suatu hari burung pungguk mengintai dalam semak belukar, dia sembunyi
dikegelapan malam, dan melihat dikejernihan air danau, semburat bulan
yang dirindukan, punguk berpikir 'adakah rembulanku melihat dan
merindukanku', jika ia sayang dan mengenalku, maka ia akan gelisah,
karena tidak seperti biasa aku bertengger di dahan pohon hari ini.
Tiba-tiba kudengar suatu suara memanggilku: 'pungguk, pungguk mengapa
engkau mengendap-endap dalam semak belukar, bukankah aku si raja malam
yang bersinar, tiada yang terlihat di bawah bumi ini yang tidak kulihat, semua telanjang di mataku ... apalagi engkau kekasihku
Janganlah bersembunyi, tetaplah engkau hadir, bukankah aku ada kerena
engkau, masakan sebuah frase kata harus hilang dalam kamus manusia:
'pungguk merindukan bulan' ... sesungguhnya akupun merindukan dirimu:
'bulan merindukan pungguk', mulai hari ini tambahkan sebuah frase dalam
kamus manusia, bukankah kita saling mencintai.
Oh manusia semoga
saja dia tak lupa sebuah frase kata baru: 'bulanpun merindukan pungguk',
hari ini aku mencarimu dalam semak belukar!
Jaga Blengko, 7-5-14
Jack Phenomenon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar