Rabu, 23 April 2014

(Cerita Penjuru Dunia) - Serbuk Sari—Serbuk Kehidupan






SEWAKTU musim semi tiba, lebah mulai sibuk dan serbuk sari pun beterbangan ke mana-mana. Para penderita alergi mungkin menganggap serbuk sari sebagai kutukan, bukan berkat. Tetapi, sebelum kita menjuluki serbuk sari sebagai pengganggu di alam, ada baiknya kita mengingat peranan serbuk yang unik ini. Boleh jadi, kita akan terkejut sewaktu mengetahui bahwa kehidupan kita sangat bergantung padanya.

Apa sebenarnya serbuk sari itu? The World Book Encyclopedia menjelaskan, ”Serbuk sari terdiri dari butiran-butiran sangat mungil yang dihasilkan dalam alat kelamin jantan pada tumbuhan yang berbunga dan berkerucut.” Singkat kata, tumbuhan menghasilkan serbuk sari untuk berkembang biak. Seperti yang kita ketahui, pada manusia, sel telur wanita harus dibuahi oleh sperma pria untuk menghasilkan anak. Demikian pula, alat kelamin betina pada bunga (putik) perlu dibuahi dengan serbuk sari dari alat kelamin jantan (benang sari) untuk menghasilkan buah.*

Butiran serbuk sari sangat kecil sehingga hampir-hampir tidak terlihat dengan mata telanjang, tetapi akan tampak jelas di bawah mikroskop. Malah, akan terlihat bahwa setiap spesies memiliki ukuran dan bentuk serbuk sari yang unik. Karena serbuk sari tahan terhadap pembusukan, para ilmuwan sering kali meneliti ”sidik jari” yang unik pada butiran-butiran serbuk sari yang ditemukan dari penggalian. Dengan demikian, mereka dapat mengenali tumbuhan yang dibudidayakan orang berabad-abad silam. Yang penting, ciri khas setiap jenis serbuk sari memungkinkan bunga mengenali serbuk sari dari spesiesnya sendiri.





Cara Serbuk Sari Berpindah

Banyak tumbuhan mengandalkan udara untuk mengangkut serbuk sarinya yang terlepas dari untaian bunga (catkin) atau kerucut setelah diterpa angin. Air juga mengangkut serbuk sari beberapa jenis tumbuhan air. Karena penyerbukan dengan angin kadang berhasil kadang tidak, pohon dan tumbuhan yang bergantung pada metode penyerbukan ini menghasilkan serbuk sari dalam jumlah yang luar biasa banyaknya.* Bagi penderita demam serbuk sari, hal ini menimbulkan ketidaknyamanan yang luar biasa pula.

Meskipun angin cukup efektif untuk membantu penyerbukan banyak jenis pohon dan rumput, sistem yang lebih efisien dibutuhkan oleh tumbuhan berbunga yang tidak tumbuh secara bergerombol. Bagaimana caranya agar serbuk sari terkirim ke tumbuhan serupa yang hidup berkilo-kilometer jauhnya? Dengan jasa pengiriman kelelawar, burung, dan serangga yang sangat efektif! Tentu saja, mereka tidak mengangkut serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain secara cuma-cuma.

Bunga menawari para penyerbuk ini nektar—makanan lezat yang sulit ditolak. Sewaktu berupaya mengisap nektar, sekujur tubuh si pengunjung itu pasti akan dibedaki dengan serbuk sari. Sambil mencari nektar lagi, ia pun mengangkut serbuk sari itu ke bunga berikutnya.

Sebagian besar penyerbukan dilakukan oleh serangga, khususnya di kawasan beriklim sedang. Setiap hari mereka mengunjungi tak terhitung banyaknya bunga sambil menyantap nektar dan serbuk sari.* ”Barangkali sumbangsih serangga yang paling penting bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia,” kata Profesor May Berenbaum, ”adalah kegiatan mereka yang justru jarang dihargai: penyerbukan.” 

Pohon buah biasanya memiliki bunga-bunga yang bergantung pada penyerbukan silang untuk menghasilkan panen yang bagus. Jadi, Anda dapat melihat betapa pentingnya pengangkutan serbuk sari bagi kesejahteraan kita.





Cara Memikat para Penyerbuk

Bunga harus memikat calon penyerbuk sekaligus memberi mereka makanan. Bagaimana caranya? Boleh jadi, bunga menyediakan tempat istirahat yang hangat di bawah teriknya matahari. Bunga juga mempromosikan nektar mereka, biasanya melalui penampilan dan aroma yang memikat. Selain itu, banyak bunga memberikan petunjuk arah berupa bintik-bintik atau garis berwarna. Dengan demikian, para pengunjung tahu di mana letak nektarnya.

Promosi setiap bunga sangat beragam. Ada yang menebarkan bau busuk untuk memikat lalat. Ada juga yang menggunakan tipuan untuk memastikan agar penyerbukannya berhasil. Misalnya, anggrek lebah penampilannya menyerupai lebah sehingga lebah jantan yang sedang mencari pasangan tertipu untuk mengunjunginya. Beberapa bunga menangkap serangga dan melepaskannya hanya setelah ia menyelesaikan tugas penyerbukannya. ”Dalam dunia flora, tidak ada rekayasa botani yang lebih rumit, lebih membutuhkan ketelitian atau perancangan yang cerdas daripada soal yang sangat penting ini, yakni memastikan terjadinya penyerbukan bunga,” tulis ahli botani Malcolm Wilkins.

Seandainya Pencipta tidak membuat penampilan bunga menarik, penyerbukan bisa-bisa tidak terjadi sehingga jutaan tumbuhan pun tidak berkembang biak. Sewaktu mengomentari hasil kegiatan yang luar biasa itu, Yesus berkata, ”Ambillah pelajaran dari bunga lili di padang, bagaimana tumbuhnya; tidak berjerih lelah dan juga tidak memintal; namun aku mengatakan kepadamu bahwa bahkan Salomo dalam segala kemuliaannya tidak berpakaian seperti salah satu dari bunga-bunga ini.”—Matius 6:25, 28, 29.

Berkat penyerbukan, tumbuhan berkembang subur dan menghasilkan makanan yang kita andalkan. Memang, serbuk sari boleh jadi membuat beberapa di antara kita merasa tidak nyaman, tetapi kita semua mesti bersyukur kepada para penyerbuk yang sibuk membagi-bagikan serbuk kehidupan ini. Keberhasilan panen banyak bergantung pada proses alami yang menakjubkan ini yang memberikan kesaksian tentang karya Pencipta kita yang mengagumkan.





[Catatan Kaki]

Pembuahan dapat terjadi melalui penyerbukan silang (serbuk sari dari tumbuhan lain) atau penyerbukan sendiri (serbuk sari dari tumbuhan yang sama). Meskipun demikian, penyerbukan silang menghasilkan varietas dan tumbuhan yang lebih sehat serta tangguh.

Misalnya, satu saja untaian bunga pada pohon betula bisa melepaskan lebih dari lima juta butir serbuk sari, dan rata-rata pohon betula memiliki beberapa ribu untaian bunga.
Untuk menghasilkan satu kilogram madu, lebah harus melakukan kira-kira sepuluh juta penerbangan ke bunga-bunga.

[Kotak/Gambar di hlm. 16, 17]


Para Penyerbuk

LALAT DAN KUMBANG
  
Mereka inilah pahlawan penyerbukan yang tak dikenal. Kalau Anda suka cokelat, Anda bisa berterima kasih kepada lalat mungil yang melakukan pekerjaan penyerbukan yang sangat penting untuk bunga-bunga pohon kakao [Theobroma cacao].

KELELAWAR DAN OPOSUM
  
Beberapa pohon terbesar di dunia, seperti pohon kapuk [Ceiba species] dan pohon baobab [Adansonia digitat], bergantung pada penyerbukan oleh kelelawar. Beberapa kelelawar buah tidak hanya menyantap nektar tetapi juga buahnya lalu menyebarkan bijinya, melakukan dua jasa sekaligus. Di Australia, mamalia kecil berkantung yang dikenal sebagai oposum mengunjungi bunga-bunga untuk menyantap nektar. Selama kunjungan itu, badan mereka yang berbulu mengangkut serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain.

KUPU-KUPU DAN NGENGAT

Menu utama serangga yang menarik ini adalah nektar dan ia mengangkut serbuk sari seraya hinggap dari satu bunga ke bunga lain. Agar penyerbukannya sempurna, beberapa anggrek yang indah sepenuhnya bergantung pada ngengat.

BURUNG MADU DAN KOLIBRI
  
Burung-burung berwarna-warni ini tak henti-hentinya menghinggapi bunga-bunga sambil mengisap nektar. Serbuk sari menempel pada bulu di dahi dan dadanya.

LEBAH
DAN TAWON
 
Seperti halnya debu mudah menempel pada kacamata, serbuk sari juga mudah menempel pada tubuh lebah yang berbulu, sehingga menjadikannya penyerbuk yang ideal. Seekor tawon endas dapat mengangkut sebanyak 15.000 butir serbuk sari. Berkat diperkenalkannya tawon endas dari Inggris pada abad ke-19, ladang semanggi kini tumbuh subur di Selandia Baru, menghasilkan makanan yang sangat penting bagi ternak di negeri itu.
 
Lebah madu [Apis mellifera] adalah penyerbuk yang paling berjasa di dunia. Ia biasanya berkonsentrasi hanya pada satu jenis bunga yang tumbuh subur dekat sarangnya. Entomolog Christopher O’Toole memperkirakan bahwa ”sebanyak 30 persen makanan manusia bergantung secara langsung atau tidak langsung pada penyerbukan oleh lebah”. Lebah dibutuhkan untuk menyerbuki tanaman budi daya seperti badam, apel, plum, ceri, dan kiwi [Actinidia chinensis]. Para petani membayar peternak lebah untuk jasa setiap sarang mereka.

[Gambar di hlm. 18]

Anggrek lebah




____________________

Sumber Watchtower Library

Tidak ada komentar:

Posting Komentar