Awal Hidup
Edgar Degas lahir di Paris pada tanggal 19 Januari 1834 dari keluarga kaya.
Ayahnya, Augustin de Gas, adalah seorang bankir sedangkan ibunya, Celestine Musson, berasal dari New Orleans, AS.
Degas memiliki empat adik, dua laki-laki dan dua perempuan.
Dari usia dini Degas menunjukkan minat pada seni. Orangtuanya mengijinkan Degas untuk membuat studio di rumah mereka.
Pada awalnya, ketertarikan Degas pada seni lukis dianggap sebagai sekedar hobi.
Berasal
dari keluarga kaya, Degas diharapkan masuk sekolah elit seperti Lycee
Louis-le-Grand, untuk kemudian masuk sekolah hukum dan menghasilkan uang
dari situ.
Belajar Seni
Degas,
bagaimanapun, lebih tertarik melukis. Dia memang pergi ke sekolah hukum
namun hanya bertahan dua tahun untuk kemudian drop out.
Setelah drop out pada usia dua puluh tahun, Degas mulai serius belajar seni di bawah bimbingan Louis Lamothe.
Kemajuan pesat Degas saat belajar di bawah Lamothe membuatnya lulus masuk ujian ke Ecole des Beaux-Arts pada tahun 1855.
Setahun kemudian, Degas melakukan perjalanan ke Italia untuk memperkaya wawasan seni.
Dia
tinggal di Italia selama tiga tahun dan mengunjungi Naples,
Capodimonte, Roma dan amat terkesan dengan karya-karta Master
Renaissance seperti Mantegna dan Uccello.
Setelah dari Italia, Degas berkonsentrasi untuk mengembangkan gayanya sendiri di kota pusat seni Eropa, Paris.
Tidak seperti kebanyakan teman-teman senimannya, Degas tidak mengalami masalah keuangan karena berasal dari keluarga kaya.
Namun setelah ayahnya meninggal, Degas terpaksa menjual sebagian lukisannya untuk bertahan hidup.
Perkembangan Artistik
Pada
awalnya, tema lukisan Degas berkisar pada tema sejarah serta potret
individu dan kelompok yang sebagian besar menggunakan cat minyak di atas
kanvas.
Pada tahap selanjutnya, Degas mulai tertarik pada penggambaran situasi yang nyata dengan tema kehidupan yang lebih nyata pula.
Dia
lebih suka bekerja di dalam studio. Saat tidak mendapatkan model untuk
lukisan, Degas mendasarkan objek lukisannya pada ingatan atau fotografi.
Materi
yang menarik baginya adalah orang-orang di kafe, orang mengunjungi
opera atau pertunjukan seni, perempuan yang bekerja sebagai tukang cuci,
dan yang paling terkenal dari semua, penari balet saat berada di atas
panggung dan di belakang layar.
Perang Franco-Prussian pada tahun 1870-71 sempat membuat aktivitas melukis Degas terhenti namun segera pulih seusai perang.
Degas dan Impresionisme
Setelah perang, Degas tinggal sementara waktu di New Orleans di mana Rene, saudaranya, sedang mengelola bisnis kapas keluarga.
Namun Amerika jelas bukan tempat yang sesuai sehingga dia kembali lagi ke Paris.
Dia sekali lagi menenggelamkan diri dalam komunitas seni, tapi hasil
karyanya semakin jauh dari pakem, membuatnya tidak mendapat tempat di
kalangan komunitas konservatif.
Menanggapi kondisi ini, Degas dan beberapa kelompok pelukis radikal mengorganisir diri untuk membuat pameran mereka sendiri.
Pada tahun 1874, terwujudlah pameran pertama yang dikenal sebagai Pameran Impresionis Pertama.
Masyarakat
umum, setelah terbiasa dengan sapuan garis dan warna lembut, menjadi
terkejut melihat lukisan dengan warna cerah dan sapuan kuas yang tidak
lazim.
Lukisan Monet yang berjudul ‘Impression: Sunrise’, mendapat kritikan keras dari Louis Leroy.
Kata impresionisme akhirnya melekat pada aliran seni baru ini. Kata yang pada awalnya sebenarnya dimaksudkan sebagai olok-olok.
Namun
seiring waktu, Degas merasa memiliki gaya khas yang berbeda dari kaum
pelukis impresionis lain. Ini kemudian mendorongnya untuk memisahkan
diri dari impresionisme.
Degas setelah Impresionisme
Persekutuan
impresionis bubar setelah tahun 1886 dan Degas mulai lebih menyendiri
dan berkonsentrasi pada lukisan, fotografi, dan patung.
Dia mulai lebih menyukai penggunaan pastel dibanding cat minyak dan bereksperimen dengan berbagai teknik dan media.
Berbagai
karyanya mengambil inspirasi wanita telanjang saat berada dalam saat
privat seperti ketika sedang mandi atau menyisir rambut.
Degas
juga membuat patung berukuran kecil dengan kualitas yang hampir sama
dengan lukisannya, namun tidak pernah dipamerkan di depan publik.
Fotografi juga selalu menjadi minat Degas dan mulai serius menekuninya setelah membeli kamera Kodak pertamanya pada tahun 1895.
Kebanyakan fotografi hasil karyanya berupa potret diri para teman-teman dekatnya.
Pada
tahun 1894, seorang perwira Angkatan Darat Perancis keturunan Yahudi,
Alfred Dreyfuss, salah dituduh telah melakukan pengkhianatan. Hal inii
menyebabkan keributan besar di masyarakat Perancis.
Degas mengambil bagian dari kerumunan Anti-Dreyfuss dan mengungkapkan dirinya sebagai fanatik anti-Semit.
Kondisi ini memperburuk hubungan dengan teman-temannya yang juga keturunan Yahudi seperti keluarga Halevy, Renoir, dan Cezanne.
Kematian
Di tahun-tahun akhir kehidupannya, Degas mengalami masalah pada mata yang mempengaruhi kemampuan penglihatannya.
Degas tidak pernah menikah. Setelah perselisihan dengan teman-temannya, dia menjalani kehidupan yang relatif sepi.
Akhirnya, Edgar Degas meninggal pada tanggal 27 September 1917 pada usia 83 tahun.
Beberapa lukisan Degas yang terkenal adalah:
1. The Belleli Family (1859)
2. Head of a Young Woman (1867)
3. Estelle Musson (1872-1873)
4. A Carriage at the Races (1873)
5. Absinthe (1876)
6. Dancers Practicing at the Bar (1877)
7. Diego Martelli (1879)
8. Ballerina dan Lady with Fan (1885)[]
____________________
Sumber : http://www.amazine.co/22450/biografi-edgar-degas-kisah-pelukis-besar-impresionisme/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar