Sabtu, 12 Oktober 2013

(Berita/Info Sastra) - Seri Kuliah Umum Pemikiran di Seputar Sastra

Berita/Info Sastra






Seri Kuliah Umum Pemikiran di Seputar Sastra



Kritik Sastra



Keramaian sastra mestinya juga keramaian kritik sastra. Adu kritik itu kadang demikian tajam sehingga mencuat ke permukaan sebagai perang ideologi. Kita tahu dari sejarah bahwa telaah di seputar sastra tidak berhenti pada kritik karya. Telaah itu selalu menyentuh pemikiran kebudayaan di luarnya. Kuliah  umum kali ini adalah rangkaian kajian kritis atas telaah sastra maupun konteksnya. Mempelajari pemikiran di seputar sastra adalah mempelajari sebagian penting dari sejarah pemikiran di Indonesia. Program ini sangat dianjurkan untuk peminat, kritikus dan guru sastra.

Jadwal Seri Kuliah Umum “Pemikiran di Seputar Sastra”: 
Modernisme Takdir, Jassin dan Teeuw
Sabtu, 28 September 2013, 16:00 WIB
Pembicara: Arif Bagus Prasetyo, Hasif Amini, Zen Hae

Sutan Takdir Alisjahbana, H.B. Jassin, dan A. Teeuw adalah tiga raksasa dari era yang melahirkan para pembaptis. Sastra Indonesia modern yang baru bertumbuh di dasawarsa-dasawarsa awal abad ke-20 menuntut adanya sosok atau institusi penahbis seperti Jassin dan Teeuw. Sedangkan Takdir menyumbang visi yang sangat jelas bagi arah kebudayaan Indonesia dan bagaimana karya-karya sastra yang melimpah saat itu mesti bergerak ke arah “kesusastraan baru”.

Tanding Ide: Dari Polemik Kebudayaan hingga Sastra Kontekstual
Sabtu, 05 Oktober 2013, 16:00 WIB
Pembicara: Sony Karsono

Polemik adalah salah satu model kritik sastra bersama. Beberapa peristiwa penting perlu dicatat dalam tema identitas dan ontologi: Polemik Kebudayaan (1930-an) yang memperdebatkan orientasi kebudayaan Indonesia, Surat Kepercayaan Gelanggang vs. Mukadimah Lekra (1950-an), Lekra vs. Manifes Kebudayaan (1960-an), Kritik Sastra Aliran Rawamangun vs. Ganzheit (1970-an), wacana Sastra Kontekstual (1980-an), juga Revitalisasi Sastra Pedalaman (1990-an) yang menentang arogansi Jakarta.

Sosok dan Pokok dalam Sastra
Sabtu, 19 Oktober 2013, 16:00 WIB
Pembicara: Ahmad Yulden Erwin

Memasuki era Orde Baru, politik praktis nyaris lenyap dari kehidupan sehari-hari. Pada saat yang sama telaah sastra di kalangan akademis bertumbuh pesat. Karya sastra dilihat sebagai obyek kajian ilmiah, dibedah dengan pisau teori, dilepaskan dari konteks bahkan sosok pengarangnya. Di lain pihak, berkembang juga psikologi sastra dan sosiologi sastra.

Pascamodernisme, Cultural Studies dan Feminisme
Sabtu, 26 Oktober 2013, 16:00 WIB
Pembicara: Ikhaputri Widiantini, Wicaksono Adi

Di kalangan akademis, sastra menjadi obyek pisau bedah teori-teori pascamodernis, cultural studies, dan feminisme. Di sini kita melihat pergeseran. Karya tetap dibedah dengan teori, tapi pada saat yang sama ia adalah dokumen sosial maupun ideologi. Pendekatan struktural di tema-tema ini membongkar struktur ideologis di balik sebuah karya. Kajian mengenai estetika nyaris hilang.

Kuliah umum bersifat rangkaian, demi mendapatkan gambaran yang utuh kami sarankan anda mengikuti seluruh rangkaian. Terbuka untuk umum dan tempat terbatas. Pendaftaran paling lambat 
27 September 2013 melalui daftar@salihara.org atau hubungi 021-789-1202, 0817-077-1913, 0857-193-111-50, 021-9974-5934.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai rangkaian kuliah umum ini, sila hubungi nomor telepon di atas atau info@salihara.org. Buku program Salihara Juli-September 2013 dan buku program Bienal 

Sastra Salihara 2013 dapat diunduh di www.salihara.org.
Sampai bertemu di Komunitas Salihara!
Komunitas Salihara
Jl. Salihara 16, Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520
Tel: 021-789-1202
www.salihara.org.
Twitter: @salihara
Facebook: salihara





_______________

Sumber :  http://salihara.org/event/2013/09/23/seri-kuliah-umum-pemikiran-di-seputar-sastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar