Impresionisme adalah gerakan seni yang muncul pada abad ke-19 di Perancis.
Kritikus Louis Leroy menciptakan istilah ini saat menyindir Impression, sebuah karya seni ciptaan Claude Monet.
Claude Monet lantas diakui sebagai sala satu pelopor Lukisan Impresionis Prancis.
Seni impresionisme adalah gaya lukisan yang ditandai dengan sudut visual yang unik, sapuan kuas mencolok, dan komposisi terbuka.
Bentuk seni ini menekankan pada perubahan pola cahaya untuk menunjukkan berlalunya waktu.
Lukisan impresionisme memberi kesan bahwa sebuah objek ditangkap secara sambil lalu.
Itu sebab, lukisan memiliki detail yang rendah dengan lukisan sering berwarna cerah dan melibatkan unsur gerakan.
Impresionisme dari periode awal melampaui pakem lukisan tradisional.
Terinspirasi
oleh seniman seperti Eugene Delacroix, pelukis impresionis lebih
mendasarkan lukisan mereka pada sapuan warna daripada garis.
Pada masa sebelumnya, lukisan lebih banyak dilakukan di dalam ruangan.
Pelukis
Prancis seperti Gustave Courbet dan Theodore Rousseau lantas membuka
jalan untuk impresionisme dengan memperkenalkan seni luar ruangan.
Impresionisme
adalah yang pertama membawa subjektivitas pada lukisan. Seni Jepang
juga memberikan kontribusi terhadap munculnya impresionisme.
Lahirnya Impresionisme
Pada pertengahan abad ke-19, Academie des Beaux-Arts mendominasi dunia seni Perancis.
Saat itu, karya seni terutama menggambarkan sejarah dan agama. Lukisan-lukisan menjadi tidak memiliki semangat dan kecerahan.
Academie berpandangan ketat terhadap gaya lukisan dan tidak mempromosikan seniman muda untuk membawa gaya dan semangat baru.
Academie
secara rutin mengadakan pameran seni tahunan di mana majelis hakim
menilai lukisan seniman dan memberi hadiah pada lukisan yang menjadi
pemenang.
Para hakim menolak dengan tegas lukisan yang keluar dari pakem sehingga menekan kebebasan berekspresi sebagian seniman muda.
Pada tahun 1863, banyak lukisan seniman muda ditolak yang membuat Kaisar Napoleon III mesti turut campur.
Dia
menyatakan bahwa penilaian lukisan harus dilakukan oleh masyarakat
umum. Itu sebab, sang kaisar lantas mensponsori pameran yang menampung
lukisan yang ditolak.
Pemeran tersebut dikenal sebagai Salon des Refuses yang menarik minat banyak orang dan mengarahkan lahirnya tren baru.
Para
seniman meminta agar Salon des Refuses diadakan lagi pada tahun 1867
dan kemudian pada tahun 1872. Kedua permintaan tersebut ditolak.
Pada
tahun 1873, Monet, Pierre-Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Camille
Pissarro membentuk asosiasi Pelukis, Pematung dan Pemahat untuk
menampung para seniman dan memamerkan karya mereka.
Pameran pertama diselenggarakan pada bulan April tahun 1874 yang menampilkan karya tiga puluh seniman.
Pameran ini mendapatkan banyak kecaman dari masyarakat serta harus berjuang menghadapi konflik internal.
Renoir
akhirnya menentang impresionisme di tahun 1880-an. Pissarro adalah
satu-satunya pelukis yang berpartisipasi dalam semua pameran
impresionisme yang berlangsung delapan kali.
Durand Ruel, dealer
para seniman sangat berperan membuat impresionisme populer.
Impresionisme pada akhirnya semakin mendapat tempat di masyarakat.
Selain
Renoir, Pissarro, Monet dan Sisley yang dapat dianggap sebagai pelopor
impresionisme, seniman lain seperti Berthe Morisot, Armand Guillaumin,
dan Frederic Bazille juga berkontribusi terhadap perkembangan
impresionisme.
Edgar Degas dan Edouard Manet menganggap diri
mereka bukan bagian impresionis, namun karya mereka berdua tetap
dianggap terpengaruh impresionisme.
Sapuan kuas tebal untuk
memberikan gambaran yang terlihat cerah, tepi yang lembut, dan
penggambaran cahaya serta bayangan untuk mendapatkan tampilan yang alami
merupakan karakteristik seni impresionisme.[]
___________________
Sumber : http://www.amazine.co/22352/apa-itu-impresionisme-sejarah-seni-lukis-impresionisme/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar