Senin, 13 Oktober 2014

(Seluk Beluk Sastra) - Cara Cepat Mendapatkan Ide Cerita





Oleh : AS Laksna

Entah anda penulis pemula atau bangkotan, soal ide cerita sepertinya merupakan pertanyaan abadi. Bagaimana mendapatkan ide cerita? Saya akan menunjukkan kepada anda cara yang gampang. Dan anda bisa mendapatkannya secara cepat.

Mungkin anda berminat pada fiksi, mungkin pada non-fiksi. Itu berarti saya perlu menyampaikan dua-duanya. Siapa tahu anda juga berminat menulis baik fiksi maupun non-fiksi. Lakukan saja, saya berharap dalam waktu tak lama anda bisa melaju cepat dan menulis kedua jenis buku itu.

Sekarang kita mulai dulu dengan non-fiksi. Pilih topik tentang apa yang sudah anda kuasai atau yang ingin anda kuasai. Jika anda memilih yang pertama, anda bisa menulis lancar karena anda sudah memiliki banyak informasi tentang topik yang anda garap. Jika anda memilih yang kedua, anda bisa melakukan riset dengan penuh gairah untuk mendapatkan informasi yang anda butuhkan untuk merampungkan penulisan buku. Saya katakan “penuh gairah” karena anda melakukan pengumpulan informasi untuk hal yang anda ingin kuasai.

Pada saat anda sudah menemukan topik buku anda, pastikan bahwa topik anda diinginkan banyak orang. Akan sengsara anda jika memilih topik buku yang tidak seorang pun ingin membacanya. Saya akan menunjukkan cara untuk mengetahui apakah topik anda diinginkan orang.

Tuliskan daftar topik yang sudah anda pikirkan. Lalu tunjukkan kepada teman, kolega, kerabat, dan bahkan mungkin orang-orang yang tidak anda kenal. Tanyakan kepada mereka topik mana yang paling mereka inginkan atau mana yang menjadi pilihan mereka.

Jika anda seorang konsultan, anda bisa menanyakan kepada klien anda. Jika anda pembicara seminar, anda bisa menanyakannya kepada peserta yang menghadiri seminar anda. Mungkin pilihan mereka tidak sesuai dengan apa yang paling anda inginkan. Terima saja.

Setelah menunjukkan daftar itu kepada beberapa orang, semakin banyak semakin bagus, anda akan mendapatkan topik paling unggul. Itulah topik yang akan anda kerjakan. Anda bisa menggunakan strategi yang sama untuk menciptakan judul bagi buku anda. Saya punya teman yang pintar menggunakan jaringan pertemanan di fesbuknya untuk mendapatkan topik atau judul buku yang digarapnya. Dan karena ia menggunakan fesbuk secara baik, teman-temannya akan dengan senang hati menyampaikan pendapat mereka.

Jika anda pemalu seperti kelomang dan tidak bisa membayangkan cara kerja seperti itu, masih ada satu cara lain yang bisa anda lakukan. Gunakan Google sebagai alat bantu. Ketikkan daftar topik yang anda miliki sebagai kata kunci pencarian. Lihatlah iklan di sisi kanan laman hasil pencarian. Semakin banyak iklannya semakin populer topik tersebut.

Sekarang untuk fiksi. Saya harap anda sudah tahu genre fiksi apa yang akan anda tulis. Maksud saya, anda bisa menulis novel horor, psikologis, thriller, drama percintaan, fiksi ilmiah, drama rumah tangga, spionase, detektif, petualangan, dll. Jika anda sudah memutuskan akan menulis cerita apa, maka inilah yang anda lakukan untuk mendapatkan plot hebat atau plot best-seller (jika anda menginginkan plot best-seller).

Pergilah ke tukang buku loak. Temukan novel yang diterbitkan antara 5-10 tahun lalu. Pastikan bahwa di sampul buku tersebut ada tulisan “novel best-seller”. Belilah novel tersebut. Harganya sangat murah, karena ia buku bekas.

Nah, buku yang anda beli itu adalah buku yang sudah ditulis, diedit, dan diterbitkan. Ia diterbitkan karena penerbit menyukai plotnya. Dan ia best-seller. Artinya pasar juga menyukai plotnya. Dan jika anda sudah mendapatkan buku semacam itu, artinya sebuah plot best-seller berada di tangan anda.

Lalu apa yang anda lakukan? Baca buku itu. Tulis dalam catatan anda plot novel tersebut selengkap-lengkapnya, namun ringkas saja. Inilah plot yang akan anda gunakan.

Hei, santai sajalah, saya tidak meminta anda menulis ulang buku tersebut. Saya hanya bilang, itu plot yang akan anda gunakan.

Ambil plot itu dan buatlah perubahan sebanyak mungkin. Ubah waktunya, ubah tempatya, ubah karakternya, ubah genrenya, ubah suasananya, ubah apa saja yang bisa anda ubah.

Jika itu kisah percintaan, ubah menjadi cerita silat. Jika itu cerita petualangan, ubah menjadi drama psikologis. Ubah semua karakter laki-laki menjadi perempuan. Ubah semua karakter perempuan menjadi laki-laki. Jika kejadiannya masa lampau ubah menjadi masa depan. Jika peristiwanya di Kalifornia atau Jakarta, ubah menjadi Ngawi, atau Jonggol, atau Klaten, atau Planet Venus atau kerajaan di bawah laut. Saya pikir anda jelas menangkap maksud saya. Yang anda lakukan ini juga dilakukan oleh banyak orang.

Lakukan saja. James Joyce melakukannya dengan Ulysses, Leo Tolstoy melakukannya dengan cerita Three Hermits. Dan mereka adalah penulis-penulis yang mendapatkan pengakuan luas di wilayah sastra. Jika mereka boleh melakukannya, anda boleh melakukannya. Cerita petualangan Karl May, jika anda ganti tempat kejadian dan waktunya, anda akan mendapatkan cerita-cerita silat Kho Ping Hoo dengan pendekar pengembara yang sama saktinya dengan Old Shatterhand.

Di dunia perfilman, para sineas melakukannya. Akira Kurosawa menggarap King Lear dan memindahkan tempat kejadiannya ke Jepang, maka jadilah film Ran. Sebaliknya sutradara Hollywood John Sturges menggarap ulang Seven Samurai Akira Kurosawa dan memindahkan tempat kejadiannya di barat. Jadilah film koboi The Magnificent Seven. Stephen Spielberg menggunakan Peter Pan dan mencampurkannya dengan masa kecilnya sendiri dan jadilah film ET.

Jadi, ada banyak plot yang bisa anda temukan dengan mudah, ada cara mudah menemukan topik untuk anda garap. Anda perlu menulis cepat untuk mengerjakan ide cerita yang bertebaran di sekitar anda dan mewujudkannya menjadi buku.

A.S. Laksana
Menulis Buku 21 Hari





____________________

Sumber : http://as-laksana.blogspot.com/2011/07/cara-cepat-mendapatkan-ide-cerita.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar