Senin, 26 Januari 2015

(Sudut Pandang/Referensi) - Bagaimana Aku Bisa Memilih Hiburan yang Bagus?







Bagaimana Aku Bisa Memilih Hiburan yang Bagus?

Kalau kamu seorang Kristen, kamu pasti selektif soal hiburan. Kamu tidak sekadar ikut-ikutan dengan kata orang lain tentang apa yang mesti kamu tonton, baca, atau dengarkan. Mengapa? Karena kebanyakan hiburan dewasa ini memuja hal-hal yang harus kamu hindari, seperti hubungan seks gelap, kekerasan, dan spiritisme. Walau demikian, ada hiburan yang bagus. Mari kita lihat bagaimana kamu bisa memilihnya.*


FILM


Di bawah ini, tandai ✔ di sebelah jenis film kesukaanmu.

○ Komedi
○ Drama
○ Laga/Petualangan
○ Fiksi ilmiah
○ Yang lain

Tahukah kamu . . . ? India sering memproduksi lebih dari seribu film per tahun—lebih banyak daripada negeri lain mana pun.

Apa yang perlu dihindari. Banyak film mempromosikan nilai-nilai yang bertentangan dengan standar Alkitab. Ada yang jelas-jelas menonjolkan adegan seks dan kekerasan, dan ada yang bertemakan hal gaib. Tetapi, Alkitab berkata, ”Singkirkan itu semua dari dirimu, kemurkaan, kemarahan, hal-hal yang buruk, cacian, dan perkataan cabul.” (Kolose 3:8) Juga, Allah mengutuk segala hal yang berkaitan dengan spiritisme.—Ulangan 18:10-13.

Bagaimana kamu bisa selektif. ”Kalau cuplikannya saja sudah enggak benar, aku enggak mau nonton film itu.”—Sherina.*

”Aku enggak pernah asal percaya kalau ada yang bilang filmnya bagus, kecuali aku tahu orang itu prinsipnya sama denganku.”—Katrin.

”Kalau aku lagi nonton film di bioskop dan mulai merasa risi sama adegannya, aku langsung keluar.”—Marina.

”Biar tahu bagus atau enggaknya film, aku cek dulu situs Internet yang memuat peringkat adegan seks, kekerasan, dan kata-kata kotor dalam setiap film.”—Natasha.

Tips: Carilah film yang kecil kemungkinannya berisi hal-hal yang tidak berterima. ”Aku suka banget film yang latarnya tempo dulu, yang diangkat dari sastra klasik,” kata remaja bernama Masami.

Pikirkanlah,

’Apakah film yang aku tonton memudahkan—atau menyulitkan—aku menaati hukum Allah mengenai seks, kekerasan, dan spiritisme?’





BUKU


Di bawah ini, tandai ✔ di sebelah jenis bahan bacaan kesukaanmu.

○ Fiksi
○ Nonfiksi
○ Novel klasik
○ Yang lain

Tahukah kamu . . . ? Lebih dari seribu buku diterbitkan setiap minggu di Amerika Serikat saja.
Apa yang perlu dihindari. Sama halnya dengan film, banyak buku mempromosikan nilai-nilai yang bertentangan dengan standar Alkitab. Misalnya, ada yang terang-terangan melukiskan adegan seks atau bertemakan spiritisme. Tetapi, Alkitab berkata, ”Mengenai percabulan dan setiap jenis kenajisan atau ketamakan, disebut saja pun jangan di antara kamu.” (Efesus 5:3) Alkitab juga mengatakan bahwa praktek spiritisme ”buruk di mata Yehuwa”.—2 Raja 17:17.

Bagaimana kamu bisa selektif. ”Sebelum beli sebuah buku, aku baca dulu sampul belakangnya dan lihat-lihat isinya. Kalau ada sesuatu yang meragukan, aku enggak jadi beli.”—Marie.

”Semakin dewasa dan mulai bisa bernalar, aku sadar pentingnya mendengarkan hati nurani. Kalau aku baca suatu buku lalu merasa itu jelek, aku akan berhenti membacanya karena isinya tidak sesuai dengan cara berpikir Allah.”—Karina.

Tips: Bacalah yang lain juga. ”Menurutku, lebih seru baca novel klasik daripada fiksi modern,” tutur Lara, 17 tahun. ”Pilihan katanya, perjalanan hidup tokohnya, alur ceritanya—keren habis deh!”

Pikirkanlah,
’Apakah buku yang aku baca membuat aku terhibur oleh tingkah laku yang tidak diperkenan Allah?’






MUSIK


Di bawah ini, tandai ✔ di sebelah jenis musik kesukaanmu.
○ Rock
○ Klasik
○ Jazz
○ Pop
○Rap
○ Yang lain

Tahukah kamu . . . ? Setiap tahun, ada total sekitar 30.000 album yang dirilis empat perusahaan-musik besar.

Apa yang perlu dihindari. Sama halnya dengan film dan buku, kebanyakan musik dewasa ini sangat bejat. Lirik yang tidak senonoh dan video musik yang vulgar justru makin menyulitkanmu mengendalikan dorongan seksual. (1 Korintus 6:18) ”Banyak musik sekarang ini menganjurkan perilaku yang berseberangan dengan standar Alkitab,” ujar Layla, 21 tahun, ”dan iramanya itu lho, bikin orang jadi ingin bergoyang sensual.”

Bagaimana kamu bisa selektif. ”Aku coba jujur sama diriku, ’Seandainya ada orang Kristen dewasa melihat-lihat daftar musikku, apa aku bakal malu?’ Ini menjadi pertimbangan bagiku untuk memilih jenis musik apa yang sebaiknya aku dengarkan.”—Liani.

Tips: Cobalah dengarkan beragam jenis musik. ”Papaku suka musik klasik, jadi dari kecil aku lumayan sering mendengarkannya,” kata remaja bernama Roberto. ”Mendalami musik klasik, sambil belajar main piano, membuka wawasanku!”

Pikirkanlah,

’Apakah musik yang aku dengarkan memudahkan—atau menyulitkan—aku mengendalikan hasrat seksualku?’

BACALAH JUGA!

Lihat buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2, Pasal 31 dan 32, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

[Catatan Kaki]

Sedarlah! tidak menganjurkan ataupun mengecam judul film, buku, atau lagu komersial tertentu. Tujuan artikel ini adalah membantumu mengembangkan dan mengikuti hati nurani yang dilatih Alkitab, yang peka terhadap standar Allah.—Mazmur 119:104; Roma 12:9.

Beberapa nama dalam artikel ini telah diubah.

[Blurb di hlm. 19]

Industri hiburan tidak rugi—malah untung besar—kalau kamu mengabaikan hati nuranimu yang dilatih Alkitab dan ikut-ikutan menonton, membaca, atau mendengarkan apa pun yang sedang populer.

[Kotak/Gambar di hlm. 18]
  
 ”Banyak buku dan film yang enggak cocok sama standar Alkitab. Tapi, kalau aku menemukan yang cocok, aku jadi lebih menikmati ceritanya.” Adrian

[Gambar di hlm. 18]

[Kotak di hlm. 18]

TANYAI ORANG TUAMU
  
Apa bedanya hiburan sewaktu Papa dan Mama masih muda dengan hiburan sekarang? Bagaimana cerita Kakek dan Nenek tentang hiburan pada masa muda mereka dibanding masa muda Papa dan Mama?

[Kotak/Gambar di hlm. 19]

 ”Ada musik yang bisa bikin kita penasaran dengan hal-hal yang harus dijauhi orang Kristen. Jangan sampai kita cuek sama hati nurani kita hanya karena suka entakan musiknya.” Janiece

[Gambar di hlm. 19]




____________________

Sumber : http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102011408#h=18:0-29:107

Tidak ada komentar:

Posting Komentar