JAKARTA, Jaringnews.com
- Perang Dunia (PD) II memang sudah berakhir dan tinggal sejarah. Namun
sisa peninggalannya berupa alat-alat perang tersebut masih dapat
dilihat hingga saat ini. Salah satu peninggalan sejarah dunia tersebut
adalah KRI Teluk Bone-511, salah satu kapal perang TNI AL jenis Landing
Ship Tank (LST) di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer
(Kolinlamil).
KRI Teluk Bone-511 adalah eks kapal perang Amerika Serikat USS Iredell County (LST-839). Dibuat di galangan kapal American Bridge Company, Ambridge, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 25 September 1944.
Selama memperkuat armada Amerika Serikat, kapal
perang ini telah ditugaskan di beberapa mandala, yaitu Perang Dunia II
pada tahun 1945-1946, dan perang Vietnam tahun 1966-1970, dan
memperoleh beberapa penghargaan, diantaranya satu Battle Star selama PD
II dan sembilan Campaign Star atas perannya pada perang Vietnam.
Pada bulan Juli 1970 Iredell County diserahkan kepada pemerintah
Republik Indonesia, dan kemudian pada tanggal 12 Desember 1970
memperkuat jajaran armada TNI AL dengan nama KRI Teluk Bone-511, dengan
komandan pertama Mayor Laut (P) M.H. Poerbosisworo. Pada tanggal 1
Januari 1990 KRI Teluk Bone-511 dialihbinakan ke Kolinlamil. Nama Teluk
Bone diambil dari nama sebuah teluk yang berada di sebelah selatan Pulau
Sulawesi.
Keberadaan KRI Teluk Bone yang masih eksis dan tetap
dapat beroperasi hingga saat ini tidak terlepas dari upaya-upaya TNI AL
dalam rangka mempertahankan kesiapan teknis KRI melalui program
Perpanjangan Usia Pakai (PUP).
Selama lebih dari 40 tahun setelah
memperkuat jajaran kapal perang TNI AL, kapal perang yang memiliki
spesifikasi berat 2.160 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa
jenis kendaraan ini, banyak dilibatkan dalam operasi militer, baik
Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang
(OMSP).
Operasi-operasi tersebut antara lain Operasi Dwikora,
Operasi Seroja Timor-Timur, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, TNI/ABRI
Masuk Desa, pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah rawan
(Pamrahwan), pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), pengamanan
pulau-pulau terluar (Pamputer), maupun operasi penanggulangan bencana
alam di Padang, Nias, serta tsunami di Aceh.Selain tugas-tugas tersebut
kapal perang yang ber home-base di Surabaya ini juga berperan dalam
menanamkan jiwa bahari bagi generasi muda. Hal ini terlihat banyaknya
masyarakat umum maupun dari kalangan dunia kependidikan untuk melihat
dari dekat, baik untuk program field trip maupun sebagai wisata yang
bernuansa sejarah yang mengandung nilai edukasi yang bermanfaat guna
menambah wawasan tentang dunia kemartiman.Hingga kini, KRI Teluk
Bone-511 selalu siap dalam melaksanakan tugas pokok Komando Lintas Laut
Militer, baik dalam mendukung angkutan laut militer pergeseran material,
logistik, maupun pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah
rawan (Pamrahwan), Pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), pengamanan
pulau-pulau terluar (Pamputer), bhakti kemanusiaan bencana alam, maupun
angkutan laut dalam rangka pemerataan pembangunan nasional.
____________________
Sumber : Indonesian History
Tidak ada komentar:
Posting Komentar