlah,
sebab Ia pemilikmu, Pokok Anggur yang Benar.
Ingat engkau adalah abu dan debu, tanah merah coklat.
Buatlah Tuanmu menyenangkan, agar Ia minum anggur yang manis.
Jakarta, 31/8/2013
© Originally written by Sonny H. Sayangbati
_______________
Catatan :
Buah
anggur, pokok anggur atau minuman anggur sering dipakai istilah ini
dalam kesusasteraan Timur Tengah (Ibrani, Arab, dan Persia), karena
mereka adalah satu rumpun dan penganut agama samawi (monoteime).
Ide
mengenai 'anggur dan pernak-perniknya' ini pertama kali diungkapkan
atau sebuah metafora (majas) yang ada dalam kesusasteraan Ibrani kuno.
Di
daerah khususnya tanah Palestina, Yordania, Libanon, Syria dan Israel
sekarang sangat subur di daerah-daerah tertentu dan tanaman anggur
sangat populer dan telah diolah menjadi sebuah minuman manis atau
sejenis sirop dan beberapa diolah menjadi minuman alkohol yang jika
diminum berlebihan akan memabukkan, selain itu buahnya juga menjadi
santapan penduduk setempat.
Jadi
tidaklah heran ungkapan 'anggur' ini mengacu kepada kehidupan
sehari-hari yang ada di dilingkungan mereka, dan memang biasanya seperti
itu.
Para
penyair Sufi dan religius seringkali menggunakan kata anggur dalam
puisi-puisinya, sebagai ungkapan rohani. Apakah ungkapan-ungkapan
tersebut sebagai teori intertekstual atau inspirasi atau plagiat, memang
sangat menarik untuk dikaji secara mendalam. (Lihat Tulisan Artikel :
"Penyair adalah Plagiat").-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar