Dari 143 ragam bahasa daerah yang ada di
Meksiko, sekitar 60 bahasa saat ini terancam kelestariannya — 21 bahasa
yang sangat kritis.
Misalnya Ayapaneco. Hanya tersisa dua pria tua
yang dapat menggunakan bahasa ini dengan lancar. Namun bahkan keduanya
tidak saling berkomunikasi.
Bahasa adat lainnya, Kiliwa, pun hanya dicakapkan oleh 36 orang.
Juga beberapa bahasa yang berada di ambang kepunahan termasuk Zapotec, Chatino, dan Seri.
Data
berdasarkan pernyataan Centre of Research and Higher Studies in Social
Anthropology (CIESAS), sebuah lembaga penelitian Meksiko, yang dirilis
baru-baru ini.
Lourdes de León Pasquel, ahli linguistik di CIESAS
mengungkapkan, banyak orang Meksiko tak lagi tertarik dengan bahasa asli
daerahnya.
Salah satu alasannya, karena di seantero negeri bahasa
Spanyol-lah yang dominan digunakan sebagai bahasa percakapan di sekolah
maupun lingkungan pekerjaan.
"Sedang terjadi perubahan yang
pesat. Sejumlah faktor, antara lain migrasi, ketidakstabilan sosial,
ekonomi, mendorong orang untuk lebih mengadopsi bahasa Spanyol."
Cuma kamus online dan berbagai perangkat (smartphone atau gadget-gadget lain), mungkin, yang bisa melestarikan bahasa-bahasa tersebut, kata para ahli.
Menurut
Pasquel, dia setuju teknologi komunikasi baru dapat menjembatani.
"Setiap orang semestinya belajar bahasa etnis di samping menguasai
bahasa Spanyol," ucap dia.
Rintangan yang sama
Peneliti antropologi linguistik Susan D Penfield terlibat dalam proyek bernama Endangered Languanges Project, untuk sumber online dari bahasa-bahasa yang hilang.
"Karena
dunia ini sekarang saling terhubung. Lebih banyak orang yang terpapar
pengaruh bahasa global, seperti Mandarin, Inggris, dan Spanyol,"
katanya.
"Lebih dari 2.000 bahasa etnis Afrika, kebanyakan telah
punah," ungkapnya. "Meksiko sama rentannya dengan tempat-tempat lain di
mana terkena dampak globalisasi."
Penfield yakin, di dalam semua
komunitas masyarakat penutur bahasa etnis, selalu ada keinginan untuk
memperlambat proses kepunahan dan menghidupkan lagi bahasa ibu mereka.
"Saya melihat beberapa keberhasilan yang luar biasa," lanjutnya, "Tapi itu suatu perjuangan cukup berat."
(Christine Dell'Amore)
_____________________
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/bahasa-yang-hampir-binasa
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/bahasa-yang-hampir-binasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar