Oleh : AS Laksna
Entah anda penulis pemula atau bangkotan, soal ide cerita sepertinya
merupakan pertanyaan abadi. Bagaimana mendapatkan ide cerita? Saya akan
menunjukkan kepada anda cara yang gampang. Dan anda bisa mendapatkannya
secara cepat.
Mungkin anda berminat pada
fiksi, mungkin pada non-fiksi. Itu berarti saya perlu menyampaikan
dua-duanya. Siapa tahu anda juga berminat menulis baik fiksi maupun
non-fiksi. Lakukan saja, saya berharap dalam waktu tak lama anda bisa
melaju cepat dan menulis kedua jenis buku itu.
Sekarang kita
mulai dulu dengan non-fiksi. Pilih topik tentang apa yang sudah anda
kuasai atau yang ingin anda kuasai. Jika anda memilih yang pertama, anda
bisa menulis lancar karena anda sudah memiliki banyak informasi tentang
topik yang anda garap. Jika anda memilih yang kedua, anda bisa
melakukan riset dengan penuh gairah untuk mendapatkan informasi yang
anda butuhkan untuk merampungkan penulisan buku. Saya katakan “penuh
gairah” karena anda melakukan pengumpulan informasi untuk hal yang anda
ingin kuasai.
Pada saat anda sudah menemukan topik buku anda,
pastikan bahwa topik anda diinginkan banyak orang. Akan sengsara anda
jika memilih topik buku yang tidak seorang pun ingin membacanya. Saya
akan menunjukkan cara untuk mengetahui apakah topik anda diinginkan
orang.
Tuliskan daftar topik yang sudah anda pikirkan. Lalu
tunjukkan kepada teman, kolega, kerabat, dan bahkan mungkin orang-orang
yang tidak anda kenal. Tanyakan kepada mereka topik mana yang paling
mereka inginkan atau mana yang menjadi pilihan mereka.
Jika anda
seorang konsultan, anda bisa menanyakan kepada klien anda. Jika anda
pembicara seminar, anda bisa menanyakannya kepada peserta yang
menghadiri seminar anda. Mungkin pilihan mereka tidak sesuai dengan apa
yang paling anda inginkan. Terima saja.
Setelah menunjukkan
daftar itu kepada beberapa orang, semakin banyak semakin bagus, anda
akan mendapatkan topik paling unggul. Itulah topik yang akan anda
kerjakan. Anda bisa menggunakan strategi yang sama untuk menciptakan
judul bagi buku anda. Saya punya teman yang pintar menggunakan jaringan
pertemanan di fesbuknya untuk mendapatkan topik atau judul buku yang
digarapnya. Dan karena ia menggunakan fesbuk secara baik, teman-temannya
akan dengan senang hati menyampaikan pendapat mereka.
Jika anda
pemalu seperti kelomang dan tidak bisa membayangkan cara kerja seperti
itu, masih ada satu cara lain yang bisa anda lakukan. Gunakan Google
sebagai alat bantu. Ketikkan daftar topik yang anda miliki sebagai kata
kunci pencarian. Lihatlah iklan di sisi kanan laman hasil pencarian.
Semakin banyak iklannya semakin populer topik tersebut.
Sekarang
untuk fiksi. Saya harap anda sudah tahu genre fiksi apa yang akan anda
tulis. Maksud saya, anda bisa menulis novel horor, psikologis, thriller,
drama percintaan, fiksi ilmiah, drama rumah tangga, spionase, detektif,
petualangan, dll. Jika anda sudah memutuskan akan menulis cerita apa,
maka inilah yang anda lakukan untuk mendapatkan plot hebat atau plot best-seller (jika anda menginginkan plot best-seller).
Pergilah
ke tukang buku loak. Temukan novel yang diterbitkan antara 5-10 tahun
lalu. Pastikan bahwa di sampul buku tersebut ada tulisan “novel
best-seller”. Belilah novel tersebut. Harganya sangat murah, karena ia
buku bekas.
Nah, buku yang anda beli itu adalah buku yang sudah
ditulis, diedit, dan diterbitkan. Ia diterbitkan karena penerbit
menyukai plotnya. Dan ia best-seller. Artinya pasar juga menyukai
plotnya. Dan jika anda sudah mendapatkan buku semacam itu, artinya
sebuah plot best-seller berada di tangan anda.
Lalu apa yang
anda lakukan? Baca buku itu. Tulis dalam catatan anda plot novel
tersebut selengkap-lengkapnya, namun ringkas saja. Inilah plot yang akan
anda gunakan.
Hei, santai sajalah, saya tidak meminta anda menulis ulang buku tersebut. Saya hanya bilang, itu plot yang akan anda gunakan.
Ambil
plot itu dan buatlah perubahan sebanyak mungkin. Ubah waktunya, ubah
tempatya, ubah karakternya, ubah genrenya, ubah suasananya, ubah apa
saja yang bisa anda ubah.
Jika itu kisah percintaan, ubah menjadi
cerita silat. Jika itu cerita petualangan, ubah menjadi drama
psikologis. Ubah semua karakter laki-laki menjadi perempuan. Ubah semua
karakter perempuan menjadi laki-laki. Jika kejadiannya masa lampau ubah
menjadi masa depan. Jika peristiwanya di Kalifornia atau Jakarta, ubah
menjadi Ngawi, atau Jonggol, atau Klaten, atau Planet Venus atau
kerajaan di bawah laut. Saya pikir anda jelas menangkap maksud saya.
Yang anda lakukan ini juga dilakukan oleh banyak orang.
Lakukan saja. James Joyce melakukannya dengan Ulysses, Leo Tolstoy melakukannya dengan cerita Three Hermits.
Dan mereka adalah penulis-penulis yang mendapatkan pengakuan luas di
wilayah sastra. Jika mereka boleh melakukannya, anda boleh melakukannya.
Cerita petualangan Karl May, jika anda ganti tempat kejadian dan
waktunya, anda akan mendapatkan cerita-cerita silat Kho Ping Hoo dengan
pendekar pengembara yang sama saktinya dengan Old Shatterhand.
Di dunia perfilman, para sineas melakukannya. Akira Kurosawa menggarap King Lear dan memindahkan tempat kejadiannya ke Jepang, maka jadilah film Ran. Sebaliknya sutradara Hollywood John Sturges menggarap ulang Seven Samurai Akira Kurosawa dan memindahkan tempat kejadiannya di barat. Jadilah film koboi The Magnificent Seven. Stephen Spielberg menggunakan Peter Pan dan mencampurkannya dengan masa kecilnya sendiri dan jadilah film ET.
Jadi,
ada banyak plot yang bisa anda temukan dengan mudah, ada cara mudah
menemukan topik untuk anda garap. Anda perlu menulis cepat untuk
mengerjakan ide cerita yang bertebaran di sekitar anda dan mewujudkannya
menjadi buku.
A.S. Laksana
Menulis Buku 21 Hari
____________________
Sumber : http://as-laksana.blogspot.com/2011/07/cara-cepat-mendapatkan-ide-cerita.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar