Selasa, 15 Oktober 2013

(Puisi) - Si Kartono

Puisi







Si Kartono




Lelaki lusuh, hitam dan jelek itu berdiri membilang musim,
kini dia seorang duda asem di musim kerontang cinta,
seorang tanpa jati diri,
dia sekarang luntang-lantung,
sungguh menyakitkan,
karena dia tidak memiliki cinta lagi,
baginya cinta dan wanita menyakitkan,
betapa tidak,
di saat emansipasi wanita berkumandang,
dia pun ikut kena getahnya,
ditinggal wanita karena tak mampu membahagiakannya,
hanya karena gengsi dan godaan zaman,
wanita itu tak mau hidup bersahaja dan religius,
wanita itu meninggalkannya tepat
pada hari Kartini,
baginya Kartini adalah masa kelam bagi Kartono
lelaki lapuk tanpa daya.








 


21 April 2013
Sonny H. Sayangbati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar