Jumat, 13 Juni 2014

(Tokoh-Tokoh Dunia Sastra) - Leo Tolstoy: Kisah Dan Karya Penulis Asketis Rusia


Leo Tolstoy



Leo Tolstoy (1828-1910) adalah seorang penulis, aktivis, dan filsuf Rusia.

Dia paling dikenang untuk karyanya yang berjudul War and Peace, yang diterbitkan secara serial pada tahun 1860-an.

Novel Tolstoy dianggap sebagai karya sastra klasik Rusia, sedangkan karya filosofisnya diketahui menginspirasi banyak orang.

Leo Tolstoy dilahirkan dalam keluarga aristokrat Rusia pada akhir tahun 1828 dan merupakan satu dari lima bersaudara.

Kedua orang tuanya meninggal sebelum dia berusia sepuluh tahun. Kerabat yang membesarkannya kemudian mendidiknya di rumah.

Leo Tolstoy sempat belajar di Kazan University, meskipun tidak pernah mengambil gelar.
Tolstoy menghabiskan usia dua puluhan di Moskow diantara elit Rusia, menulis tentang pengalaman ini di kemudian hari dengan kepahitan.

Leo Tolstoy merasa masa mudanya di Moskow disia-siakan dengan perjudian dan eksploitasi petani yang membentuk dasar kekayaan bagi keluarganya.

Leo Tolstoy akhirnya bergabung dengan militer dan turut terlibat dalam Perang Krimea. Pengalaman itu menginspirasi Sebastopol (1855), The Cossack (1861), dan “The Raid”, sebuah cerita pendek yang diterbitkan pada tahun 1852.

Setelah dinas militer, Leo Tolstoy bepergian keliling Eropa, dan pada tahun 1862 menikah dengan Sofia Bers untuk kemudian memiliki 13 anak.

Keduanya tetap menikah, meskipun Tolstoy menghabiskan tahun-tahun terakhirnya terpisah secara fisik dari istrinya.

Sejarah aktivisme sosial Tolstoy dimulai pada tahun 1850-an, ketika dia merintis sekolah untuk anak-anak petani, menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk mobilitas sosial.


Selama periode ini, dia menulis berbagai novelnya yang paling dikenal, termasuk Anna Karenina yang diterbitkan pada tahun 1873.

Leo Tolstoy merasa kecewa tumbuh sebagai anggota elit aristokrat, dan pada tahun 1884 meninggalkan semua hartanya untuk hidup seperti petani.

Alasan yang mengarah ke keputusan ini didokumentasikan dalam karya filosofisnya yang menjelajahi filsafat Kristen dan menetapkan keyakinan hidupnya.

Leo Tolstoy berkesimpulan bahwa non-resistensi pasif adalah sarana pribadi dan politik penting dan seorang Kristen sejati harus dibimbing oleh Tuhan bukan oleh norma sosial atau negara.

Tolstoy juga sungguh-sungguh dalam membantu kalangan bawah, berusaha menyediakan pendidikan, pangan, perumahan, dan berbagai bantuan lain untuk mereka.

Dia masih dipandang sebagai mentor oleh banyak orang Kristen yang menghargai nilai-nilai kesederhanaan.

Tulisan-tulisannya tentang aksi tanpa kekerasan, cinta pada musuh, dan penolakan terhadap kejahatan menginspirasi berbagai tokoh lain, termasuk Gandhi.

Keputusan Tolstoy menjalani hidupnya dalam kemiskinan dipuji oleh banyak orang hingga kini serta menjadi inspirasi bagi orang yang ingin menjalani hidup asketis.

Keluarga Tolstoy diketahui cukup menderita saat Tolstoy memilih hidup papa. Menggunakan hasil penjulan buku, esai, dan cerita pendek Tolstoy, sang istri berusaha membiayai keluarganya.

Meskipun hidup dalam kekurangan, Sofia tetap setia dan menjadi salah satu pendukung terkuat bagi suaminya.

Sementara Tolstoy banyak dikenang karena karya fiksi, dia juga berkontribusi dalam pengembangan filsafat Kristen, mendorong pembacanya untuk menantang apa yang mereka percayai dan mendorong mereka membentuk pikiran-pikiran baru tentang kehidupan dan kebahagiaan.

Tolstoy adalah seorang pria dengan standar moral ketat yang dia dieksplorasi secara logis dan meyakinkan dalam buku-buku seperti Confession (1884) dan What I Believe (1886).[]




____________________

Sumber : http://www.amazine.co/28227/siapakah-leo-tolstoy-kisah-karya-penulis-asketis-rusia/



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar