Selasa, 04 Februari 2014

(Puisi) - Manisku












Dua orang sahabat yang saling bercengkerama,
yang satu anak kecil dan yang lain seekor anak kucing
mereka saling bicara dengan bahasa tubuh
demikianlah mereka saling percaya

Bilamana anak kecil makan di piring dengan lahapnya,
tak lupa sahabat kucing kecil menemaninya dan melihat
sahabatnya itu dengan mata yang tajam,
mata yang memelas, anak kecil membagi sepotong ikan untuknya

Mereka saling senyum dan tak lupa sang kucing
melingkari kaki sang anak dengan elusan bulu halusnya,
tanda sayang,
sang anakpun mengelus kepala kucing dengan mesra

Sekali-kali mereka tak menganggap siapa yang lebih tinggi,
dan siapa yang lebih rendah,
mereka bersahabat hingga besar dan bahkan sampai
anak kucing besar dan kawin, lalu punya anak

Mereka tetap bersahabat dari generasi ke generasi,
adakah mereka melihat perbedaan
yang satu binatang dan yang lain makhluk paling cerdas di bumi,
dari kecil mereka bertumbuh bersama,
melewati piring yang sama

Oh engkau manusia di bumi yang cerdas dan berhikmat
melebihi apapun jua, dapatkah engkau menjadi teman istimewaku
selama-lamanya di bumi.

Mungkin jika aku berbeda darimu, barulah engkau sayang,
bukankah kita lain jenis yang memadu kasih
dapatkah kita berkasih sayang,
aku ingin membelaimu sepanjang hidupku,
engkaupun dapat memelukku kapan saja engkau mau

Oh kucingku, manisku, manjamu







Jaga Blengko, 01/02/2014
Sonny H. Sayangbati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar