Rabu, 16 Juli 2014

(Cerita Penjuru Dunia) - Palestina






PALESTINA

 
Negeri di ujung timur L. Tengah, pernah ditempati oleh bangsa Israel zaman dahulu. Namanya berasal dari kata Latin Palaestina, dan kata Yunani Pa·lai·sti′ne. Selanjutnya, kata Yunani tersebut diambil dari kata Ibrani Pele′syeth. Dalam Kitab-Kitab Ibrani, Pele′syeth (diterjemahkan ”Filistia”) hanya muncul dalam keterangan mengenai daerah pesisir yang sempit yang ditempati oleh orang Filistin. (Kel 15:14; Mz 60:8; 83:7; 87:4; 108:9; Yes 14:29, 31; Yl 3:4) Akan tetapi, Herodotus pada abad kelima SM, dan belakangan para penulis sekuler lainnya (Filo, Ovid, Plinius, Yosefus, Yerome) menggunakan istilah Yunani dan Latinnya untuk memaksudkan seluruh daerah yang dahulu dikenal sebagai ”tanah Kanaan” atau ”negeri Israel”. (Bil 34:2; 1Sam 13:19) Karena Yehuwa telah menjanjikan negeri itu kepada Abraham dan keturunannya (Kej 15:18; Ul 9:27, 28), Palestina juga dengan tepat disebut Tanah Perjanjian atau Negeri Perjanjian. (Ibr 11:9) Sejak Abad Pertengahan, negeri itu sering disebut Tanah Suci.

Palestina dapat disebut penghubung antara benua Eropa, Asia, dan Afrika. Dengan demikian, menempatkannya di tengah-tengah kuasa dunia zaman dahulu, yaitu Mesir, Asiria, Babilon, Persia, Yunani, dan Roma. (Yeh 5:5) Karena terkurung oleh gurun-gurun yang luas di sebelah timur dan selatan serta oleh L. Besar, atau L. Tengah, di sebelah barat, Palestina berfungsi sebagai jembatan darat antara S. Nil dan S. Efrat, yang dilalui oleh kafilah-kafilah dalam rute-rute perdagangan dunia. Palestina terutama menarik karena terletak di lokasi yang disebut daerah Bulan Sabit Subur, dan merupakan tempat yang menyenangkan berkat kekayaan alamnya serta beberapa karakteristiknya yang khusus.

Nama ”Palestina” seperti yang digunakan sekarang memaksudkan suatu wilayah umum tanpa batas-batas tertentu. Di sebelah selatan, sebuah garis imajiner dapat ditarik dari ujung selatan L. Mati ke sudut tenggara L. Tengah, dan di sebelah utara garis lain terentang dari lereng-lereng bagian selatan G. Hermon ke suatu tempat di dekat kota Tirus. Daerah ini, dari utara ke selatan, ”dari Dan sampai Beer-syeba” (1Sam 3:20; 2Sam 3:10), panjangnya kira-kira 240 km. Palestina membentang dari L. Tengah di sebelah barat sampai ke Gurun Arab di sebelah timur. Secara keseluruhan, luas daerah itu kira-kira 25.500 km2, lebih kecil daripada luas Belgia.

Ciri-Ciri Geografis. (PETA, Jil. 1, hlm. 333) Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang geografinya, daerah Palestina praktisnya dapat dibagi menjadi empat wilayah yang agak paralel dari utara ke selatan.

Pertama, dataran subur yang sempit di sepanjang pesisir, yang pada dasarnya tidak terlalu menarik karena hanya memiliki sedikit pelabuhan alam. Dataran pesisir itu terbagi dua oleh tanjung Peg. Karmel yang mengesankan, yang menjorok hampir sampai ke laut. Bagian utaranya dikenal sebagai Dataran Asyer atau Fenisia. Bagian selatannya mengitari bukit-bukit pasir di dekat laut, dan terdiri dari Dataran Syaron dan Dataran Filistia yang di bagian selatannya melebar.

Wilayah geografis yang kedua, di sebelah dataran-dataran maritim tersebut, terdiri dari pegunungan-pegunungan utama, yang membentang dari utara ke selatan bagaikan tulang punggung negeri ini. Di sebelah utara terdapat pegunungan di daerah Naftali, yang juga disebut perbukitan di Galilea. Kedua deretan itu merupakan perpanjangan dari Peg. Lebanon, yang terkenal karena hutan-hutan arasnya dan karena G. Hermon-nya yang menonjol, yang menjulang ke angkasa setinggi 2.814 m. Gunung-gunung di bagian utara Palestina tingginya berkisar antara 1.208 m di Har Meron di Galilea Atas sampai 562 m untuk G. Tabor, yang menjadi tersohor pada zaman Barak. (Hak 4:12) Di bawah G. Tabor terdapat dataran tengah yang relatif luas yang memotong negeri itu secara melintang dari barat ke timur, memisahkan gunung-gunung yang ada di bagian utara dari yang ada di selatan. Lembah ini, tempat terjadinya banyak pertempuran yang menentukan, terdiri dari dua bagian: ”Lembah Yizreel” di sebelah timur, dan ”dataran lembah Megido” di sebelah barat.—Yos 17:16; 2Taw 35:22.

Di sebelah barat dan utara lembah Megido, yang dialiri Wadi Kisyon, terdapat Peg. Karmel yang membentang ke arah tenggara dari pesisir dan menyatu dengan pegunungan di daerah Efraim, atau Samaria, yang merupakan lokasi puncak-puncak gunung yang bersejarah, yaitu Gerizim dan Ebal; tinggi puncak G. Ebal 900 m lebih. (Ul 11:29) Lebih jauh ke selatan, pegunungan ini dikenal sebagai ”wilayah pegunungan Yehuda”, karena meskipun tingginya berbeda-beda, dari 600 m sampai 1.000 m lebih, daerah itu sebagian besar terdiri dari banyak plato, bukit yang membundar, dan lereng yang landai. (2Taw 27:4; Luk 1:39) Di wilayah inilah terdapat kota-kota seperti Yerusalem, Betlehem, dan Hebron.

Di sebelah selatan, pegunungan di Yehuda secara bertahap bergabung dengan daerah Negeb; nama ”Negeb” dianggap berasal dari kata dasar yang artinya ”menjadi gersang”, yakni wilayah yang membentang sampai ke Wadi Mesir dan menjadi bagian selatan Palestina. Di perbatasan utara Negeb terdapat kota Beer-syeba yang seperti oasis; di ujung selatan terdapat Kades-barnea.—Kej 12:9; 20:1; 22:19.

Jika kita mendekati kawasan pegunungan di Yehuda dari arah barat, kita akan tiba di bagian bukit yang dikenal sebagai Syefela, dengan beberapa lembah kecil yang membentang dari barat ke timur, mulai dari dataran pesisir sampai tanah-tanah tinggi. (Yos 9:1) Pada umumnya, bukit-bukit itu sangat cocok untuk tempat merumput kawanan ternak karena sumber-sumber air di lembah-lembah ini menyediakan cukup banyak air.

Ciri geografis Palestina yang ketiga adalah Lembah Celah yang besar, kadang-kadang disebut Araba (Ul 11:30), yang membagi negeri itu secara membujur dari atas ke bawah. Celah yang dalam itu mulai di Siria di sebelah utara dan membentang ke sebelah selatan sampai ke Tel. Aqaba di L. Merah. Yang menjadikan daerah depresi tengah negeri ini lebih spektakuler lagi adalah pegunungan dan jurang-jurang yang paralel di kedua sisinya.

Depresi yang membentang seperti parit dari utara ke selatan ini menurun dengan tajam dari daerah perbukitan di kaki G. Hermon sampai ke Lembah Hula, tempat hulu-hulu S. Yordan pernah membentuk sebuah danau yang kecil. Dari sana S. Yordan, dalam jarak kira-kira 16 km, menurun tajam sejauh 270 m lebih ke L. Galilea, yang berada kira-kira 210 m di bawah permukaan laut. Bagian celah besar di kerak bumi ini, dari Galilea sampai L. Mati, merupakan induk Lembah Yordan, dan oleh orang Arab disebut Ghor, yang artinya ”depresi”. Celah itu adalah sebuah ”ngarai” yang di beberapa tempat lebarnya sampai 19 km. Sungai Yordan sendiri berada kira-kira 45 m di dasar lembah ini; seraya alirannya lambat laun turun berkelok-kelok ke L. Mati, sungai ini turun lagi sekitar 180 m lebih. (GAMBAR, Jil. 1, hlm. 334) Berarti, permukaan L. Mati letaknya kira-kira 400 m di bawah permukaan L. Tengah—tempat terendah di permukaan bumi.

Perpanjangan Lembah Celah di sebelah selatan L. Mati sejauh 160 km lagi ke Tel. Aqaba, lebih dikenal sebagai induk Araba. (Ul 2:8) Di pertengahan jarak ini Lembah Celah itu mencapai titik tertinggi, kira-kira 200 m di atas permukaan laut.

Bagian keempat wilayah geografis Palestina terdiri dari bukit-bukit dan dataran-dataran tinggi di sebelah timur Lembah Celah Besar Yordan. (Ul 2:36, 37; 3:8-10) Di sebelah utara, tanah yang cocok untuk ditanami itu membentang ke sebelah timur L. Galilea mungkin sejauh 100 km, sedangkan di sebelah selatan lebarnya hanya kira-kira 40 km sebelum menjadi sebuah padang belantara, stepa-stepa kering yang akhirnya menyatu dengan Gurun Arab. Bagian utara yang lebih lebar di wilayah timur yang bergelombang itu, di atas Ramot-gilead, disebut tanah Basyan, rata-rata ketinggiannya sekitar 600 m; di sebelah selatan Basyan, tinggi wilayah Gilead yang seperti kubah mencapai 1.000 m. Di sebelah selatan, Gilead berbatasan dengan dataran tinggi di sebelah utara Wadi Arnon, yang merupakan lokasi G. Nebo, tingginya lebih dari 800 m. Daerah ini, yang pernah menjadi milik orang Ammon, berbatasan dengan tanah Moab di sebelah selatan Wadi Arnon.—Yos 13:24, 25; Hak 11:12-28.

Nama-Nama Geografis. Nama Ibrani kuno banyak kota, gunung, dan lembah telah hilang, antara lain karena sejak tahun 638 M Palestina hampir selalu diduduki orang Arab. Namun, karena bahasa Arab adalah bahasa hidup yang paling dekat dengan bahasa Ibrani, dalam beberapa kasus tempat-tempat dan lokasi-lokasi kuno tertentu dari peristiwa penting dapat diidentifikasi dengan cukup akurat.

Beberapa istilah geografi umum dalam bahasa Arab dan bahasa Ibrani yang berguna untuk menghubungkan tempat-tempat dengan lokasi-lokasi yang disebutkan dalam Alkitab terlampir pada halaman berikut.

Kondisi Iklimnya. Iklim Palestina sama beragamnya seperti topografinya. Dalam jarak sekitar 160 km, dari L. Mati sampai G. Hermon, perbedaan ketinggian yang kontras menghasilkan kondisi iklim yang sama dengan iklim di tempat-tempat lain antara garis lintang daerah Tropis dan garis lintang Kutub Utara yang terpisah ribuan kilometer. Gunung Hermon biasanya berselimut salju hampir sepanjang tahun, sedangkan di bawah dekat L. Mati termometer kadang-kadang mencapai angka 50° C. Angin laut yang bertiup dari L. Tengah menurunkan temperatur di sepanjang pegunungan tengah. Akibatnya, panas di Yerusalem jarang melebihi 32° C, dan di sana suhunya tidak pernah dingin sekali. Pada bulan Januari temperaturnya rata-rata sekitar 10° C. Di daerah ini jarang turun salju.—Bdk. 2Sam 23:20.

Curah hujan di negeri yang penuh perbedaan ini juga amat beragam. Di sepanjang pesisir curah hujan setiap tahun sekitar 38 cm, tetapi di tempat-tempat yang lebih tinggi di G. Karmel, di pegunungan tengah, dan tanah tinggi sebelah timur S. Yordan curah hujannya dua kali lipat. Sebaliknya, di Negeb, Lembah Yordan Bawah, dan daerah L. Mati terdapat kondisi gurun dengan curah hujan antara 5 hingga 10 cm setiap tahun. Hujan paling banyak turun pada bulan-bulan musim dingin seperti Desember, Januari, dan Februari; hanya 6 atau 7 persen pada bulan-bulan musim panas dari Juni sampai Oktober. Hujan ”awal”, atau hujan musim gugur, yang ringan pada bulan Oktober dan November membuat tanah dapat dibajak (setelah mengeras karena terpanggang panas terik matahari pada musim panas) sebagai persiapan untuk menabur biji-bijian musim dingin. Hujan ”akhir”, atau hujan musim semi, turun pada bulan Maret dan April.—Ul 11:14; Yl 2:23; Za 10:1; Yak 5:7.

Salah satu aset besar Palestina adalah embun yang limpah, terutama selama bulan-bulan musim panas yang tidak ada hujan, karena tanpa embun yang limpah itu banyak kebun anggur dan padang rumput akan sangat merana. (Hag 1:10; Za 8:12) Embun di Palestina kebanyakan dihasilkan oleh tiupan angin lembap yang naik dari L. Tengah dan turun dari G. Hermon. (Mz 133:3) Di beberapa daerah, ada begitu banyak embun pada malam hari sehingga tumbuh-tumbuhan dapat memperoleh cukup air sebagai ganti air yang hilang akibat panas pada siang hari. (Bdk. Ayb 29:19.) Embun khususnya penting di Negeb dan dataran tinggi di Gilead karena curah hujan sangat sedikit.—Lihat EMBUN.

Flora dan Fauna. Varietas pohon, semak-semak, dan tanaman yang begitu banyak di daerah kecil di bumi ini telah menimbulkan kekaguman para botanikus; salah seorang di antaranya memperkirakan bahwa ada sekitar 2.600 varietas tanaman yang tumbuh di sana. Perbedaan dalam ketinggian, iklim, dan tanah telah menyebabkan adanya bermacam-macam flora; beberapa tanaman cocok di daerah alpin yang dingin, yang lain-lain di gurun yang panas, dan ada pula yang cocok di dataran aluvial atau plato berbatu-batu, masing-masing berbunga dan menghasilkan biji pada musimnya. Di tempat-tempat yang relatif berdekatan terdapat pohon-pohon palem yang merupakan tanaman daerah panas dan pohon ek serta pohon cemara yang merupakan tanaman daerah dingin; ada pohon wilow di sepanjang aliran-aliran sungai dan pohon tamariska di padang belantara. Negeri ini juga terkenal karena kebun anggur, zaitun, dan ara, serta ladang gandum, barli, dan sekoi. Tanaman budi daya lainnya termasuk ercis (kapri), polong-polongan, miju, terung, bawang merah, dan mentimun, serta kapas dan rami. Pada zaman modern, orang-orang yang berkunjung ke negeri ini sering kali kecewa kecuali pada musim semi, ketika daerah luar kotanya dipenuhi dengan pemandangan bunga-bunga yang bermekaran. Hampir sepanjang tahun, lereng-lereng gunungnya yang berbatu-batu itu tandus dan gersang. Akan tetapi, pada suatu waktu di bagian-bagian tertentu dari negeri itu ada lebih banyak hutan yang lebat dibandingkan dengan sekarang, sangat subur seperti ”taman Yehuwa”, laksana kebun raya yang ”berlimpah dengan susu dan madu”, ramah dan menarik.—Kej 13:10; Kel 3:8; Bil 13:23, 24; Ul 8:7-9.

Pada masa lalu, di Palestina yang bagaikan taman ada lebih banyak binatang, burung, dan makhluk air dibandingkan dengan masa sekarang. Singa, beruang, lembu jantan liar, dan kuda nil sudah tidak ada lagi, tetapi satwa liar lain yang masih dapat ditemukan antara lain serigala, babi hutan, kucing liar, anjing hutan (jakal), terwelu, dan rubah. Hewan-hewan peliharaan ada banyak sekali—domba, kambing, sapi, kuda, keledai, dan unta. Diperkirakan ada sekitar 85 jenis mamalia, 350 jenis burung, dan 75 jenis reptilia di Israel sekarang.

Kekayaan Tanahnya. Selain terbukti sebagai negeri yang banyak airnya dan dapat menghasilkan bahan makanan yang limpah, gunung-gunung di Palestina mengandung bijih-bijih besi dan tembaga yang berguna. (Ul 8:9) Emas, perak, timah putih, dan timah hitam harus diimpor, tetapi ada banyak persediaan garam, dan di Lembah Yordan terdapat lapisan-lapisan tanah liat untuk industri batu bata, tembikar, dan tuangan. (1Raj 7:46) Batu kapur yang sangat bagus digali untuk digunakan dalam pembangunan, dan di beberapa bagian permukaan tanah terdapat basal hitam yang sangat bernilai oleh karena keras dan teksturnya yang halus.

[Tabel di hlm. 273]

ISTILAH-ISTILAH GEOGRAFI


 Bhs. Arab               Bhs. Ibrani            Bhs. Indonesia
  ain                     ‛en                    mata air,
                            [‛enot, jamak]         sumber air
  beit                    bet                    rumah
  biqah                   biq‛a(t)               dataran lembah
   [beqa, jamak]
  bir                     be’er                  sumur
  birkeh(et)              berekha(t)             kolam
  burj                                           menara
  darb                                           jalan
  debbeh(et)                                     tempat tinggi
                                                   berpasir
  deir                                           biara
                          ‛emeq, gay, ge         lembah
  ghor                                           depresi, lekuk(an),
                                                 cekungan
                          giv‛a(t)               bukit
                           [giv‛ot, jamak]
  jabal                   har                    gunung
  kafr                    kefar                  desa
  khirbeh(et)             horva(t)               reruntuhan
                          ma‛ale                 tanjakan
  majdel                  migdal                 menara
                          mayan                  mata air
                          mifraz                 teluk
  mughar                  me‛arah(t)             gua
  nahr                                           sungai
  naqb                                           jalan setapak di
                                                   gunung
  nebi                                           nabi
  qalah(at)                                      benteng
  qarn                    qeren                  puncak
                                                   (harfiah, tanduk)
  qarya(t)                qirya(t)               kota
  qasr                                           puri, istana
  rameh                   rama(t)                plato
  ras                     ros                    puncak gunung;
                                                   tanjung
  rujm                    rogem                  tumpukan
                                                   batu
  syatt                                          pantai atau
                                                   bantaran;
                                                   sungai
  talah(at)                                      tempat tinggi
  tell [tulul, jamak]     tel                    gundukan
  wadi                    nahal                  wadi
  yam                                            laut

[Diagram di hlm. 271]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

PENAMPANG LINTANG PALESTINA

Permukaan Laut
L. Besar
Dataran Pesisir
Syefela
Peg. Yehuda
Peg. Samaria
Peg. Lebanon
Lembah Yordan
Dataran Tinggi
G. Hermon
Permukaan Laut
L. Garam
Permukaan L. Garam




____________________

Sumber : http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200003366

Tidak ada komentar:

Posting Komentar