Leo Tolstoy (1828-1910) adalah seorang penulis, aktivis, dan filsuf Rusia.
Dia paling dikenang untuk karyanya yang berjudul War and Peace, yang diterbitkan secara serial pada tahun 1860-an.
Novel Tolstoy dianggap sebagai karya sastra klasik Rusia, sedangkan karya filosofisnya diketahui menginspirasi banyak orang.
Leo Tolstoy dilahirkan dalam keluarga aristokrat Rusia pada akhir tahun 1828 dan merupakan satu dari lima bersaudara.
Kedua orang tuanya meninggal sebelum dia berusia sepuluh tahun. Kerabat yang membesarkannya kemudian mendidiknya di rumah.
Leo Tolstoy sempat belajar di Kazan University, meskipun tidak pernah mengambil gelar.
Tolstoy
menghabiskan usia dua puluhan di Moskow diantara elit Rusia, menulis
tentang pengalaman ini di kemudian hari dengan kepahitan.
Leo
Tolstoy merasa masa mudanya di Moskow disia-siakan dengan perjudian dan
eksploitasi petani yang membentuk dasar kekayaan bagi keluarganya.
Leo
Tolstoy akhirnya bergabung dengan militer dan turut terlibat dalam
Perang Krimea. Pengalaman itu menginspirasi Sebastopol (1855), The
Cossack (1861), dan “The Raid”, sebuah cerita pendek yang diterbitkan
pada tahun 1852.
Setelah dinas militer, Leo Tolstoy bepergian
keliling Eropa, dan pada tahun 1862 menikah dengan Sofia Bers untuk
kemudian memiliki 13 anak.
Keduanya tetap menikah, meskipun Tolstoy menghabiskan tahun-tahun terakhirnya terpisah secara fisik dari istrinya.
Sejarah
aktivisme sosial Tolstoy dimulai pada tahun 1850-an, ketika dia
merintis sekolah untuk anak-anak petani, menyadari bahwa pendidikan
adalah kunci untuk mobilitas sosial.
Selama periode ini, dia menulis berbagai novelnya yang paling dikenal, termasuk Anna Karenina yang diterbitkan pada tahun 1873.
Leo
Tolstoy merasa kecewa tumbuh sebagai anggota elit aristokrat, dan pada
tahun 1884 meninggalkan semua hartanya untuk hidup seperti petani.
Alasan
yang mengarah ke keputusan ini didokumentasikan dalam karya
filosofisnya yang menjelajahi filsafat Kristen dan menetapkan keyakinan
hidupnya.
Leo Tolstoy berkesimpulan bahwa non-resistensi pasif
adalah sarana pribadi dan politik penting dan seorang Kristen sejati
harus dibimbing oleh Tuhan bukan oleh norma sosial atau negara.
Tolstoy
juga sungguh-sungguh dalam membantu kalangan bawah, berusaha
menyediakan pendidikan, pangan, perumahan, dan berbagai bantuan lain
untuk mereka.
Dia masih dipandang sebagai mentor oleh banyak orang Kristen yang menghargai nilai-nilai kesederhanaan.
Tulisan-tulisannya
tentang aksi tanpa kekerasan, cinta pada musuh, dan penolakan terhadap
kejahatan menginspirasi berbagai tokoh lain, termasuk Gandhi.
Keputusan
Tolstoy menjalani hidupnya dalam kemiskinan dipuji oleh banyak orang
hingga kini serta menjadi inspirasi bagi orang yang ingin menjalani
hidup asketis.
Keluarga Tolstoy diketahui cukup menderita saat
Tolstoy memilih hidup papa. Menggunakan hasil penjulan buku, esai, dan
cerita pendek Tolstoy, sang istri berusaha membiayai keluarganya.
Meskipun hidup dalam kekurangan, Sofia tetap setia dan menjadi salah satu pendukung terkuat bagi suaminya.
Sementara
Tolstoy banyak dikenang karena karya fiksi, dia juga berkontribusi
dalam pengembangan filsafat Kristen, mendorong pembacanya untuk
menantang apa yang mereka percayai dan mendorong mereka membentuk
pikiran-pikiran baru tentang kehidupan dan kebahagiaan.
____________________
Sumber : http://www.amazine.co/28227/siapakah-leo-tolstoy-kisah-karya-penulis-asketis-rusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar