Minggu, 24 Agustus 2014

(Puisi Tamu) - Tuliskan Aku Dalam Sajakmu (Penyair Leliana Lesmana)


Sumber Gambar : Album Leliana Lesmana (FB)





Tuliskan aku dalam sajakmu, jerit hujan
seperti daun gugur,  seperti kabut turun
dan bangku taman yang berkarat
sendiri mendekap sepi

Abadikan aku dalam kata, teriak senja
sebagaimana cinta yang patah, peri, kuburan
dan para peselingkuh mendekap lara

Kemiskinan tertuang di sajak sajak garang,
dibacakan pengganti keluh , ber api api
seperti tuhan, kebencian, dan pemerasan diteriakkan pecundang
setiap hari di layar televisiku
yang nyaris pecah karena tiap kali kepalan
melayang disertai seruan " keparat "

"Aku mungkin menulis hujan dan kabut,
menyelinapkan air mata di situ
setetes demi setetes" bisikku pada nasibku sendiri

Lalu siapa yang peduli dengan sajak ini?
apakah akan menjadi kenangan atau sejarah
yang diingat sambil lalu?

Langit sedikit jingga dan kelabu putih di malam
menjelang musim penghujan yang bersuara ini
dan bulan berkubang perih di lempengan kaca...tertawa
tak tahu kalau kita semua ternyata bisa menagis juga



solo, 151012




___________________

Sumber : Catatan Penyair Leliana Lesmana
Penyair tingal di kota Solo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar