Tour De Poésie
Je t'aime pour toujours et à jamais : Aku mencintaimu selalu dan selamanya
Je veux être l'air que tu respires, je veux être le ciel que tu contemples, je veux être les lèvres que tu embrasses, et par dessus tout, je veux être la raison qui fait battre ton cœur.
(Aku ingin menjadi udara yang kamu hirup, aku ingin menjadi langit yang kamu pandangi, aku ingin menjadi bibir yang kamu cium, dan itu semua, aku ingin menjadi alasan yang membuat jantungmu berdebar-debar.)
Tour
De France, mungkin Anda sering mendengar istilah ini di media massa,
yaitu suatu perlombaan balap sepeda paling bergengsi di dunia, dengan
jarak terpanjang yang pernah ditempuh adalah 5.745 kilometer dan selalu
berakhir di jalur yang terkenal Champs-Élysées di Paris, Perancis.
Meminjam
istilah tersebut di atas Tour De France menjadi Tour De Poésie (Poésie :
Puisi) mari kita sedikit tur puisi-puisi dan penyair asal Perancis ini.
Perancis merupakan salah satu bahasa paling romantis di dunia, jika
Anda mendengar bahasa Perancis seperti Anda sedang kena penyakit flu,
sepertinya suara dikeluarkan dari hidung.
Je t' aime,
Je t' adore,
J'aime, que la vie est belle,
Mon coeur est a moi,
J' etends ta voix dans tous les bruits du monde
I love you,
I adore you,
I'm in love, life is wonderful
My heart is yours,
Your heart is mine,
I hear your voice in every sound
(www.wattpad.com)
Penyair
Sully Prudhomme adalah salah satunya, dia menerima hadiah Nobel pada
tahun 1901, Penyair Leconte de Lisle merupakan guru puisinya. Pada
zamanya sastra klasik (Parnassia)merupakan mode saat itu, namun bagi
Sully Prudhomme dia menulis puisi di luar kebisaan pada waktu itu, dan
dia memilih gayanya sendiri, dikatakan bahwa ia menulis puisi : 'lebih
memilih menggambarkan perasaan dalamnya sendiri.' Dan dia juga turut
membuat terobosan baru sastra klasik' dan sebagai penganjur :
'membiarkan pembaca menafsirkannya (puisi).' (Wikipedia Indonesia).
Di
benua Eropa sastra Inggris lebih maju dari pada sastra Perancis, dan
sastra Inggris lebih dikenal luas dari sastra Perancis, padahal sastra
Perancis juga tidak kalah hebatnya dengan sastra Inggris. Salah satu
penyair Perancis ini, René-Guy Cadou menulis puisi dengan indahnya :
"Cherche ta vie"
Une lampe naquit sous la mer
Un oiseau chanta
Alors dans un village reculé
Une petite fille se mit à écrire
Pour elle seule Le plus beau poème
Elle n’avait pas appris l’orthographe
Elle dessinait dans le sable
Des locomotives
Et des wagons pleins de soleil
Elle affrontait les arbres gauchement
Avec des majuscules enlacées et des coeurs
Elle ne disait rien de l’amour
Pour ne pas mentir
Et quand le soir decendait en elle
Par ses joues
Elle appelait son chien doucement
Et disait “
Et maintenant cherche ta vie “
(Sumber : http://ailesdetoile.blogspot.com)
Puisi René-Guy Cadou pada dasarnya menceritakan hal-hal : "apa
yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pengarang melalui nuansa-nuansa
yang tergambar dalam puisinya. Melalui tokoh gadis kecil itu, penulis
beranggapan bahwa hidup dengan bebas itu sangatlah berharga dan sayang
untuk dilewatkan. Hidup hanya sekali karena itu harus dimanfaatkan
sebaik mungkin mendapatkan pelajaran baru di dunia yang belum pernah
ditemui sebelumnya. Bagi mereka yang terkekang, hal ini merupakan impian
karena itu kita tidak boleh menyia-nyiakannya. Ini adalah hidup kita.
Kita bebas untuk melakukan apapun yang berguna bagi kehidupan kita. Kita
berhak atas kebahagiaan menikmati dunia dan kehidupan." (http://ailesdetoile.blogspot.com)
Arthur
Rimbaud, salah seorang penyair yang berpengaruh di Perancis, pernah
menjadi tentara KNIL di Hindia Belanda yang sekarang dikenal sebagai
Indonesia, dan tinggal di kota Semarang (ada piagam marmer yang
menyatakan bahwa Rimbaud pernah tinggal di kota ini.) Arthur Rimbaud
juga dikenal di Eropa sebagai memiliki pengaruhnya besar pada sastra,
musik, dan seni modern. Karya-karyanya adalah : Poésies, Le bateau ivre (1871), Une Saison en Enfer (1873), Illuminations (1874), Lettres (Wikipedia Indonesia)
Dan
tentunya masih banyak lagi yang lain para pujangga dari Perancis yang
tercatat dan dikenang, Perancis merupakan negara yang sangat bersahabat
bagi para pendatang dari negara lain seperti hal Amerika Serikat, tentu
saja perpaduan berbagai macam budaya yang bertemu di situ akan
menghasilkan berbagai macam karya sastra yang beragam.
Kita
yang hidup di Indonesia sangat sedikit menjumpai buku-buku terjemahan
puisi dari para pujangga Perancis ini, dan berikut ini ada beberapa
puisi yang aslinya ditulis dalam bahasa Perancis :
"PESTA LAPAR" DAN SAJAK-SAJAK PERANCIS LAINTERJEMAHAN WING KARJO
1. Arthur Rimbaud
PESTA LAPAR
Laparku Anne, Anne
Lari di atas keledaimu:
Jika aku lapar, hanyalah
Lapar bumi dan lapar batu
Ding! ding! ding! ding!
Santapan kita angin
Batu dan arang, besi.
Hai lapar, balik kau! Lapar,
makanlah
rumput padang suara!
Hiruplah racun pesta gila
Dari daun semak!
Makanlah batu leburan tangan si miskin
Pintu gerbang gereja tua
Puntung hari kiamat
Roti lembah kelabu!
Laparku sobekan angin malam
Udara bergema:
Itulah perutku,
guruh itu
O Malang
Tanam-tanaman di bumi lahir kembali:
Mencari buah magang
Kupetik dari lubang jejak
Sayur dan bunga viola.
Laparku Anne, Anne,
Lari di atas keledaimu
SI MISKIN MELAMUN
Mungkin kelak bagiku satu Malam menanti
Dengan tenang aku bisa minum-minum
Di satu Kota tua
Lantas aku kan mati lebih puas
Sebab aku sabar.
Andai sakitku hilang
Andai di kantung ada uang
Arah mana kan kujelang
Negeri anggur atau Utara?
Ah! Melamun, bikin malu!
Sebab kehilangan melulu!
Dan jika aku kembali
Jadi kelana yang dulu
Tidak bakal lagi terbuka
Pondok hijau itu bagiku
2. Paul Verlaine
KANTUK HITAM
Kantuk hitam dan berat
Menimpa hidupku:Tidur,
segala harapTidur,
segala hasrat!
Tak lagi kusibak apa pun
Aku kehilangan ingatan
Yang baik dan yang buruk
O kisah yang menyedihkan!
Aku bagai ayunan
Yang dibimbing tangan
Dalam gua kelam:
Diam, diam....
3. Guillaume Apollinaire
JEMBATAN MIRABEAU
Di bawah jembatan Mirabeau mengalir Seine
Dan kasih kita
Mestikah kembali terkenang
Kegembiraan selalu datang sehabis derita
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergi, aku tinggal diam
Tangan dalam tangan,
tinggalllah kita berhadapan
Sedangkan di bawah
Jembatan lengan kita, mengalir
Alun pandangan abadi begitu lesu
Meski malam datang, jam berdentang
Hari-hari pergu,
aku tinggal diam
Cinta pergi bagai air ngalir ini
Cinta pergi
Betapa hidup lamban
Dan alangkah kejamnya
Harapan
Meski malam datang,
jam berdentang
Hari-hari pergi,
aku tinggal diam
Hari-hari lewat pekan-pekanpun berlalu
Baik masa lampau
Maupun kasih tak lagi kembali
Di bawah jembatan Mirabeau
menmengalir Seina
Meski malam datang,
jam berdentang
Hari-hari pergi,
aku tinggal diam.
Sumber : (Dari antologi Sajak-sajak Modern Perancis Dalam Dua Bahasa. Jakarta: Pustaka Jaya, 1975).
http://kampung-puisi.blogspot.com
Perancis
sebagai negara tempat lahirnya Renaissance (lahir kembali) atau
pergerakkan di Eropa untuk kembali mempelajari ilmu pengetahuan Yunani
dan Romawi Kuno yang ilmiah dan rasional sangatlah diperhitungkan
karyakarya sastra mereka khususnya pencinta puisi-puisi dan para
pujangganya.
Tu es le soleil qui illumine ma vie. Au matin, me lever sans toi c'est se lever dans un monde où il fait toujours nuit. Tu es mon bonheur.Terjemahan : Kamu adalah matahari yang menyinari hidupku. Di pagi hari, bangun tanpa kamu bagai terbangun dalam sebuah dunia yang dimana selalu malam. Kamu adalah kebahagiaanku.
Sumber : http://my.opera.com
Jakarta, 25 Juli 2013
Sonny H. Sayangbati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar