Jumat, 13 Juni 2014

(Tokoh-Tokoh Dunia Sastra) - Hans Christian Andersen ? Kisah Pengarang Dongeng


Hans Christian Andersen



Hans Christian Andersen adalah penulis cerita dari Denmark dengan banyak karyanya dicintai di seluruh dunia seperti “The Princess and the Pea,” “The Emperor’s New Clothes,” dan “The Little Mermaid.”

Andersen juga menulis novel, drama, cerita perjalanan, dan puisi, meskipun tidak terlalu dikenal.

Sementara beberapa dari dongeng Andersen didasarkan pada cerita rakyat, banyak diantaranya merupakan kreasinya sendiri.

Hari kelahiran Andersen pada 2 April dijadikan Hari Buku Anak Internasional untuk menghormati kontribusinya terhadap genre buku anak.

Hans Christian Andersen lahir pada tahun 1805 di Odense, Denmark.

Dia adalah seorang anak kreatif yang mengembangkan minat pada sastra di usia muda.

Dia terutama tertarik pada teater dan mengagumi karya Shakespeare. Hans membuat sebuah teater mainan beserta boneka untuk mementaskan drama favoritnya.

Ketika Hans Christian Anderson berusia 11 tahun, ayahnya meninggal. Beberapa tahun selanjutnya dia harus bekerja sebagai magang pada penenun, kemudian pada penjahit, dan kemudian bekerja di sebuah pabrik rokok di mana rekan kerjanya terus mengganggunya.

Pada tahun 1819, Andersen pindah ke Copenhagen berharap untuk mendapatkan pekerjaan sebagai seorang aktor.

Di Copenhagen, Andersen diterima di Royal Danish Theatre, namun dipecat ketika suaranya pecah.
Mengikuti saran dari sesama aktor, Andersen mulai menekuni sastra. Cerita pertamanya, The Ghost at Palnatoke’s Grave diterbitkan pada tahun 1822.

Raja Denmark, Frederick VI, bertemu Andersen sekitar waktu ini dan memutuskan untuk membayar biaya sekolahnya.

Andersen menghadiri sekolah tata bahasa di Slagelse dan Elsinore selama sekitar lima tahun, tapi disleksia yang dideritanya membuat sekolah menjadi pengalaman sulit dan traumatis.


Untuk sementara waktu, dia tinggal bersama kepala sekolahnya yang secara fisik menyiksanya. Selain itu, Andersen lebih tua dari sebagian besar teman-teman sekelasnya dan mengalami kesulitan untuk bergaul.

Pengalaman ini mungkin mempengaruhi cerita karangannya “The Ugly Duckling,” di mana bayi angsa diasingkan karena hidup di antara bebek, untuk ternyata sang angsa tumbuh jauh lebih cantik dibandingkan para bebek.

Andersen mulai mendapatkan ketenaran sebagai penulis pada tahun 1829 dengan ceritanya, “A Journey on Foot from Holmen’s Canal to the East Point of Amager.”

Pada tahun 1833, dia menerima hibah dari Raja Frederick VI untuk melakukan perjalanan tur keliling Eropa dan tiba di Roma pada tahun 1834.

Tahun berikutnya, Andersen menerbitkan novel pertamanya, The Improvisatore, serta volume pertama cerita dongengnya.

Dia menerbitkan dua volume cerita dongeng dalam dua tahun berikut, meskipun tidak populer pada awalnya. Namun, novel dan catatan perjalanannya secara luas diakui.

Andersen menulis beberapa karya teater di tahun 1840-an, tetapi dengan sedikit keberhasilan.

Seiring waktu, cerita dongeng Andersen semakin populer yang memacunya memproduksi cerita tambahan sampai sesaat sebelum kematiannya.

Novel terakhirnya, To Be or Not to Be, diterbitkan pada tahun 1857 setelah 20 tahun absen menulis genre ini.

Pada tahun 1872, Andersen melukai dirinya sendiri saat jatuh dari tempat tidur. Setelah itu, kesehatannya tidak pernah pulih dan akhirnya dia meninggal dengan tenang pada 4 Agustus 1875.

Karya Andersen, seperti cerita rakyat yang menginspirasinya, seringkali memiliki nuansa gelap, emosional, dan pedih serta bisa dinikmati oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Dongengnya telah menjadi isnpirasi dari banyak buku, drama, film, dan kartun serta menginspirasi banyak penulis lain.[]




___________________

Sumber : http://www.amazine.co/28441/siapa-hans-christian-andersen-kisah-sang-pengarang-dongeng/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar