Menurut pendapat sebagian ahli, abad ke-20 dapat dibagi menjadi dua
periode yang berbeda, satu ditandai dengan gerakan modernisme dan
lainnya dengan postmodernisme.
Postmodernisme dianggap merupakan
tanggapan terhadap modernisme dan karenanya keduanya merupakan dua aspek
dari gerakan yang sama.
Terdapat beberapa perbedaan utama antara modernisme dan postmodernisme.
Modernisme dan postmodernisme memiliki perbedaan dalam cara pendekatan terhadap kehidupan.
Modernisme mewakili berbagai gerakan budaya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Modernisme mencakup gerakan reformasi dalam seni, bacaan, musik, arsitektur, dan seni terapan.
Gerakan ini juga ditandai dengan usaha pelibatan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam setiap aspek kehidupan.
Modernisme
membawa reformasi di segala bidang kehidupan termasuk filsafat,
perdagangan, seni, dan sastra dengan bantuan teknologi.
Postmodernisme
berarti, ‘setelah modernisme’. Gerakan ini merupakan reaksi terhadap
modernisme yang dipengaruhi oleh kekecewaan yang ditimbulkan oleh Perang
Dunia II.
Postmodernisme mengacu pada keadaan yang tidak memiliki hirarki pusat, bersifat ambigu, dan beragam.
Perkembangan dalam masyarakat, ekonomi, dan budaya pada tahun 1960-an sangat dipengaruhi oleh postmodernisme.
Modernisme Vs. Postmodernisme
Modernisme
dimulai pada tahun 1890 dan berlangsung sampai sekitar tahun 1945.
Postmodernisme dimulai setelah Perang Dunia II terutama setelah tahun
1968.
Modernisme didasarkan pada penggunaan akal dan pikiran logis untuk memperoleh pengetahuan.
Di sisi lain, postmodernisme menentang penggunaan pemikiran logis.
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang tidak
ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap modernisme.
Sifat
hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai modernisme.
Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme, non-totaliter, dan
ketidakpastian.
Pendekatan modernisme bersifat obyektif,
teoritis, dan analitis; sedangkan pendekatan postmodernisme didasarkan
pada subjektivitas.
Perbedaan mendasar lain antara modernisme dan
postmodernisme adalah bahwa pemikiran modernisme berkisar tentang
pencarian kebenaran abstrak dalam hidup, sementara pemikir
postmodernisme percaya bahwa tidak ada kebenaran universal.
Modernisme
mencoba membangun sebuah pandangan dunia yang koheren sedangkan
postmodernisme berusaha menghapus perbedaan status tinggi – rendah.
Pemikiran modernisme percaya pada belajar dari pengalaman masa lalu dan mempercayai teks yang menceritakan masa lalu.
Di
sisi lain, pemikiran postmodernisme menentang setiap kebenaran dalam
teks yang menceritakan masa lalu dan menjadikan itu tidak ada gunanya
pada masa kini.
Cendekiawan modernisme mempelajari suatu subjek secara mendalam untuk kemudian menganalisanya.
Hal
ini tidak terjadi dengan pemikir postmodernisme. Mereka percaya akan
penampilan luar dan bermain di permukaan serta tidak peduli dengan
kedalaman subjek.
Modernisme menganggap karya asli sebagai otentik
sementara pemikir postmodernisme mendasarkan pandangan pada
hiper-realitas, mereka bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang
disebarkan melalui media.
Selama era modernisme, seni dan karya
sastra karya dianggap sebagai kreasi unik dari seniman. Orang-orang
serius dalam memproduksi seni dan karya sastra.
Selama era postmodernisme, seiring berkembangnya komputer dan media, karya seni dan sastra mulai disalin dalam bentuk digital.
____________________
Sumber : http://www.amazine.co/22336/perbedaan-antara-modernisme-dan-postmodernisme/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar